ep.01

750 53 1
                                    

Harlin Tasya, wanita muda yang sudah terdeteksi sejak awal perkuliahan hingga kini dia menginjak umur 23 tahun pada tahun ini, sering disebut sama teman-teman kalau dia itu 'Cegil' alis cewek gila! Bukan tanpa alasan, itu karena Harlin pencinta para pria tampan. Sedikit saja dia melihat ada pria tampan, sudah seperti lintah terkena garam.

Kemudian pada pagi yang cerah, Harlin menggeliat merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena ia baru saja terbangun dari tidurnya nyenyaknya. Matanya mengerjab pelan untuk membiasakan menerima cahaya yang cukup terang, entah berasal dari mana cahaya itu, pasalnya Harlin lebih suka tidur dalam keadaan gelap.

Lalu ia menyadari ada perbedaan dengan kamarnya, tapi Harlin pikir itu hanya karena dia masih mimpi, jadi Harlin tidak mempermasalahkannya, dan dia memilih untuk tidur kembali.

Harlin tidak tahu dia sudah tidur berapa lama. Pokoknya dia terpaksa bangun karena perutnya sudah memberontak minta di isi. Harlin memaksa dirinya untuk turun dari ranjang dengan mata setengah terbuka, tak pasti dengan langkahnya, tenyata dia menginjak sesuatu yang membuat dia oleng tiba-tiba

Bruk

"Punggungku!" Pekiknya nyaring.

Mata tajamnya mencari-cari benda apa yang membuat paginya mengenaskan seperti ini. Niat ingin memakinya urung dengan matanya melotot kaget melihat benda khusus untuk pria itu lah yang menyebabkan dia jatuh. Harlin sampai menggosok matanya saking tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Ini pengaman milik siapa?! Dan, ini di mana?!"  Panik langsung menyerang wanita muda itu. Ia segera berdiri memeriksa kamar asing itu, juga jendela besar di kamar itu Harlin buka. Nyatanya ini adalah rumah yang tidak ia kenali. "Aku tidak sedang diculik kan ya ini?"

Harlin memutuskan keluar dari kamar, dengan hati-hati dia menyusuri rumah cukup besar itu. Dari interior dan furniture sih barang bagus semua, Harlin meyakini pemiliknya cukup kaya. Penelusuran Harlin terhenti di ruang tengah, ketika matanya menangkap satu foto berukuran cukup besar terpajang apik di dinding.

Mata Harlin menyipitkan merasa kenal dengan wajah sang wanita di foto. Dia segera mendekati foto itu, dan mengamati dengan sangat serius. Janggal, Harlin seperti melihat dirinya. "Kenapa wanita ini sangat mirip denganku? Apa aku punya saudara kembar tapi terpisah?" Monolognya tak yakin.

Masih tak yakin dengan apa yang terjadi, Harlin melangkah keluar dari rumah. Harlin semakin bingung, karena dia benar-benar tidak mengenal daerah ini. "Aku harus memeriksa ponsel sih ini." Jadilah Harlin kembali memasuki kamar tadi.

"Kalau sidik jari bisa, berarti ini memang milikku." Harlin menatap ponsel ditangannya lekat.

Click

Ponsel itu langsung terbuka. "Oh ...." Bukannya senang tapi Harlin malah semakin bingung. "Atau ini jangan-jangan aku memang masih mimpi. Karena di dunia nyata mendapatkan pria tampan sangat sulit, mereka juga sombong-sombong, jadi aku bermimpi memiliki suami tampan saat ini." Harlin berpikir sangat positif sekali.

Harlin memilih merebahkan tubuhnya kembali di kasur. "Hah .... Aku harus menikmati ini kalau begitu. Kapan lagi mimpi rasa nyata, kan?"

Harlin memejamkan matanya sejenak sembari berpikir apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Bukannya mendapatkan ide, Harlin malah melihat kejadian-kejadian asing yang berputar dalam kepalanya, Harlin sontak membuka matanya karena terkejut. ”Apa tuh?”

Harlin kembali membuka ponselnya, mencari nama kontak yang sempat ia lihat barusan. Setelah menemukan nama yang sama persis, Harlin buka chat tersebut. “Chat pasangan suami istri macam apa seperti ini?” Ia mengerutkan alisnya tak mengerti. “Pria setampan ini dicueki! Ck! Mimpi yang membuat jiwa ku meronta-ronta sih ini.”

Cegil, it's me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang