6. mimpi & sahabat kecil

214 25 0
                                    

“ga ma!!”

“aku mau sama dia!! plis ma”

“ma!! jangan pisahin Chievo sama ji ma!”

“sayang mamah mohon ya, lepasin ji, kita nanti telat masuk pesawat sayang”

“engga!! pokoknya aku sama ji di Korea, Chievo ga mau di China ma!!”

“chievo, dengerin kata mama, suatu hari nanti kita akan bertemu ko”  ujar Jian

”tapi ji…nanti disaat itu mu kambuh siapa yang jaga kamu??”

“ada teman ku yang lain tenang saja”

“ji ayo kita pulang”  ucap sang mamah Jian, sang mamah Jian menarik paksa tangan jian

“ji!! jangan tinggalin aku!!!”

“JI! JANGAN TINGGALIN AKU!!” Chenle langsung tersadar dari mimpinya itu, ia nafas tersengal-sengal

BRAK!

“KAMU KENAPA SAYANG?” chenle menatap kearah pintu ia melihat mamahnya membuka pintu dengan keras, sang mamah menghampiri Chenle

“kamu kenapa sayang?? mimpi buruk ya??” chenle langsung memeluk tubuh sang mamah, sang mamah mengelus punggung Chenle dengan lembut

“kamu kenapa? ayo cerita sama mamah” Chenle hanya diam saja, sang mamah menenangkan anak nya yang habis mimpi buruk itu

“aku mimpi dia lagi ma, hiks”  sang mamah menenangkan anaknya mulai menangis, ini salahnya memisahkan antara anaknya dan sahabat kesayangannya Chenle

“maafin mamah Chenle, sudah memisahkan kalian, mamah sudah cari dia tetapi tidak ketemu”batin nya

“ma…ada satu murid penyakitnya sama seperti jian mah” ucap chenle dengan lirih

“dia selalu kambuh disaat ketemu aku mah, namanya jisung” sang mamah Chenle terdiam seolah-olah tahu dengan nama itu

“udah lebih baik kamu mandi dulu lalu makan okay” ucap sang mamah, chenle mengangguk kepala dengan pelan, dia pun berenjak dari kasur nya dan berjalan kearah kamar mandi

sang mamah keluar dari kamarnya Chenle, ia tersenyum sendu seperti ada rahasia yang ia simpan selama ini

“maafin mamah na, mamah terpaksa” ucap nya dengan lirih

••••••••••


chenle duduk di taman depan rumahnya itu, dia terus menerus menatap sebuah buku album berisi foto-foto masa kecilnya, keluarga nya dan sahabat kesayangannya

chenle tersenyum kecut disaat memori masalalu nya, ia pas kelas 5 ayahnya meninggal dunia dan ia harus ikut sang mamah ke China dan ia juga harus meninggalkan sahabatnya

“maafin aku Jian” ucap chenle dengan lirih, ia sungguh rindu dengan sahabat kecilnya itu, ia sudah mencari informasi tentang sahabatnya tetapi nihil

“kamu dimana Jian? aku kangen kamu” chenle tak kuat membendung air matanya, air matanya langsung jatuh

“aku kangen kamu jian hiks

sang mamah chenle melihat anaknya dari pintu, ia menatap kearah Chenle dengan sendu, ia kangen wajah ceria anaknya dulu

“maafin mamah nak....mamah udah pisahin kamu dari Jian” gumam nya lirih, ia tak tahu harus berbuat bagaimana

“kalau bukan karena musuh ayahmu, kamu ga bakal terpisah sama Jian” ucap nya dengan lirih

“jian…kamu dimana? kamu tidak mencari ku??”

“kenapa kamu tidak mencari ku?? ga mungkin kan yang diberita?? ga mungkin berita 7 tahun yang lalu diberitakan kamu meninggal dunia kan!?”

“kamu pasti masih hidup Jian aku yakin itu, aku akan mencari dirimu ji!”

•••••••••••

“ji” jisung langsung menoleh kearah Mark dengan datar, sekarang mereka berada di markas, tentunya markasnya berada dibelakang rumah jisung

bahkan markasnya lebih mewah, melebihi kamar jisung yang seluas hutan itu, rumah jisung saja besar

“lo dah ketemu Chievo?” ucap Mark membuat jisung terdiam, jisung menggeleng kepala pelan, Mark bisa melihat keputusasaan dari sahabat nya itu

udah bertahun-tahun mencari keberadaan sahabat yang disayangi oleh jisung, dan jisung sengaja pindah kota dan menutup identitas aslinya

“belum Hyung…aku nyerah hyung” ucap nya dengan lirih , sungguh dirinya sangat lelah dan ia sudah di titik putus asa

“lo.ga boleh putus asa dan ga boleh nyerah! gw yakin Lo pasti ketemu” jisung hanya mengangguk kepala dengan lemas, dia sangat berterimakasih kepada sahabatnya karena mau membantunya mencari sahabat kecilnya itu

benar kata Hyung nya itu! dia ga boleh nyerah! dia harus mencari sahabat kecilnya itu bagaimana pun caranya ia akan mencari berbagai internet atau apa

ia sedikit curiga dengan mahasiswa baru satu itu, yaitu Chenle kenapa dia bermarga sama dengan sahabat kecilnya?? Zhong. tetapi dia Zhong cheivo sedang mubar satu ini Zhong chenle

apa…… nama marganya sama ya?? atau semua orang China ada yang bermarga itu?? selain sahabat kecilnya?? tetapi…

ah ia tidak mau curiga dengan siapa pun, tetapi kenapa ada setiker marmut ya?? dibuku chenle?? setiker… itu ia seperti melihat nya tetapi dimana ia tidak ingat jelas

••••••••••••••























TBC

caligynephobia || JICHEN HIATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang