Setelah melaksanakan ibadah nya, sekarang seluruh Pratama siblings berada di ruang tamu yang besar ini,mahen yang duduk di sofa dan adiknya yang duduk di bawah,ia seperti sedang di sembah, padahal ia tidak enak hati duduk di atas sementara adiknya di bawah,tapi di cegah oleh haksa dengan mengatakan'abang udah tua pasti kalau duduk di lantai pinggang nya sakit,udah duduk di atas aja yang muda ngalah'mahen yang geram pun akhirnya menjambak rambut haksa
"Jadi mau ngapain?Jay ada pr"ketus Jayyden,mahen menghela nafas berat ia pegang tangan adiknya dan ia usap lembut
"Jay sayang sama abang-abang?"tanya mahen,apa ini tiba-tiba?
"Hm"dehem Jay,mereka menatap serius kearah mahen,mereka tidak tau apa yang akan di lakukan oleh mahen ini
"Jay mau nggak kalau abang-abang sukses?"mereka semakin di buat bingung dengan mahen
"To the points please"mahen menghela nafas
"Abang-abang bakalan pergi ke London buat melanjutkan pendidikannya disana, sementara Jay di indo sendiri menyelesaikan SMA nya Jay,Jay okey?"mereka melotot kan matanya,hei!tidak ada persetujuan dari mereka semua kenapa tiba-tiba
"Bang! apa-apaan ini,Lo nggak ada bilang apa-apa ke kita kenapa tiba-tiba ke London!nggak gw gak mau"sergah haksa
"Ini demi kebaikan kalian juga,kalau di sana kalian bakalan bisa nuntut ilmu tanpa bayang-bayang mami sama papi!"bantah mahen
"Terus kenapa Jay di tinggal?Lo tega ninggalin adek Lo di mansion sebesar ini?Lo nggak sanggup bayar sekolah Jay?biar gw aja anjing adek gw harus ikut!"bentak aksara,mahen sudah menduga,bukan tanpa alasan mahen memindahkan adik-adiknya ke London,mahen sering kali mendengar dari teman-teman adik-adiknya mereka bilang saat praktek kuliah adik-adiknya ini tidak fokus,dan saat ditanya mereka akan menjawab karena terbayang orang tua nya, akhirnya mahen memutuskan untuk membawa adik-adiknya tinggal di London sampai si kembar dan aksara tamat,mereka sudah berada di semester 5, sekitar 2 tahun lagi mereka akan tamat
"Jay nggak apa-apa kan?"Jayyden termenung,ia tidak tau harus menjawab apa,kenapa dirinya di tinggal?apa abangnya ini juga ikut membenci nya seperti jaxvier
"Dek"panggil Cakra,ia fine saja jika harus S1 di sana,tapi bagaimana dengan adiknya ini
"Jay nggak apa-apa kok,kalian lanjutkan aja kuliah nya di sana,Jay sendiri di rumah sama bibi nggak papa nanti Jay nginep rumah bang yoga"mahen tersenyum ia tau adiknya ini pengertian,tidak kah mahen tau kalau adiknya ini terluka?
"Makasih dek kamu memang adik Abang yang paling baik"puji mahen, Jayyden hanya tersenyum
"Jay! apa-apaan ini kamu harus ikut!"marah Jean,ia takut jika tidak ada yang menjaga adiknya ini kalau dia tinggal,dan siapa yang akan menolong adiknya jika ia sakit
Jayyden tersenyum menghampiri haksa, aksara,dan Jean ia satukan tangan mereka bertiga dan ia usap dengan halus"Jay okey Abang,Abang jangan khawatir sama Jay,Jay kan udah besar bisa jaga diri,dan satu tahun lagi Jay bakalan lulus kan?Jay bakalan nyusul Abang kesana Jay bakal kuliah di sana"Jayyden menunjukkan senyuman manis nya agar abang-abang nya itu tidak khawatir
"Besok kita berangkat,Senin depan kalian baru masuk,kita butuh istirahat seminggu,abang mau tidur jangan ada yang komen"mahen pergi dari sana,yang lain juga ikut berdiri dan pergi ke kamar masing-masing kecuali jemmy
"Rasakan itu Jayyden!Lo bakalan hidup sendiri disini dan gw bakalan di perhatiin lagi"smirk jaxvier,ia bangkit dari duduknya dan pergi menuju kekamar untuk mengemas barang-barang nya
🍂🍂🍂🍂🍂
Sementara di kamar yang bernuansa gelap,ada seorang laki-laki yang duduk termenung di balkon kamarnya duduk di sama sembari menatap bintang-bintang yang menghiasi langit malam,ia menghela nafas panjang, mendengar kabar itu ia di landa kebingungan, bagaimana bisa kakak tertuanya itu akan meninggalkan nya di mansion sebesar ini sendirian, apakah ia menyusahkan mereka sehingga mereka pergi?atau apa?tolong beritahu ia sekarang
"Sebenarnya peran jiel disini apa mami? sebagai adik? sebagai teman?atau sebagai anak sial?"tanya lirih ia mendongak untuk menatap bintang yang paling terang di antara lainnya,ia pastikan itu adalah sang mami
"Peran jiel begitu kecil ya sampai-sampai mereka nggak anggap jiel?"matanya berkaca-kaca,ia memang terlihat cuek di depan keluarga nya,tapi percayalah jika ia masih ingin bermanja-manja dengan sang Abang,ingin merasakan kasih sayang mereka, terlebih lagi pada jaxvier Abang yang dulu sangat ia sayangi kini menjadi Abang yang paling membenci dirinya
"2 tahun mi,2 tahun lagi mereka bakal balik kesini, apakah jiel bisa nungguin mereka?apa jiel bisa jemput mereka?peluk mereka saat mereka pulang? menyambut mereka?jiel rasa nggak bisa"lirihnya,ia memegang pinggang nya yang terasa nyeri
"Shh jangan sakit dulu,jiel masih mau curhat sama mami"akhirnya ia bangkit dari duduknya menuju kasurnya,ia benarkan posisi tidurnya agar nyaman,kenapa ia tidak meminum obatnya?ia tidak berminat meminum obat yang pahitnya melebihi batas itu
"Jangan sakit ya besok, sakitnya malam aja biar besok biar bisa antar Abang ke bandara"ia mengelus perut dan pinggang nya yang kian mereda,ia tersenyum
"Makasih"setelah itu ia tertidur pulas,tanpa ia sadari ada seseorang yang melihatnya dengan tatapan sendu,Jean
"Maaf jiee"sendunya, setelah itu ia menutup pintu kamar itu perlahan dan pergi ke kamarnya mengistirahatkan tubuh nya
*
*
*
Thank you ✨
Aku up malam ini takut besok nggak bisa, keburu di sita dan btw aku nggak masuk 10 besar ges🙏😭
KAMU SEDANG MEMBACA
WOUND HOUSE [Nct Dream]
De TodoJika rumah tempat kita pulang, bagaimana dengan orang yang rumah nya hancur berkeping-keping?