Obesesi Alarick

641 56 1
                                    

HAPPY READING
•••

besok nya, keluarga Violet berkunjung kekerajaan Vexelion. Semua terlihat bermuka sedih turut berduka cita atas meninggalnya kedua orang bergelar Vexelion dihari yang sama. Kecelakaan tersebut sangat mendadak membuat hampir seluruh kekaisaran terkejut mendengar berita duka.

Alarick berdiri tepat disamping Violet merangkul erat pinggang ramping istri mungil nya itu. Mereka berdua menyambut atas kedatangan seluruh keluarga Bellerick.

"salam kepada Duke serta keluarga Bellerick semoga selalu diberkati". Alarick maupun Violet sama-sama membungkuk badan sebagai penyambutan atas kedatangan mereka.

Duke Bellerick tersenyum lantas membalas sapaan Alarick diiringi nada ramah khas seorang bapak kepada anak nya.

Kini mereka sudah berada diruang tengah menikmati kue-kue an kering khas koki buatan kerajaan Vexelion.

"balikin kak Jordan! seperti tidak pernah memakan kue itu saja". Violet membuang wajah kesamping raut muka gadis itu menunjukan ketebalan lantaran Jordan mengambil kue kering kesukaan nya beserta tempat nya! Bagaimana Violet tidak kalau begitu cara nya!!.

Jordan malah memasang wajah tidak berdosa, wajah nya terlihat seperti seseorang yang tengah meledek, menyebalkan!.

"ibu... lihat lah putra mu itu, kenapa ibu melahirkan pria seperti dia sih. Jahil banget".

Duches Bellerick tersenyum hangat, tangan wanita tua itu mengusap perlahan surai ungu Violet. Violet masih saja tidak menampik raut muka, malahan dirinya semakin menunjukan wajah bermusuhan dengan Jordan.

Sedangkan si pelaku tidak menghiraukan mimik wajah Violet, Jordan menampilkan ekspresi berkebalikan dengan hati dongkol Violet. Jordan malah tertawa cukup lepas terlihat sekali kakak nyebelin itu berusaha terus menjahili sampai Violet merengek meminta kembali makanan tersebut.

Duke menghela nafas lelah, kedua anak nya itu selalu saja begini. yang satu jahil minta ampun ditambah Violet memang tipe gadis yang tidak mau mengalah. Jangan harap Violet mau meninggalkan apapun yang sudah menjadi incaran nya. Duke sangat mengenal sifat bawaan Violet dari dirinya sendiri.

"kembalikan makanan itu Jordan. kamu tidak tau tempat dimana sekarang sedang suasana duka. Tidak seharusnya kamu bertengkar seperti anak kecil di kediaman orang lain. Ditambah kedatangan kita tengah berkabung bukan mau mengelar komedi".

Perkataan sinis ayah barusan berhasil membuat Jordan kicep. Ia juga setuju dengan perkataan Duke barusan, setidak nya setalah perkumpulan dia ingin berkunjung kesini kembali tanpa embel' harus menghadiri sebuah acara.

Violet tersenyum penuh kemenangan ketika Jordan kembali meletakkan kue itu diatas meja yang langsung Violet ambil tidak ingin keduluan Jordan lagi.

Alarick yang melihat tingkah Violet menjadi gemas sendiri. Bahkan sedari tadi tanpa ada yang menyadari beberapa kali Alarick mengangakat garis bibir ketika Violet merajut seperti anak kecil. Ingin rasa nya Alarick menghabiskan waktu sebulan full tanpa adanya tugas apapun yang dibebankan. Namun tentu saja itu semua hanya angan-angan belaka lantaran besok saja Alarick harus pergi keperbatasan dan Violet sudah harus mengambil tugas mendiang Duches Vexelion. Bayangkan nanti akan seberapa sibuk nya mereka.

Kini suasana ruangan kembali damai. Alarick menyampir kan jas hitam berbulu nya mengantungkan jas tersebut disisi kursi.

Tangan kanan Alarick menyapu pipi Violet membawa wajah tersebut untuk bersandar pada pundak tegap nya.
Semua yang melihat kejadian ini tersenyum halu, apalagi si jomblo Jordan. Tau rasa lu Jordan.

Keluarga Violet dijamu super mewah, sekarang mereka menghabiskan waktu makan malam bersama. Dengan cekatan Violet mengambilkan hidangan tersebut kedalam piring Alarick, hal serupa juga dilakukan Duches Bellerick kepada sang suami.
Tanpa mengobrol mereka semua makan dengan khidmat.

Malam hari nya, keluarga Violet kembali pulang kekerajaan tanpa menginap. Awal nya Violet memaksa untuk menginap saja lantaran sudah lumayan gelap dan takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. namun Duke Bellerick mengatakan bahwasan nya dirinya harus kembali kekerajaan karena besok dirinya kembali bekerja. Jikalau dari kerajaan Alarick maka terlampau jauh untuk sampai ke ke tempat tujuan Duke besok.

Entah perasaan Violet saja atau memang Alarick mulai posesif pada nya. Semenjak mereka melakukan percintaan, tangan Alarick selalu menempel pada pinggang Violet. Tentu saja Violet tidak mempermasalahkan malah Violet bersyukur jikalau sang suami sudah mulai membuka hati kepada dirinya.

Berlalu sudah kereta kuda keluarga sang istri. Alarick dengan lembut menyerukan untuk beristirahat lantaran sudah langit gelap.

Alarick beberapa bercelutuk memulai pembicaraan dengan sang istri tercinta sembari kaki mereka terus melangkah menaiki tangga menuju kamar dengan pintu besar berwarna keemas-emasan.

Suasana damai begini sangat menyenangkan tanpa perselingkuhan.  Meskipun Violet belum debutante alias masih 16 tahun namun jiwa kepemimpinan Violet tidak perlu diragukan. Violet yakin dapat mengurus semua pekerjaan dari mendiang ibu mertua nya tanpa terlalu mengalami kesulitan.

Alarick mematikan lampu tidur yang berada di atas nakas lantas menghadap sang istri yang telah menunggu untuk dipeluk.

Kehangatan menyeruak dari balik tubuh mereka. Tanpa obrolan kembali, Violet menutup mata terlebih dulu. Tangan wanita itu masih berlabuh pada pinggang Alarick memeluk erat pinggang tegap tersebut.

Alarick yang masih terjaga menatap lekas wajah Violet yang tengah terlelap. Wajah indah tanpa bekas luka sedikit pun, hidung mancung, bibir tipis, semua yang ada pada Violet Alarick sangat menyukai nya.

Alarick tersenyum gemas, dirinya tidak sabar ingin menjalin rumah tangga dengan Violet lebih intim. Alarick berjanji tidak akan pernah melepaskan Violet meski wanita itu mengingkan.

Mustahil Alarick akan menyetujui nya!.

"kamu telah menjadi jiwa saya Violet tidak akan ada kata perpisahan diantara kita berdua!. Akan saya kurung kamu kalau berani meminta cerai pada saya!!".

Mata gelap Alarick menyorot penuh obsesi kearah Violet yang tengah tertidur. Tangan kanan Alarick semakin memeluk erat pinggang ramping Violet penuh penekanan.

Sungguh, jika ada yang berani mendekati Violet maka Alarick tidak akan pernah membiarkan orang itu hidup!




See You Next Chapter..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Gone DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang