"SARAGA!"teriak Gracia kencang sambil berlari ke saraga
"ah, no-nona Gracia"ucap saraga gugup lalu memalingkan wajahnya
Gracia berdiri di depan saraga, pandangan nya beralih ke dalam berangkas yang sedikit terbuka namun sepertinya tubuh Gracia bisa masuk ke sana. Gracia melihat bayang² manusia di sana
"di dalam ada orang?"tanya Gracia sambil menunjuk ke dalam berangkas
"jangan masuk"jawab saraga dan menatap Gracia serius. dia menahan tangan Gracia yang ingin berjalan masuk ke berangkas besar itu
"aku orangnya kepo loh. awas aku mau liat"ucap Gracia dan menyingkirkan tangan saraga lalu masuk ke dalam
"g-gracia jangan.."ucap saraga panik
"siapa di sana?!"teriak Shani yang sudah selesai mengobrol bersama kedua orang tuanya. seketika saraga menjadi sangat panik, tidak tau ingin berbuat apa, tubuhnya justru menjadi kaku dan sangat sulit di gerakkan
"LU MAU NYURI UANG YANG DI BERANGKAS?! SARAGA!!!"teriak Shani semakin besar saat melihat saraga berdiri di depan berangkas, dia berlari ke saraga lalu menonjok wajah saraga hingga terpental
"ahk! b-bukan begitu Shan.."ucap saraga lemas sekaligus bergetar karna ujung bibirnya sudah robek dan pipinya juga sudah merah. kerah jas saraga di tarik oleh shani, dan sekali lagi Shani menonjok sisi bagian lain wajah saraga dengan kuat.
"Shan.. di dalam berangkas ada Gracia sama Froya, Froya curi uang yang ada di berangkas. sekarang Gracia dalam bahaya karna Froya bawa senjata tajam"ucap saraga bergetar
Shani menatap saraga memproses apa yang ia bicarakan.
"dalam bahaya?" kata² itu berputar dalam pikiran Shani
"maaf.. aku udah mukul muka lu"ucap Shani saat dia sudah mengerti ala yang di bicarakan saraga
"ya, selamatin Gracia. aku bisa obati sendiri"balas saraga
Shani mengangguk dan masuk ke dalam berangkas itu
di sisi lain. Gracia sudah menemukan Froya tapi dia tidak tau karna Gracia tidak pernah bertemu dengan Froya apalagi di posisi ini, Froya menggunakan topeng.
"LU MAU NGAPAIN ANJING?!!"teriak Gracia keras dan berlari cepat ke belakang Froya lalu berhasil memukul kepalanya kuat
"argh! menganggu!"Froya berbalik menghadap Gracia lalu mengeluarkan pisau dari kantong celananya
"lu kira dengan lu keluarin pisau gua akan takut?"ucap Gracia menyeramkan sambil menatap Froya dengan santai
Froya berlari ke arah Gracia ingin menusuk bagian lehernya, namun dengan cepat di tebas oleh Gracia. Gracia kemudian memukul perut Froya dengan kencang sehingga mengeluarkan darah dari mulut Froya.
"pftt di kira karna gua istri Shani gua jadi lemah, gitu?ucap Gracia lalu menghampiri Froya pelan membuka topengnya paksa
dengan cepat Froya mengores lengan kiri Gracia menggunakan pisau. Gracia memegangi lengannya yang sudah mengeluarkan darah lumayan banyak, pandangan nya mulai berputar-putar, tubuhnya mulai tidak seimbang karna darah yang harus keluar dari lengannya.
Froya berjalan cepat ke Gracia ingin menusuk perut nya keras, namun Shani menarik Gracia ke pelukannya. darah itu terus mengalir bebas membuat kedua baju Shani dan Gracia di penuhi bercak darah
Shani menatap Froya tajam dengan mata yang sudah terlihat memerah akibat menahan amarahnya.
"keluar dari sini, biar aku yang atasi dia"ucap Shani pada Gracia dengan serius. permintaan itu di angguki Gracia, dia pun mulai berlari keluar dari sana sembari memegangi lengannya
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN PAKSA-GreShan END
Short Story"jangan harap saya akan bersikap baik kepadamu, Shania Gracia" "siapa juga yang mau di baikin seseorang gadis yang baru berumur 24 dan terpaksa di jodohkan oleh seorang wanita yang lebih tua dari dirinya.perjodohan paksa antara kedua orang tua merek...