SAGARANTA
[On Going]
.
.
.
.
.
.
.
"Banyak bangunan, wilayah, ataupun tanah yang bisa dijadikan tempat tinggal. Menjadi tempat tidur untuk mereka..."}---✧~~~乁ㄏ~~~✧---{
Craak!
Groaaaarr?!
Ice mengerjapkan mata beberapa kali setelah tubuhnya yang berada di bawah monster tiba-tiba saja ditarik setelah monster itu di tusuk dari belakang. Uluran tangan yang begitu dia kenali membuatnya segera tersadar.
Dia masih hidup. Berkat Blaze yang datang tepat waktu.
"Cepat lari! Mereka pasti akan menyerang lagi."
"Mereka?"
Ice membelalak, segera menyamai posisi Blaze untuk berlari lebih cepat. Mereka, itu artinya bukan hanya ada satu monster di hutan ini.
Groaarrr!
Groaarrr!
Raungan monster sahut menyahut di beberapa bagian hutan, membuat burung-burung terbang ke langit. Ice menatap khawatir pemandangan itu. Mereka berdua harus segera pergi mencari tempat aman.
Hutan ini sudah tak layak lagi bagi mereka.
"Blaze, kita harus segera keluar dari hutan!"
"Aku tahu- ukh..."
Bruk.
"Blaze?!" Pekik Ice menghampiri Blaze yang tiba-tiba jatuh berlutut sambil memegang perut dan menutup mulut. "Kau kenapa?"
"Ukh- Hoek...!"
Cairan bening keluar dari mulut Blaze. Perutnya yang kosong sejak pagi ini membuatnya hanya memuntahkan cairan itu. Sungguh energinya hampir habis, tapi dia harus tetap bergerak maju sekarang.
Sudah beberapa kali dirinya menemukan monster aneh di hutan ini. Untungnya indra pendengarannya masih bekerja dengan baik meski fokusnya terganggu karena rasa mual yang terus mengganggu sejak semalam.
Dan untungnya kagi dia tepat waktu menolong Ice sebelum diterkam monster.
Hampir saja dia tinggal seorang diri di sini.
"Hei, kau kenapa?"
Blaze terkekeh pelan, mengelap ujung bibir sebelum bangkit berdiri kembali, masih memegangi perutnya yang bergejolak aneh.
"Keracunan, mungkin?"
"Hah? Memangnya kau habis makan apa lagi-"
"Cukup Ice, nanti saja ngomelnya. Kita harus keluar dari hutan ini."
Ice hendak protes kembali. Namun situasi kali ini tak mendukungnya. Blaze benar, mereka harus segera pergi. Mencari tempat tinggal lain.
"Kita ke rumah dulu, ambil barang-barang penting lalu kabur secepat mungkin. Kau masih bisa lari, kan?"
"Heh, aku tak pemalas sepertimu ya! Lariku bisa lebih cepat darimu."
Ice memutar bola mata malas, dirinya bangkit berdiri diikuti sang kakak kembar dan kembali melanjutkan langkah. Suara geraman monster masih terdengar di kejauhan.
Dari pendengaran super Blaze bisa dipastikan monster itu masih jauh dari lokasi rumah mereka.
Brak!
Dengan gerakan gesit yang tidak seperti biasanya, Ice mengambil barang-barang penting. Satu tangannya menggenggam tas kain seperti karung kecil dan tangan lainnya memasukkan barang.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARANTA [On Going]
FantasyKekaisaran Sagaranta. Kekaisaran terbesar yang memiliki banyak sejarah mengagumkan. Legendanya pun amat memukau pendengarnya. Terlebih lagi tentang penguasa elemen yang dianugerahkan kepada para keturunan kaisar. Dan legenda itu benar terjadi. Suat...