Chapter 6

0 0 0
                                    

"Haruki? Apa yang terjadi?"

"Kak Mizuki? Apa kakak masih di rumah sakit?"

"Aku baru saja selesai dengan pekerjaanku dan berada di taman."

"Baguslah. Aku ke sana ya."

Panggilan tersebut ditutup sepihak oleh Haruki dan membuat wanita itu semakin bingung. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menyimpan ponselnya ke dalam tasnya. Sekitar 30 menit, Haruki datang dengan rambut yang sudah berantakan. Mizuki yang melihat hal itu hanya bisa ketawa dengan penampilan temannya.

"Haruki, mengapa penampilanmu seperti orang yang baru bangun tidur?" tanya Mizuki sambil ketawa.

"Tadi di kampus ada dua mahasiswi yang bertengkar setelah jam kuliahku selesai. Aku berusaha kabur dari sana. Bukannya berhasil kabur, aku malah jadi bahan jambakan oleh mereka," jawab Haruki kesal dan duduk di samping Mizuki.

"Hahaha.... Kasihan sekali adikku ini jadi korban," kata Mizuki masih ketawa.

"Ketawa saja terus sampai rahangmu lepas," kata Haruki membuat Mizuki berhenti ketawa.

"Oh iya Haruki. Apa kamu tahu apa yang aku temui di rumah sakit?" tanya Mizuki.

"Pasti pasien 'kan," jawab Haruki.

"Ish, kamu ini tidak seru. Tadi aku bertemu dengan penjahat yang menyimpan batu permata berikutnya," kata Mizuki.

"Apa? Bagaimana bisa?" tanya Haruki.

"Aku juga tidak tahu. Yang pasti penjahat itu merupakan pemilik konveksi pakaian terkenal dan ayahku selalu memesan pakaian untuk kebutuhan rumah sakit," jawab Mizuki.

"Pasti tampan 'kan?" ejek Haruki.

"Percuma dia tampan, tetapi mulutnya itu tidak bisa dijaga. Dia merendahkan aku hanya karena aku seorang perawat. Sampai kakakku membelaku di hadapannya. Memang dia minta maaf kepadaku, tetapi itu bukan permintaan maaf yang tulus. Dasar licik," kata Mizuki.

"Lalu, apa yang kamu dapat dari sana?" tanya Haruki.

"Tentu penyakitnya. Kali ini akan berbeda daripada sebelumnya," jawab Mizuki tersenyum licik.

"Baiklah. Dan juga Akito telah menciptakan beberapa alat untuk kita dan informasi tambahan tentang Arzan dari Daisuke," kata Haruki.

"Wah aku tidak sabar melihat alat baru itu," kata Mizuki.

"Ayo kita mansion," ajak Haruki.

Mizuki menganggukkan kepalanya dan mereka pergi ke mansion. Di Universitas Snowdrop, Yozora sedang membawa beberapa buku sastra bahasa asing dari perpustakaan kampus untuk dipelajari di mansion. Dirinya tidak sengaja mendengar pembicaraan para mahasiswi tingkat mengenai kekasihnya.

"Eh kamu tahu tidak Takumi? Dia itu playboy. Sudah banyak wanita yang dikencani," kata mahasiswi pertama.

"Benarkah? Aku dengar dengar dia juga kencani mahasiswi yang baru saja masuk tahun ini," kata mahasiswi lainnya.

Yozora tidak ingin memusingkan pembicaraan mereka dan memutuskan untuk pergi dari sana. Dia berusaha berpikir positif tentang kekasihnya. Bisa saja ada seseorang memiliki nama yang sama dengan kekasihnya.

Mansion, 12 p.m

Akito dan Mizuki sedang mempelajari penggunaan senjata tersebut dan berbagi informasi yang telah mereka dapatkan. Yozora berusaha mengajari Haruki mempelajari bahasa asing sampai dirinya ingin menghajarnya karena tidak serius.

"Yamaguchi Haruki! Bisa tidak kamu serius hah?!" kata Yozora kesal.

"Iya iya maaf. Ini aku serius belajarnya," kata Haruki langsung mempelajari buku yang dibawa Yozora.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Gemstone ThievesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang