Bab 1 Menyatakan perasaan

92 42 4
                                    

     Seorang gadis berkulit sawo mateng. Pergi berangakat sekolah dimana hari ini hari pertama  Kali Mela berangakat ke sekolah yang dimana tempat sementara ia belajar, dikarenakan sekolahnya direnovasi. Sementara itu ia belajar disekolah lain yang sudah ditetapkan oleh kedua belah pihak.
     Mela berangakat ke sekolah siang hari pukul 11 bersama temennya yang bernama Riska, Ina, Dan Anisa. Mereka berempat berangakat ke sekolah menggunakan kendaraan umum.
  Beberapa menit kemudian mereka nyampe di bwah jembatan yg dimana tempat ia turun dikarenakan Beda jalur. Memang harus Naik dua Kali kendaraan umum .  Lalu mereka menyebrangi bersama Dan memutuskan untuk Jalan ke sekolah dengan lewat Jalan pintas.
  Saat diperjalanan seperti biasa mereka bercanda Dan mengobrol disepanjang Jalan. Hingga tiba tiba Salah satu tali sepatu Mela terlepas dari ikatan ya. Lalu ia berhenti untuk membeneri ya sedangkan temennya terus Jalan.
" woi tungguin Napa tali sepatu gua lepas nih"  kata Mela sambil benerin tali sepatu
" cepatan Mel " kata Anisa
" kita tunggu diwarung depan ya " kata Riska. Jarak Warung lumayan jauh dari Mela benerin sepatu.
  Beberapa saat kemudian Mela sudah mengikat tali sepatunya lalu ia berdiri Dan berjalan dengan langkah lebar untuk mengejar temenya yang kini sudah tidak terlihat lagi. Tiba tiba Ada seseorang dari belakang menahan tas mela " siapa sih yang megang tas gua" katanya lalu berbalik  Dan menoleh kearah seseorang yang sedang menahan tasnya ternyata seseorang itu ia lah kakak kelas 9 dimana Mela berada dikelas 8.
" K A K A K rendi " sambil berbatah batah
" Hai Mela " sambil terseyum tipis
" he... Iya kak kok bisa kenal aku " dengan wajah heran. Karena Mela sebelumnya belum mengenalkan diri ke kakel, Mela juga bukan siswi popular jadi gak heran kan kalau Mela heran?..
" Iya aku mencari tau nama mu Dan kelas mu " katanya
" oh iya "
" iya "
" yaudah kak aku Mau nyusul temen ku, dulu an ya kak" katanya Tampa menanyakan alesan kenapa tas ia ditahan oleh ya. Saat beberapa langkah rendi pun memegang tangan ya lalu menarik ya ke dalam pelukannya. Mela pun langsung melepas pelukannya
" eh maaf kak " kata Mela yang menunduk
" Ada apa ya kak" katanya lagi
" Mela aku Mau ngomong sesuatu sama kamu " kata rendi dengan wajah malu ya
" ngomong apa kak,ngomong ajah" katanya sambil menatap wajah rendi
" gak disini ngomong ya banyak orang kalo disini" sambil melihat sekeliling ya
" terus dimana kak"  dengan wajah bingung
" ikut aku"  sambil menarik tangan Mela
" kemana kak" katanya bingung.
  Namun rendi tidak menghiraukan pertanyan Mela. Tiba di tempat ya yang tidak jauh dari tempat ia berbicara
" kak mau ngomong apa kok sampe bawa aku ke sini" kata Mela yang masih bingung dengan keadaan
" hm.. Gimana ya malu ngomong ya" katanya sambil menatap kebawah karena ia tidak memiliki keberanian untuk menatap ya. Mela pun bingung Dan khawatir akan temen ya menunggu lama atau bel masuk
" kak Mau ngomong apa?....Kalo Mau ngomong, ngomong ajah... Klo gak aku duluan ya kak takut bel masuk" katanya dengan khawatir
" eh iya aku Mau ngomong" katanya rendi yang masih malu menyatakan perasaan ya
" Mela aku suka sama kamu kamu Mau gak jadi pacar aku "lanjutnya. Akhirnya rendi pun menyatakan perasaan ya terhadap mela
" HA " kata Mela dengan wajah tak percaya
" kamu Mau gak jadi pacar aku " kata rendi ngengulangi kalimatnya
" hm.. Gimana ya kak aku belum bisa jawab sekarang " dengan wajah bingung harus menjawab iya atau tidak
" nih coklat kamu pegang dulu, aku tunggu jawabannya pas istirhat ya jangan lupa bawa coklat ya" katanya sambil memberikan coklat pada Mela
" eh iya kak. Yaudah kak aku duluan ya " katanya sambil melewati rendi
"Iya Mel" kata Rendi sambil tersenyum dengan hati berdekup kencang berada didepanya.
   Mela pun menyusul temen ya diwarung. Setelah sampe Warung tidak Ada sosok temennya. "  ah paling udh di sekolah " katanya. lalu ia melanjutkan Jalan ya menuju ke sekolah .
  Setelah sampe di sekolah Dan masuk bener sajah temen Mela berada di sekolah deket gerbang sekolah. Mereka menunggu dibawah karena anak sekolah yang mereka ditumpangin belum pulang .
" Woi, jeh ninggalin " kata Mela kepada temennya saat sudah Ada dideket mereka
" lah lagian lu lama banget benerin sepatu " kata Riska
" tau benerin sepatu ajah lama kaya nunggu chat dari dia " kata Ina
" yeeleh ina Ina" kata mela
" hehehe...lagian benerin sepatu ajah lama yaudah kita tinggal ajah ya gak, ka, nis " kata Ina yang menyakin kan Riska Dan Anisa
" iya iya maaf tadi tuh Ada urusan gua makanya lama " kata ya dengan rasa bingung antara ngasih tau atau enggak tentang rendi menyatakan perasaan ya ke Mela
" urusan apa " kata Anisa yang bertanaya
" itu pulpen gua isi ya abis jadinya gua beli isi pulpen dulu deh hehe" Mela pun memutuskan tidak memberi tau tentang hal yang terjadi beberapa yang lalu. Karena Mela mikir biar mereka tau dengan sendirinya. Mela pun memberi alesan agar temennya percaya
" ye kirain apa " kata Anisa dengan wajah menyesal telah bertanya
   Beberapa menit kemudian temen Mela yang tinggi Dan berkulit sawo pun dateng bernama iren
" hai bestie " katanya yang menyapa ke Mela, Riska, Ina, dan Anisa
" hai " kata mereka serentak
Beberapa menit kemudian mereka keluar gerbang untuk mencari minuman dan makanan tanpa sengaja diperjalanan Mela berpapasan sama rendi . Rendi pun tersenyum padanya.
   Bel pulang untuk sekolah yang ditumpangin pun berbunyi, siswa siswi sekolah Mela pun menunggu semua yang siswa siswi masuk pagi sudah pulang semuanya. Beberapa saat kemudian Mela Dan semua murid sekolah mela pun naik keatas Dan mencari kelas.
  Mela Dan Riska satu kelas yang sama kelas 8.4 dideket Kamar Mandi Dan kelas 8.3 , sedangkan Anisa Dan Ina kelas 8.6 dilantai 2 sebelah kanan paling pojok, iren Dan Ira temen Mela juga kelas 8.1 lantai dua paling pojok sebelah kanan.
  Mela pun duduk sendiri karena udah kebagian semua temen bangaku ya. Kenapa duduk sendiri?? . Iya karena kelas Mela siswa ya ganjil jadi Salah satu diantara yang lain Ada duduk sendiri ya itu Mela. Mela duduk dibaris ke pertama Dan urutan ke dua dari pintu.
  Bel masuk pun berbunyi Dan semuanya pun mulai melakukan pembelajaran seperti biasanya.
  Beberapa jam kemudian Bel Istirhat pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar. Ada kekantin, Dan,Ada keperpustakan.
  Mela gak langsung keluar dia menyelesaikan catetan yang dipapan tulis yang barus dijelaskan oleh gurunya
" Ayo Mel kekantin " kata Riska yang ngajakin Mela untuk kekantin bareng
" duluan ajah gua Mau nyelesain ini dulu " yang masih sibuk nulis catetan " nanti gua nyusul kalo udah" sambung ya
" oh yaudah gua duluan ya" kata Riska
" iya "
  Riska Dan temen yang lain pun kekantin. Belum lama Riska meninggalkan kelas rendi pun dateng menyamperi ya
" hai " kata rendi yang telah berada didepan meja Mela
" eh iya kak Ada apa ya" kata Mela yang lupa akan perjanjian waktu siang untuk menjawab perasaan rendi
" ih kamu masa lupa sih" dengan wajah yang sedikit kesel
" oh iya iya maaf kak" dengan wajah yang sedikit malu karena lupa akan janjinya
" iya gak papa.. Ayo Mel ikut aku ke depan Kamar Mandi yang deket ruang komputer" katanya. Kebetulan satu lantai dengan kelas Mela hanya sajah ruang komputer di pojok sebelah Kamar Mandi yang jarang dipake karena suasananya sepin Dan sedikit menakutkan
" eh iya kak.. Kakak duluan ajah aku mau rapihin buku dulu" sambil menutup pulpen ya
" iya jangan lupa bawa coklat ya"  kata Rendi.
Mela pun membereskan buku ya sedangkan rendi berjalan menuju Kamar Mandi yang jarang dipake. Setelah beres mela pun tidak lupa untuk membawa coklat yang dikasih oleh rendi . Mela pun menyusul rendi kekamar Mandi.  Sesampai ya mereka duduk di depan Kamar Mandi kebetulan sedikit sepi karena anak anak pada Istirhat .
" jadi gimana jawaban kamu Mel " katanya yang mulai bicara
" hm gimana ya kak" katanya yg masih ragu
" kamu masih ragu ya... Hm kalo kamu nerima aku kamu makan coklat itu kalo enggak kamu genggam ajah" katanya " sekarang kamu buka coklat ya" sambungnya. Mela pun membuka coklatnya. Dengan rasa yang yakin akan perasaan Rendi. Mela pun memakan coklat yang dikasih Rendi. Berarti Mela menerima rendi sebagai kekasih ya
" kamu memakan ya Mela? " kata Rendi dengan wajah taget Dan tidak percaya bahwa Mela menerimanya sebagai kekasih
" iya kak" jawab ya dengan wajah canggung
" hehe makasih Mela" kata Rendi dengan wajah seneng tanpa sengaja Rendi memeluk Mela
" iya kak lepasin... Ini di sekolah loh nanti guru liat kak yang Ada kita dihukum" katanya dengan wajah Panik akan Ada orang melihat hal itu
" eh iya maaf maaf sayang ... Saking seneng ya Aku sampe lupa hehe maaf ya" katanya sambil melepas pelukannya ya.
" oia kak Boleh gak hubungan kita disembunyiin dulu jangan sampe Ada yang tau sebelum aku lulus... Hmm kakak kan tau aku ikut eskul paskib didalam eskul ku gak Boleh Ada yang pacaran kalo ketahuan pacaran Mau gak Mau harus putusin.. Emang kakak Mau putus sama aku " katanya yang akan takut jika angota paskibra atau guru Pembina tau hubungan mereka akan kelar dikarenakan dalam eskul paskibra memiliki peraturan termasuk tidak Boleh pacaran.
" iya iya sayang aku tau kok iya aku akan berhati hati buat manggil kamu sayang Dan aku akan jaga kerahasian kita " katanya yang menyakin kan Mela agar tidak perlu khawatir akan hal itu
" beneran kak? " katanya yang menyakin kan ucapan Rendi
" beneran sayang.. Udah gak usah dipikirin ya sayang ku" katanya sambil mengelus palanya
  Tiba tiba Ada suara yang memanggil Rendi " WOI RENDI ".  Mela Dan Rendi menoleh kearah sumber suara tersebut . Ternyata yang memanggil Rendi adalah Yoga temen satu kelas sama Rendi sekaligus sahabat ya rendi yang sudah mengatahui jika rendi ingin menyatakan perasaan sama mela
" eh iya yo kenapa " kata rendi setelah yoga tiba didepan ya
" Ayo lah kekantin gua nyari in lu dari tadi mau ngajakin kekantin bareng Malah Ada disini" kata yoga yang sedikit kesel
" hehehe maaf gua Ada urusan " kata rendi
" urusan apa Kali.. Urusan kok disini" kata yoga dengan wajah heran
" hehehe Ada deh " jawabannya Rendi dengan wajah senyum . Yoga noleh kebelakang Rendi. Yoga pun ikut tersenyum
" o... O... Lu nembak Mela Ade kelas 8 . 4 kan? " katanya yang tau apa urusan yang dimaksud  Rendi.
" hehehe iya " kata Rendi dengan wajah malu malu kucing
" wah selamat ya.. Hehehe PJ ya jangan lupa ya " katanya yang ketawa kecil. Dan meminta PJ (pajak jadian)
" hehe slow gua beliin es ajah ya " kata Rendi
" masa es sama makanan ya lah " saut yoga
" enggak lah masih mending gw kasih " kata Rendi " kalo gak Mau yaudah " sambungnya
"iya iya masa gitu ajah ngambek" kata yoga yang ngeledek Rendi
" hehe kirain gak Mau " kata Rendi yang cengengesan " kamu yang Mau kekantin juga atau Mau nitip ajah " sambungnya
" Aku mau nitip ajah deh kak, Boleh" kata Mela yang belum terbiasa manggil Rendi dengan kata 'sayang'
" kok kak sayang atuh jangan kak. Kita kan udah jadian " kata Rendi yang tidak terima dipanggil kata 'kak'
" eh iya kak maksudnya iya sayang maaf " kata Mela yang ingin mulai terbiasa manggil Rendi dengan kata ' sayang '
" iya gak papa lagian Aku ngerti kok kamu belum terbiasa manggil Aku sayang.. Nanti juga terbiasa kok" ucap Rendi
"Iya sayang" kata Mela
" jadi kamu Mau nitip apa? " kata Rendi yang menanyakan Mela yang ingin menitip pada ya
" iya sayang Aku Mau nitip es ajah  es coklat ya nih duitnya " sambil mengeluarkan uang ya dari saku baju. Lalu ngasih ke Rendi untuk membeli yang dia titipkan padanya
" eh gak usah ayang... Biar Aku ajah yang bayar " kata ya yang menolak uang Mela
" eh kenapa?... Emang kamu duit ya cukup" katanya yang masih tidak enak karena dibeliin minuman
" cukup kok Malahan lebih " katanya Rendi dengan senyum manisnya
" beneran kamu Ada yang " kata Mela dengan perasaan tidak enak
" bener yang " kata Rendi
" oh yaudah makasih ya sayang ku" dengan berat hati menerima ya
Mereka pun kebawah bersama setelah sampe lantai dasar meraka pun terpisah karena Rendi Dan yoga ke kanti sedangkan Mela menuju ke temen ya yang sedang makan di deket gawang bola.
" iya udh kak Aku disitu ya deket gawang bola bareng temen Aku " katanya yang menuju kearah temenya yang sedang makan
" oh okey Aku kekantin ya " kata Rendi
  Lalu mereka pun berjalan kembali. Rendi dengan yoga kekantin sedang kan Mela menuju ketemennya. Sesampe ditempat dideket temennya Mela pun ikut bergabung
" Mela kok lu gak kekantin? " kata Riska
" iya lu gak makan Mel.. Kalo Mau kekantin bareng gua Ayo" kata iren yang ngajakin Mela kekantin
" enggak gua udh nitip sama orang tadi " kata Mela
" eh nitip sama siapa lu" kata anisa yang bertanya ke pada siapa Mela menitip . Soalnya temenya udah pada kumpul semua
" Ada nanti juga tau " katanya
  Mereka makan dilapangan karena seluruh siswa makan dilantai dasar . Berhubung kantin penuh jadi ya mereka dapet tempat dilapangan deket gawang bola. Beberapa menit kemudian Rendi Dan Yoga pun tiba dideket Mela yang sudah membawakan es Dan juga roti, sedangkan yoga membawa es di kedua tangan ya.
" ini Mel pesanan kamu " sambil menyerahkan es Dan juga roti
" loh aku kan gak mesen roti kak... Kenapa kasih ke aku " kata Mela yang bingung karena ia tidak memesen roti.. Kenapa dikasih roti goreng rasa coklat sama Rendi
" iya aku beliin buat kamu " katanya sambil tersenyum tipis
" beneran kak "
" iya nih di makan ya " katanya lalu pergi meninggalkan Mela Dan temen ya. Setelah rendi Dan yoga pergi Riska pun menanyakan hal rendi yang membawakan Mela es Dan roti.
" Mel kok rendi bawa in lu makanan sama es pula" kata Riska yang bingung kok bisa kakel bawa pesanan dekel ya atau Mau dititipin makanan
" hehe dia yang nawarin pas gua turun dia nawarin Mau nitip gak gitu" kata Mela yang sedikit berbohong yang masih menyimpankan hubungan ya
" masa sih " kata Riska yang tidak percaya
" iya masa iya sih Mel" kata iren juga tidak percaya akan hal itu. Mela pun kebingungan Dan Panik
" hm mungkin karena Mela gebetan rendi Kali makanya dia nawarin Mau nitip enggak" kata nisa
" nah iya gua bilang ya cuman es Malah dibeliin roti" kata Mela yang sedikit lega karena Anisa bilang seperti itu
" oh gitu " kata Riska yang mulai peracaya
" oh " kata Ina Dan iren
" iya " 
  Mereka pun mulai melanjutkan makan. Sementara itu Saat diperjalanan Rendi sama yoga menuju ke temen kelasnya yang berada di samping sekolah . Rendi memberi tauhkan ke yoga agar hubungan rendi Dan Mela tidak tesebar
" yo soal hubungan gua sama Mela jangan Ada yang tau selain lu ya " kata rendi dengan Tegas ke yoga
" kenapa? " kata yoga dengan wajah bingung
" iya lu tau Mela ikut eskul paskib di eskul ya itu gak Boleh Ada yang pacaran kalo tau bisa bisa gua sama mela putus" katanya yang menjelaskan kenapa hubungan mereka disembunyikan
" terus?"
" iya cukup lu yang tau soal ini anak anak jangan sampe tau apa lagi orang lain" katanya yang menegaskan lagi
" kalo tau emang kenapa " kata yoga yang mulai meledek rendi
" iya gua putus lah sama Mela oon " kata rendi sambil tempelengin Pala yoga karena kesel
" hahaha iya iya tentang ajah itu mah" katanya yang ketawa kecil
" iya awas ajah loh " kata rendi yang ngacem
  Beberapa saat kemudian Bel masuk pun berbunyi Mela Dan temen ya masuk ke dalam kelas Dan mulai pelajaran .
  Beberapa jam kemudian Bel pulang pun berbunyi Dan semua merapih kan buku ya setelah itu keluar. Saat Mela dan Riska yang menunggu Ina dan anisa didepan kelas tiba tiba rendi mendeketin ya
" Mela " katanya yang Dari samping . Mela pun menoleh
" eh kak" katanya yang Panik akan ketahuan hubungan mereka karena rendi menyamperi ya
" aku Boleh bareng gak pulang ya " kata rendi
" anu kak aku bareng temen ini lagi nunggu Ina sama anisa " kata Mela yang sedikit bingung
" iya gak papa aku bareng juga" kata rendi yang ingin pulang bareng pacarnya " gak papa Riska gua ikut bareng pulangnya sama kalian " sambungnya yang menoleh kearah Riska. Riska pun menoleh kearah Rendi
" eh iya kak gak papa tapi kita Jalan kaki loh kak" kata Riska yang ngebolehin Rendi pulang bareng
" gak papa kok gua juga lagi pengen Jalan kaki" kata Rendi
" oh yaudah "
Beberapa saat kemudian Ina , anisa, dan iren pun dateng. Kebetulan setiap pulang iren selalu gabung pulang bareng ya kadang dijemput
" loh Ada kak Rendi " kata anisa
" iya Mau bareng kata nya " kata Riska
" iya gak papa kan gua ikut kalian " kata Rendi ke pada mereka
" gak papa kok kak kakak Jalan bareng Mela juga gak papa " kata iren yang meledek
" ih apa sih " kata Mela yang terlihat kesel tapi seneng dihatinya
"Hehehe iya iya " kata iren
Mereka pun pulang bersama dan Jalan berpasangan. Ina sama anis, iren sama Riska dan Mela sama Rendi. Kebetulan sekali bukan

tentang kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang