10. apa benar??

180 22 2
                                    

3 bulan berlalu, udah tiga bulan chenle bersekolah disini, bahkan ia mulai akrab satu sama lain dengan teman kelasnya

awalnya mereka canggung untuk berbicara ternyata hanya butuh waktu untuk bisa akrab, dan sekarang kelas Chenle berisik sekali

awalnya tidak seperti ini, tapi giliran udah akrab dan kenal jadi ancur kelas ini kaya kapal pecah

bayangin aja, ada yang main kejar-kejaran, ada yang gibahin guru,adik kelas dll, ada yang tidur ada yang coretan papan tulis, dan ada yang membaca buku

sekarang jam kosong, dari awal jam mereka dah kosong, karena guru sedang rapat dan akan pergi jadi kalau mau pulang tinggal pulang saja

nah haechan dan jaemin berada dikelas Chenle, dibilang semua kelas jam kosong karena guru pada rapat semua dan nanti akan pergi ke pernikahan salah satu guru biologi, guru yang ngajar kelas 10

"ehh Lo tau ga si??" ucap jaemin membuat haechan, renjun dan Chenle mengerutkan keningnya

"ga tahu, Lo aja belum ngasih tau" ucap renjun dengan ketus

"itu loh, dikelas jisung ada murid cwek cantik dan ternyata itu adalah mantannya jisung!" ujar lanjutnya, Chenle terdiam membisu ditempat

"iyakah?? terus apa lagi??" ucap renjun yang sudah sangat penasaran

"mereka putus gara gara si cwek tu selingkuh, dan juga jisung ternyata ga cinta sama tuh cewe"ujar jaemin

"dia masih mencari cinta sejati yang jisung lama cari" ucap haechan, renjun menutup mulutnya karena sedikit syok dengan hal itu

"sumpah?? wahh plot twist banget ya, terus cinta sejati jisung siapa ya?? perasaan jisung tidak pernah cerita dengan ku" ucap renjun

"lah Lo siapa nya jisung, njun?" ucap Chenle, renjun tersenyum kearah Chenle dengan suara lirih renjun berbicara

"dia sepupu gw" ucapnya dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, chenle menatap datar kearah renjun

"ga bilang si monyet!!"

"ya gimana mau bilang, Lo aja ga tanya" jawab renjun, chenle memutar bola matanya dengan malas

"gw mau lihat Drakor kalian mau liat???" ucap Chenle, mereka bertiga mengangguk kepala dengan antusias, chenle pun membuka handphonenya itu

renjun terdiam sejenak saat melihat wallpaper handphone milik Chenle, dia seperti melihat foto itu, tetapi dimana ya??
ia memikir sejenak sambil mengingat dimana ia melihat foto itu

"siapa dia??” batin renjun, ia menengok kearah Chenle dengan sesama, tetapi apa benar dia?

"woi! malah bengong liat nih udah mulai"

••••••••

20:30 p.m

“ji” jisung langsung menoleh kearah Mark lalu mengerutkan keningnya, Mark menghela nafas berat

“nanti gw kerumah Lo ya?”jisung langsung mengangguk, berarti sahabatnya ini ada masalah dengan keluarga nya

“makásih ya” jisung tersenyum lembut lalu mengangguk kepala pelan, Mark sangat berterimakasih kepada Ji-Sung karena disaat dirinya ada masalah jisung siap rumahnya jadiin tempat persembunyian nya

mereka berdua fokus ke televisi itu, karena tidak ada topik pembicaraan lagi mereka hanya diam dan memperhatikan televisi

drttttttt

tiba-tiba ada telpon masuk dari handphone milik Mark lee, Mark pun mengangkat telpon tersebut. “ya halo, kenapa ma?” ujar Mark

entah kenapa raut wajah Mark seketika berubah membuat jisung bertanya didalam otaknya, matanya sudah berkaca kaca

“okay mah, aku kesana!” Mark pun mematikan telpon tersebut, Mark langsung pergi dari markas membuat jisung semakin dibuat heran

“kenapa dia?? muka dia sedih” gumamnya, dia pun berenjak dari sofa dan langsung mengikuti jejak Mark, karena dia sedikit curiga dan kepo juga si

ada masalah apa si Mark sampai raut wajahnya berubah menjadi sedih, awal nya wajahnya datar kenapa jadi sedih ini pasti ada yang ga beres nih

ia mengikuti kendaraan motor milik mark, sungguh Mark berkendara seperti ingin sungkem sama malaikat, cepat banget dia
bahkan ia sempat kehilangan jejak kalau ia berkendara sedikit pelan

“damn!” gumamnya

••••••••

CEKLEK

“mah! mah?!!” teriak Mark, dia masuk mencari keberadaan Mamahnya itu, rumahnya sekarang berantakan sangat berantakan

ini semua karena bajingan itu!” batinnya, dia berjalan kearah lantai atas, ia tahu mamahnya akan bersembunyi dikamar adiknya itu

tok!

tok!

“mah ini aku, Mark, buka mah dia gada disini” terdengar suara dari dalam yang membuka kunci, akhirnya pintu itu dibuka

“mark?” mamahnya langsung memeluk anak sulungnya itu, dari raut mamahnya dia sangat ketakutan, Mark pun mengelus punggung mamahnya itu

“mark…mamah takut dia mengamuk dan mengancam mamah dia mencari adik mu, adikmu sudah mamah suruh kerumah temennya yaitu renjun” ucap sang mamah dengan lirih

“tenangin diri mamah ya” ucap Mark dengan lirih, ia sangat kasian dengan mamah dan adiknya itu, selalu mendapatkan teror dari paman nya yang terobsesi dengan adiknya

apa?!! Mark punya adik?? sejak kapan?? kenapa dia tidak memberitahu kepada ku?? renjun? sepupuku??” batin jisung saat mendengar ucapan Mark sama mamahnya Mark, ia pun langsung pergi dari situ

•••••••••






TBC

caligynephobia || JICHEN HIATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang