16. mengadu domba (?)

156 17 0
                                    

6 bulan pun berlalu, disekolah itu sedang mengadakan acara perpisahan, banyak siswa menggunakan jas dan kemeja sedang kan perempuan pakai dress

ini adalah hari kelulusan kelas 12, ya termasuk Ji-Sung, Mark, Jeno dan guanlin, acara itu meriah sekali, banyak yang foto bareng sama pacarnya, sahabatnya, guru, dll

chenle menghampiri mark, ia ditangannya membawa buket bunga, dia membawa 2 ditangannya, yang satu tentu buat abangnya dan 1 nya buat…

“abang” Mark menoleh kearah suara, ia tersenyum kearah adiknya, ya yang memanggil adalah Chenle

“selamat ya atas kelulusan mu bang, ini buat abang” Mark langsung menerima buket dari Chenle, Mark langsung memeluk sang adek ia mencium pipi chenle

“makasih adik ku yang paling lucu dan baik hati, ah ya itu satunya buat siapa hayo?? buat Ji-Sung ya??” ucapan Mark tepat membuat Chenle memerah, Mark terkekeh melihat pipi adiknya memerah

“sanah Ji-Sung ada disana, tadi bersama jeno” ucap Mark

“yaudah makasih Abang Mahen, sekali lagi selamat buat mu bang” chenle langsung berjalan meninggalkan abangnya itu, Mark menggeleng kepala pelan

chenle mencari keberadaan Ji-Sung, katanya Ji-Sung bersama Jeno tetapi kenapa tidak ada ya??, namun ia melihat kearah kanan ya ia menemukan Ji-Sung, Ji-Sung sedang sendirian

chenle pun berjalan menghampiri jisung namun langkah nya terhenti melihat ada seorang wanita menghampiri Ji-Sung

“sayangg” chenle mendengar hal itu seketika hatinya hancur lebur, ternyata Ji-Sung straight, dan memiliki pacar

“ah dah punya ya” gumam nya, hatinya sangat sakit sekali, air mata langsung pupus, ia pun langsung pergi, chenle tidak jadi ke Ji-Sung

sedangkan jisung, ia menatap datar kearah Wonyoung, ia sangat risih dengan wanita satu ini, dari kelas 1 Wonyoung mengejarnya

“pergi! atau gw yang pergi??” ucap Ji-Sung dengan datar, Wonyoung menatap Ji-Sung dengan cemberut, dimata cowo lain lucu namun Dimata Ji-Sung sangat menjijikkan

“kalau aku ga mau gimana??”  Ji-Sung memutar bola matanya dengan malas, ia pun langsung berjalan meninggalkan Wonyoung sendirian

Mark melihat adiknya berjalan kearahnya dengan mata yang berkaca kaca dan hidung nya memerah karena habis menangis

“kenapa dek? hey?? ko nangis? udah ketemu Ji-Sung nya??” ucap Mark dengan lembut, chenle memeluk tubuh Mark lalu menangis dipelukan Mark

“bang, dia udah punya pacar huaaa” ucapannya disela sela tangisannya,Mark mengelus rambut nya dengan lembut, seperti nya ada yang salah paham diantara mereka berdua

pasalnya ia kenal sekali dengan Ji-Sung itu bagaimana, selama ini Ji-Sung tidak ada pasangan atau kekasih, kenapa chenle menyebut Ji-Sung dah punya kekasih?? itu kan membuat nya kebingungan

“udah udah cup cup, gausah nangis cheivo sayang, udah ya Abang beli eskrim ayo” chenle mengangguk kepala pelan chenle mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya, mereka bertiga berjalan keluar dari gedung

•••••••••••••

“ehh Lo disini bang?” ucap guanlin, ternyata guanlin tak sengaja bertemu dengan Mark di dalam toko es cream, Mark menoleh kearah guanlin

“iya nih soalnya adik gw lagi galau” ucap Mark, renjun tiba-tiba nyeletuk

“galau? kenapa??”

Mark menoleh kearah Chenle yang sedang duduk lalu ia berkata “chenle suka Ji-Sung, tapi pas chenle ingin mengasih buket itu ia melihat Ji-Sung sama cwek lain” renjun mengerutkan keningnya

“sejak kapan Ji-Sung punya cwek?? dia aja selalu cerita tentang chenle, awal Ji-Sung ketemu Chenle, sampai mau gw muntah”ucap renjun membuat Mark kebingungan, disini dia tahu pasti adiknya salah paham

“panggil Ji-Sung, gw mau jebak mereka berdua” ucap Mark

“hah?? Lo seriusan Mark?” ucap guanlin, mark mengangguk kepala pelan, ia tersenyum menyeringai, dia ada ide buat jebak adiknya dan Ji-Sung biar mereka menyelesaikan masalah dengan baik baik

••••••••••

malam pun tiba, suasana dirumah terasa sepi, chenle sudah kembali kerumahnya sendiri, yah seperti kalian bayangkan, sangat sepi tidak ada orang yang mengomeli Chenle

“chenle, udah satu tahun si bajingan itu tidak kesini” ucap Mark, cheble menoleh kearah Mark

“bang, dia ayah! bukan bajingan!!” Mark memutar bola matanya dengan malas, kenapa adiknya selalu membela ayah tiri

“ayah kita cuman 1 chenle! ayah kita udah gada! dia adalah bajingan sesungguhnya” chenle hanya bisa diam, benar kata abangnya udah 1 tahun ayah tiri belum kembali

“kau tahu?? dia disaat mamah meninggal dunia dia tak datang chenle, Abang udah berkali kali coba telpon tetapi apa? dia tidak bisa Abang hubungi” Chenle terdiam membisu ditempat, melihat perubahan adiknya ia langsung mengalihkan pembicaraan

“udah lupakan saja tuh bajingan, tadi Ji-Sung nyuruh Abang, kau disuruh datang ke cafe **** itu ” Chenle langsung mengerutkan keningnya

“udah kau siap siap, biar Abang yang ngantar” chenle mengangguk kepala dengan semangat, dia pun berjalan ke kamarnya dengan perasaan senang

Mark tersenyum melihat tingkah lucu adiknya itu namun tiba-tiba senyuman itu luntur seketika saat mengingat ayah tirinya itu

aku tahu itu kau, kau yang mengadu domba ke om Jhonny, dan bikin dua dua nya tewas, aku tahu itu ide mu” batin Mark

•••••••••••











TBC

caligynephobia || JICHEN HIATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang