415. Bab 78: Klimaks (7)

52 5 1
                                    

Boneka dari mimpi paling kuno.

Kening Yoo Joonghyuk berkerut dalam, meskipun ini bukan kali pertama dia mendengar istilah itu.

"Omong kosong tentang boneka lagi. Lagipula apa maksudnya itu?"

[Kau masih belum mengetahuinya, dan karena itulah kau hanya putaran ke-3.]

"Jangan berbicara seolah-olah kau sendiri sangat luar biasa. Memangnya apa yang kau ketahui tentang putaran ini?"

[Aku tahu lebih banyak darimu.]

Semburan kemarahan mengambil alih Yoo Joonghyuk dan cahaya keemasan tiba-tiba mewarnai mata kanannya.

[Keterampilan eksklusif, 'Sage Eyes Lv. ???' sedang aktif!]

Yoo Joonghyuk saat ini adalah seorang Transenden, berulang kali mengalami peningkatan cepat Statusnya dan sekarang cukup kuat untuk bertarung melawan Konstelasi kelas fabel. Ketika mempertimbangkan fakta bahwa tingkat ketajaman dari 'Sage Eyes' tergantung pada Status pengguna, ia seharusnya bisa membaca informasi yang terpecah-pecah pada sebuah Konstelasi sekarang.

Tsu-chuchuchut!

Hanya dua orang yang berhasil menutup 'Sage Eyes' dengan sempurna sampai sekarang. Salah satunya adalah Nabi, Anna Croft, sementara yang lain adalah Kim Dokja.

Namun, jika perkiraannya benar, maka harusnya ada satu lagi yang tidak bisa dia baca.

[Sebagaimana layaknya putaran ke-3, penilaianmu juga tumpul.]

Mata kanan 'Secretive Plotter' juga bersinar dalam rona emas yang cemerlang, persis sama dengan Yoo Joonghyuk.

Penglihatan di mata kanannya berwarna merah untuk sesaat, dan darah menetes membasahi pipi Yoo Joonghyuk.

[Keterampilan eksklusif, 'Sage Eyes' telah dengan sempurna dipertahankan oleh 'Sage Eyes' lain!]

[Konstelasi, 'Secretive Plotter' sedang melihat Inkarnasi 'Yoo Joonghyuk'.]

"Tidak mungkin bajingan sepertimu adalah 'Yoo Joonghyuk'." Dia tidak bisa menerimanya. "Tidak peduli pada regresi mana 'Yoo Joonghyuk' itu, dia tidak akan pernah menggunakan skenario orang lain sebagai hiburannya."

Dia yakin akan hal ini.

Bahkan jika dia ada di putaran regresi lain, terlepas dari berapa banyak kehidupan yang harus dia lalui, dia benar-benar yakin tidak akan pernah mengubah keyakinannya.

Mata 'Secretive Plotter' diam-diam berkilau, [Kau benar. Aku hanyalah 'Secretive Plotter' sekarang.]

Dia hanyalah 'Secretive Plotter'—sesuatu yang terus disebutkan sampai sekarang.

Dia melanjutkan, ['Yoo Joonghyuk' dari putaran ke-3 hanya ada untuk menghancurkan 'Star Stream'.]

"...Jadi, kau tahu itu."

'Secretive Plotter' melirik 'Heavenly Dark Demon Sword' berteriak dengan ganas dan penuh semangat, dan membentuk senyum tipis. Tidak, daripada menyebut itu senyuman, itu akan lebih tepat untuk menggambarkannya sebagai 'gerakan bibir yang sedikit meresahkan'.

[Saat kau menghancurkan 'Star Stream', setiap konstelasi di dalamnya akan jatuh. Yang berarti si bodoh ini akan mati juga.]

Ujung-ujung tatapan Plotter jatuh pada sosok Kim Dokja yang pingsan. Dia bimbang seolah-olah nafasnya akan berakhir kapan saja, menyebabkan Yoo Joonghyuk berlari ke depan.

Klaaaaang!

'Heaven Shaking Sword' dan 'Heavenly Dark Demon Sword' bentrok dan percikan api biru menari di mana-mana. Darah menetes dari sudut bibir Yoo Joonghyuk.

OMNISCIENT READER'S VIEWPOINT #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang