9

876 114 11
                                    

Setelah beberapa hari yang lalu Hyeyoung menemani Shioh ke acara lelang yayasan, Shioh kini makin menempel padanya. Membuat segala macam alasan agar Hyeyoung datang ke rumahnya diluar jam kerja dan membuatnya melakukan sesuatu yang bukan termasuk pekerjaannya. Seperti saat ini, ketika ia sedang libur dan baru saja pulang dari rumah sakit menjenguk Sooah, lelaki itu menelponnya. Menyuruhnya agar segera ke rumahnya karena urusan mendesak. Mau tak mau Hyeyoung pun akhirnya menuruti perintah bosnya itu.

Sesampainya di sana, ia hanya disuruh menemaninya makan malam. Beralasan karena Shioh bosan selalu makan sendiri. Jika kalian ingin tahu kenapa dia sendirian di rumah sebesar itu adalah karena ia sendiri yang ingin begitu. Tidak mau tinggal dengan siapapun bahkan ayahnya sendiri dengan alasan privasi. Mau tidak mau ayahnya hanya bisa mengikuti kemauan Shioh. Oh ya, kecuali Hongshi. Kucing itu adalah kasus yang berbeda.

Hyeyoung hanya menghela napas menahan sedikit kekesalannya, bagaimana pun dia sudah ada di rumah itu. Lebih baik dia makan dan segera pulang. Ia melihat makanan yang sudah siap di meja tapi tak melihat Gyuri dimana pun.

"Gyuri pulang lebih awal, ini akhir pekan dan dia akan jalan-jalan bersama keluarganya." Jelas Shioh bahkan sebelum Hyeyoung bertanya.

Selain membuat orang jantungan, dia juga bisa membaca pikiran, ya?

"Sudah tau akhir pekan, kenapa malah meneleponku?" Gerutu Hyeyoung. Ya dia sudah berani bersikap seperti teman Shioh akhir-akhir ini. Selain karena Shioh yang meminta, ini juga karena sikap Shioh yang kadang-kadang menyebalkan dan membuat Hyeyoung merasa jengkel. Meskipun dia tidak mengutarakannya karena masih menghargai bosnya itu.

"Kau juga tidak punya teman. Tidak ada salahnya kita menghabiskan waktu akhir pekan bersama." Ucap Shioh sambil menyiapkan kursi untuk Hyeyoung.

Hyeyoung menatap Shioh, "Aku bisa duduk sendiri. Dan juga, aku punya teman. Jangan sok tahu." Ucapnya sambil duduk di kursi yang Shioh siapkan.

"Ohya?" Tanya Shioh yang kini duduk di depan Hyeyoung.

"Tentu saja. Aku bukan sociopath sepertimu." Ucap Hyeyoung acuh tak acuh sembari menyendok sup daging yang membuat nafsu makannya datang. Apalagi ia belum sempat makan setelah dari rumah sakit.

Hening. Hyeyoung yang semula akan memasukkan makanan ke dalam mulutnya kini mengurungkan niatnya. Dilihatnya lelaki dihadapannya itu tengah memperhatikannya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Hyeyoung.

Tidak ada jawaban. Shioh hanya menatapnya intens, membuatnya kikuk hingga dengan tergesa memakan supnya. Membuat kuah sup itu keluar sedikit dari mulutnya dan mengalir ke dagunya.

Shioh memegang pipi Hyeyoung. Ibu jarinya yang seukuran dengan jari telunjuk Hyeyoung mengusap kuah sup yang membahasi dagu Hyeyoung. Tentu saja masih dengan mata hitam yang intens menatap Hyeyoung. Perlakuan Shioh yang sangat tiba-tiba itu membuat Hyeyoung tersedak hingga terbatuk-batuk.

Melihat itu, dengan sigap Shioh memberikan segelas air padanya. Tanpa menatap Shioh, Hyeyoung langsung menyambar gelas itu dan menegukknya sekaligus.

"Pelan-pelan saja makannya. Tidak akan ada yang mengganggumu disini." Ucap Shioh.

"Kau yang menggangguku." Jawab Hyeyoung masih dengan terbatuk-batuk sedikit.

Shioh menyeruput supnya kemudian bertanya, "aku?"

"Ya." Ujarnya singkat. Ada sedikit perasaan kesal disana. Tapi degup jantungnya yang berpacu dengan cepat lebih mendominasi saat ini.

Shioh hanya tersenyum menanggapi itu.

"Dan jangan lakukan hal-hal seperti itu."

"Seperti apa memangnya?"

"Seperti tadi. Dan kemarin-kemari juga. Perlakuan mendadakmu itu. Juga jangan menatapku seperti itu. Itu menggangguku."

MINE (Byeon Wooseok, Kim Hyeyoon AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang