Kepulangan Jordan

944 68 1
                                    

𖡼⊱✿⊰𖡼

kletek-kletek.

Tapak kaki kuda berkelontang tepat berada di istana keluarga Bellerick

"putra duke Bellerick memasuki kediaman, semua nya harap memberi hormat!!".

Teriakan kepala prajurit mengema di seluruh ruangan. Pelayan maupun prajurit semua kompak berbaris berjejer menundukkan kepala sebagai bentuk rasa hormat atas kepulangan Jordan dari peperangan yang dapat merenggut nyawa nya.

Ibu dan Violet berdiri menyambut kepulangan Jordan. Jordan berjalan memberi salam lantas memeluk erat  duchess.

"Jordan kangen banget sama ibu". Jordan memelum erat sang duchess.
Duchess melihat putra nya berhasil memenangkan pertarungan tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia sekaligus kagum atas keberanian Jordan.
Duchess memberikan selamat atas kemenangan itu.

"ibu aja ni yang di peluk, Vio ga ni??".

"ada adik kecil kakak, meskipun udah 1 tahun tapi kamu masih pendek banget yah cuman sebatas dada kakak".

"ck, nanti bakal Vio buktiin kalau Vio bakal lebih tinggi dibanding kakak".
Nyata nya si ga mustahil violet pun tau itu.

Jordan tertawa mendengar adik kesayangan nya berkata demikian. Hal itu 100% hanya mimpi Vio semata

"kalau bertambah 1cm si kakak bakal percaya".

"hem kakak nyebelin Vio merajuk ni biar kakak kesepian di sini"

" kakak malah makin senang lihat kamu cemberut".

"ibu lihat kakak baru pulang udah ngeselin".

"uuu... Vio tukang ngadu".

"kakak awas saja terima ini!!!".

Vio mengejar Jordan. Duchess Bellerick hanya bisa geleng-geleng kepala. Mereka dari kecil sampai sekarang tidak berubah sama sekali

❀𖤣𖥧𖤣❀

"huh..".

Jordan, Vio mereka berdua sama-sama merasa jantung mereka berdetak dua kali lebih cepat.
Mereka kelelahan.

"Vio sudah main kejar-kejaran nya kakak minta maaf lihat kamu udah ngos-ngosan lari-lari terus. Kakak juga udah capek".

Vio mengatur detak jantung nya menghembus nafas berusaha mengembalikan suhu badan nya.
Ia duduk di salah satu kursi menyilangkan salah satu kaki.

"Vio bakal maafin kakak kalau seminggu besok kakak harus jalan sama Vio ke festival perayaan tahun baru".

"kalau itu kakak tidak bisa janji Vio tergantung dengan kerjaan. Kalau tidak ada kerjaan kakak janji bakal datang".

"okayy nanti kita sekeluarga pakai baju samaan ya biar comel hihi.."

Jordan mengusap puncuk kepala Vio ia gemas adik nya tidak berubah masih seperti gadis kecil meski telah berjalan setahun.
Jordan merasa senang bisa selalu melihat senyuman di wajah keluarga nya.

Itu lebih dari cukup buat mengisi tenaga yang telah di keluarkan nya setahun ini.

Untunglah Medan perang selalu di pimpin anak duke Vexelion Alarick Vexelion, sahabat nya. Jordan akui Alarick laki-laki yang sangat  pemberani tapi penuh siasat tidak ceroboh.

Saat terjadi perperangan Alarick tidak pernah gentar sedikit pun memimpin di garga terdepan, kemudian di tepat  belakang Alarick, Jordan lah yang menjadi ajudan pria itu.

Selama berperang bersama Alarick tidak pernah sekalipun pasukan Alarick mendapatkan kekalahan.

Putra Duke Vexelion benar-benar luar biasa.

Dari arah ruang makan terdengar suara Duches Bellerick memanggil kedua buah hati nya untuk makan bersama.

Violet dan Jordan menuruti perintah sang Ibu, kaki mereka berdua melangkah menuju arah ruang makan.

"Ibu maaf kalau Jordan bertanya saat ibu sedang makan, tapi dimana ayah sekarang ?".

"ayah mengurus beberapa hal penting dengan duke Vexelion, ibu rasa ayah pulang malam".

"ibu tau tidak... saat di Medan perang Alarick selalu menggema semangat peperangan tanpa ingin meninggal Medan perang meski diri nya terluka".

Violet ingin menyuap kembali datang di hadapan nya tapi ia urungkan, Kendati mendengar Jordan mengatakan Alarick terluka.

"kak, apa kak Alarick terluka parah, gimana kondisi nya sekarang?".

Violet lihat ibu juga menghentikan kegiatan makan. beliau memperhatikan saksama jawaban yang akan di lontarkan Jordan.
ibu pasti ingin mendengar kabar baik dari anggota keluarga yang menolong martabak keluarga nya.

"Kondisi Alarick sudah membaik. untunglah dalam panah tidak terdapat racun jadi hanya luka kecil. Luka itu juga membaik cuman 1 jam setelah nya Alarick langsung kembali ke Medan pertempuran".

Alarick ku sangat gagah berani
Aku semakin penasaran dengan nya!!

Violey yakin saat ini pasti pipi nya memerah padam.

"syukurlah beliau baik-baik saja, semoga tuhan selalu memberikan keselamatan pada kalian saat di medan perang".

"makasi bu doa nya". 

Ibu tersenyum mengangguk pernyataan Jordan.

"oia kak besok kak Alarick bakal datang ke istana kita kan, Vio ingin menanyakan dimana kak Alarick membeli  biskuit coconutulies, setiap gigitan biskuit itu rasa nya langsung pecah di mulut kak. Violet ingin stock di tempat cemilan Vio hihi".

"iya besok Alarick jadi datang kok. Vio bisa menanyakan nya langsung kakak juga tidak tahu dia beli dimana. Dia beli pas kami sudah berpisah".

"besok ibu akan menyuruh koki memasakan makan terenak untuk tamu spesial kita".

"yeyy besok makan enak".

Duchess dan Jordan tersenyum mereka rasa  isi otak Violet hanya  diisi cemilan saja.

❀𖤣𖥧𖤣❀

Malam hari selepas makan malam keluarga. Violet masuk ke kamar.

ia membaca novel bertema kerajaan menceritakan pratogonist wanita baik hati namun pratogonist pria penuh obsesi, red flag. Meskipun pria itu mengerikan namun cerita nya cukup manis. Kalau di novel ini antagonis tidak mati melainkan hidup bersama perempuan lain.

Kaya gini lah baru nama nya author idaman tidak memihak satu tokoh pratoginist saja tidak seperti author novel yang di masuki nya.
Membuang antogonis tampan dengan cara mengerikan.

lagian cinta itu tidak pernah salah kann??? iya tidak!!!

baiklah Alarick ku yang tampan aku akan berusaha membuat mu tergiang-ngiang hanya kepada diriku seorang, Violet Bellerick

❀𖤣𖥧𖤣❀
Di sini perempuan yang obses bukan laki-laki haha
Terimakasih yang sudah baca!
sampai jumpa di halaman novel selanjut nya!!!




Let Me Gone DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang