5

863 93 4
                                    

Hari ini Hyeyoung libur bekerja. Dia baru saja pulang setelah menemani Sooah di rumah sakit. Syukurlah kondisi gadis kecil itu tetap stabil.

Hyeyoung merebahkan tubuhnya di sofa kecil kamar sewanya. Memejamkan matanya berusaha untuk tenang. Namun entah apa yang ada dipikirannya, yang jelas itu benar-benar mengusik dirinya.

Hah. Aku butuh minum.

Dengan segera ia membuka lemari pendingin namun tidak dapat menemukan apapun selain air putih dan telur. Dia mendecak kesal. Tanpa berlama-lama ia segera pergi keluar untuk membeli bir. Keinginannya untuk minum tidak bisa ia tahan saat ini.

Tak lama Hyeyoung akhirnya membeli bir yang ia idam-idamkan itu. Ia kemudian duduk di kursi di depan minimarket, membuka kaleng birnya dan menengguk isinya hingga tandas tak tersisa. Badan boleh kecil, tapi tidak dengan kekuatannya untuk minum. Jangan meremehkan Hyeyoung.

Namun setelah menghabiskan 5 kaleng, akhirnya ia tumbang. Ia menumpukan kepalanya pada meja. Mengerang pelan saat dirasa pening semakin menggerogoti kepalanya. Tentu saja dia tidak bisa protes, bukankah dia sendiri yang ingin minum sebanyak itu?

----

Shioh menyuruh sopirnya untuk menepikan mobil saat melihat orang yang tidak asing tertidur di meja depan minimarket. Ia yakin betul siapa yang dilihatnya. Dengan segera Shioh turun dan menghampiri sosok itu. Bau alkohol langsung menyergap indra penciumannya. Dia melihat Hyeyoung yang tidak sadarkan diri dengan kaleng-kaleng bir yang memenuhi meja.

Kenapa dia minum sebanyak ini?

Dia menoel pundak Hyeyoung, berusaha membangunkan gadis itu. Namun hanya gumaman tidak jelas yang ia dapatkan.

"Bangun. Kau bisa mati kedinginan di sini." Ucap Shioh. Namun lagi-lagi hanya racauan tidak jelas yang keluar dari mulutnya.

Shioh kembali mencoba membangunkan Hyeyoung dengan menggoyangkan pundaknya, tapi tetap saja tidak ada hasil. Dia bingung harus bagaimana. Tidak mungkin ia meninggalkan gadis itu sendirian di sana. Dia akhirnya duduk di samping Hyeyoung. Melihat wajah kemerahan gadis itu akibat terlalu banyak menenggak bir.

"Sial. Kenapa aku sial sekali?!! Aarghhh!!!" Racau Hyeyoung yang berhasil membuat Shioh kaget.

Sungguh. Dia ini...

"Kenapa kau sial?" Shioh menanggapi, berusaha menghilangkan keterkejutannya.

Hyeyoung bangun, matanya menyipit menatap Shioh yang ada di depannya, "Kau.." Dia semakin mendekat, "semua gara-gara kau."

Alis kanan Shioh terangkat, tidak mengerti apa maksud gadis itu, "aku?"

"Ya. Kau mengacaukan segalanya. Kau. RYU. SHI. OH." Hyeyoung menekankan setiap kata dengan menunjuk Shioh tepat di depan wajahnya.

Shioh menyergap jemari gadis itu, membuat sang empunya terkesiap.

"Lepaskan." Ucap Hyeyoung yang masih sempoyongan.

Shioh tak menghiraukan gadis itu. Kini ia yang semakin mendekati Hyeyoung, "kenapa aku mengacaukan segalanya, Gadis kecil?"

Hyeyoung yang mendengar itu menatap Shioh galak, "Apa? Siapa gadis kecil yang kau maksud, ha?" Hyeyoung tidak terima.

Shioh tersenyum miring, "memangnya ada siapa lagi disini?"

Hyeyoung menghentakkan jari-jarinya yang masih tergenggam tangan besar Shioh. Namun usahanya sia-sia saja. Tangan itu tidak mau melepaskannya.

MINE (Byeon Wooseok, Kim Hyeyoon AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang