5. Count

205 29 9
                                    

Up up up!
Sori yaa lama updatenya. Author ditimpa musibah, musibah banyak tugas ಥ⁠‿⁠ಥ

Kemarin sempat Hiatus juga. Nggak sempat ngabarin, pengumumannya cuman di wall.

Happy reading!

__________________________________

SAGARANTA
[On Going]
.
.
.
.
.
.
.
"Terkadang, rahasia terbesar tersembunyi di balik hal-hal yang tampak biasa, terselubung dalam kehidupan sehari-hari yang berjalan tanpa kecurigaan, ..."

}---✧~~~乁۝ㄏ~~~✧---{

Roti berisi selai, daging domba tusuk yang dilumuri bumbu, beberapa potong buah yang juga ditusuk dengan lidi, serta minuman segar yang ditambah es.

Lagi-lagi si Kembar tak akan menyangka bahwa mereka bisa mendapatkan makanan semudah ini. Tangan kiri dan kanan mereka penuh menggandeng kantongan berisi makanan.

Ingin tahu bagaimana mereka bisa mendapatkannya?

Mencuri?

Tidak, tidak. Zamrud sudah menegaskan kalau dia bukan anak pencuri.

Mengemis?

Ehh, agak mirip dengan itu.

Pokoknya berkat Zamrud, mereka bisa kembali mendapat makanan gratis. Anak 8 tahun itu mengelilingi pasar, menatap lekat makanan para pedagang lalu perlahan mendekati mereka.

Di saat pedangan memperhatikan gerak-gerik Zamrud, mereka menawarkannya makanan.

"Tapi saya tidak punya uang..."

Itu yang selalu Zamrud ucapkan saat dirinya ditawarkan. Dengan nada kecil lembut, raut sendu dan malu, serta mata hijau bulatnya yang membuatnya begitu menggemaskan serta di saat bersamaan begitu memprihatinkan.

Seakan terhipnotis oleh matanya.

Bagaimana bisa para pedagang tak merasa kasihan? Para pedagang makanan pun memberinya secara cuma-cuma, murni karena keinginan mereka.

Akhirnya Zamrud dan si Kembar mendapatkan semua makanan itu dengan gratis. G-R-A-T-I-S!!!

Beruntung sekali si Kembar bertemu Zamrud.

"Kita seperti pengemis." Komentar Blaze menatap dua kantong makanannya.

Ice sudah menyantap 3 tusuk daging, mengisi perutnya yang keroncongan sejak tadi. "Yang penting kita bisa makan."

Zamrud terkekeh pelan. Ikut menatap dua kantong makanan miliknya. Sekarang mereka sedang mencari tempat singgah untuk makan. Kalau Ice sih sudah makan duluan sambil jalan.

Tujuannya sekarang adalah membawa si Kembar menuju bangunan tengah-tengah pasar. Sebuah bangunan luas dengan banyak tiang tanpa dinding. Sering disebut sebagai Balai Utama Artanovia.

Tempat umum yang cocok untuk istirahat menikmati makanan di siang terik saat ini. Mereka bertiga duduk di salah satu kursi umum, membuka kantongan makanan dan mulai menyantap makan siang masing-masing.

Ice sudah menghabiskan setengah dari makanannya saat Blaze dan Zamrud baru mulai makan.

"Kak, kalau makannya buru-buru begitu bisa gendut loh!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAGARANTA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang