bab 3

3.1K 139 3
                                    


Saat sudah berada di kediaman Gracia dia kemudian turun dari mobil tanpa mengucapkan terimakasih. Gracia keluar tanpa memedulikan Shani, namun Shani terus memerhatikan Gracia.

Gadis itu berusaha membuka pintu tapi pintu itu tidak terbuka sama sekali. Gracia mulai menekan bell berharap ada yang membukanya, setalah 5 kali menekan bell berturut-turut tetap saja tidak ada yang membuka pintu. Shani yang menyadari hal itu menghampiri Gracia dari belakang

"Kenapa?"tanya Shani dari belakang punggung Gracia

"Pintunya gak bisa di buka, apa orang² rumah lagi pada pergi"ucap Gracia

"Kamu nginep aja di rumah saya"ucapan yang di lontarkan Shani membuat Gracia dengan cepat mengelengkan kepalanya.

"Aku bisa tunggu sendiri, gak usah sok peduli"ucap Gracia

"Bukan sok tapi emang aku peduli, gimana? Mau?"tanya Shani

"Udah aku bilang kalau aku bisa tunggu di sini"ucap Gracia

"Nginep aja ya, kamu gak akan aku apa²in"ucap Shani

"Ck, aku bilang gak mau! Ngapa jadi pemaksaan gini sih!"Gracia berbalik badan dan menatap Shani dengan tajam

"Serius gak mau? Kamu bisa di culik tau"ucap Shani

"Iya"ucap Gracia

"Yaudah kalo itu mau kamu, jangan nyesel ya"Shani berjalan ke mobilnya dan keluar dari kediaman Gracia. Shani belum pergi sepenuhnya dia terus memerhatikan Gracia dari jarak yang jauh.

Di sisi lain Gracia yang terus menekan bell hingga berkali-kali tetap tidak mendapatkan jawaban. Gracia yang mulai frustasi memukul pintu rumahnya sendiri. Tangan yang di pakai untuk memukul pintunya dengan cepat memerah dan perlahan mengeluarkan darah.

"Sialan! Sialan sialan!"teriak Gracia frustasi

Gracia mencari seseorang di sekitar rumahnya seperti security penjaga gerbang dan juga pembantu yang menyiram tanaman rumah. Tapi tidak ada yang Gracia temukan rumah itu seperti tidak di tempatkan.

Tak lama Gracia di telpon oleh nomor asing lalu Gracia mengangkat nya.

Dalam telponan

"Lu siapa?"tanya Gracia

"Saya Shani, kamu udah masuk ke rumah?"ucap Shani

"Belum"ucap Gracia singkat

"Nginep aja di rumah aku, ntar aku jemput di depan gerbang. Stay there darling"ucap Shani kemudian mematikan telpon nya

"Argh brengsek kenapa dia selalu maksain gua sih!"ucap Gracia dengan marah

Gracia tidak tinggal diam dia kemudian mencari tempat untuk bersembunyi dari Shani. Gracia akhirnya sembunyi di antara tumbuhan yang lebih besar dari dirinya. Tak lama suara mobil berhenti terdengar. Gracia menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Hahaha sudah aku duga dia pasti bersembunyi"gumam Shani yang keluar dari mobil.

Shani berjalan mengelilingi rumah dari orang tua Gracia. Shani melihat helaian rambut Gracia yang dekat dari tumbuhan besar, Shani tersenyum miring dia sekarang tau akan keberadaan Gracia.

"Gracia keluarlah saya sudah tau kamu di mana"ucap Shani

"Omongan belakang pasti ini cuman umpan doang"batin Gracia

PERJODOHAN PAKSA-GreShan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang