4. CLARA & SI BIRU MUDA YANG HILANG

71 12 35
                                    


Hallo guys
makasih udah mau baca cerita ku ❤️

bagi yg blm paham bisa baca prolog terlebih dahulu 🙏🤗

Chapter ini
masih lanjuttt bab sebelumnya.

•••

Langit senja perlahan meredup, menukik ke dalam samudra biru tua yang dihiasi taburan bintang-bintang permata. Angin malam berbisik lembut, membawa aroma tanah basah dan dedaunan kering. Di balik jendela kaca yang dingin, sebuah ruangan terbenam dalam keheningan. Di atas meja kayu tua, sebuah lilin kecil berkedip-kedip, bayangannya menari-nari di dinding. Di sana, seorang gadis muda bernama Clara terduduk, matanya menatap kosong ke luar jendela, matanya terbelalak menatap langit malam yang dihiasi bintang-bintang berkelap-kelip.

Malam telah tiba, membawa serta misteri dan ketenangan yang tak terlukiskan. Di luar, dunia tertidur lelap, namun di dalam hati Clara, sebuah kerinduan terukir, sebuah pertanyaan yang tak terjawab mengenai Aden. Malam ini, ia akan menjelajahi labirin pikirannya, mencari jawaban yang tersembunyi di balik tabir kegelapan.

Suatu malam, saat matahari baru saja tengelam dari balik awan, Clara langsung berlari ke lemari pakaiannya setelah mandi, mencari piyama kesayangannya. Piyama itu berwarna biru muda dengan gambar bintang-bintang kecil yang berkilauan. Namun, betapa terkejutnya Clara saat ia tidak menemukan piyama kesayangannya di lemari.

"Piyamaku mana?" gumam Clara.

Karena merasa sudah frustasi mencari hingga tangan mungilnya berkeringat ia berteriak dengan suara nyaring, "Pelayan! piyama bintang dimana?" tanya Clara kesal. Ia tak bisa tidur tanpa baju piyama.

Para pelayan istana yang mendengar teriakan Clara langsung berhamburan masuk ke kamarnya, kelima dayang yang saling bertatapan ikut bingung. Mereka mencari ke mana-mana, namun piyama itu tak kunjung ditemukan.

"Yang Mulia, piyama anda tidak ada di lemari," kata kepala pelayan dengan wajah cemas.

Clara langsung menangis sejadi-jadinya. Ia tak mau memakai piyama lain. Ia hanya ingin memakai piyama kesayangannya. Padahal banyak piyama yang ada di lemari.

"Aku mau piyamaku! Aku mau piyamaku!" teriak Clara sambil menunjuk-nunjuk lemari pakaiannya.

Ratu, yang mendengar tangisan Clara, langsung datang ke kamar putrinya. Ia memeluk Clara erat-erat dan berusaha menenangkannya.

"Tenanglah, sayangku," kata Ratu. "Ibu akan mencarikan piyama baru untukmu."

Hal itu membuat para kakanda serta dayang disana merasa cemas mendengar teriakkan Clara. Raja pun ikut serta, ia memperingatkan ketat para dayang yang mengurus dan lebih bertanggungjawab supaya lebih bijak dan tertib.

Vincent bersama Chelsea keluar dari ruangan yang sama sedangkan Felix yang baru saja terpejam seketika terbelalak. Aku pun begitu, yang sedang fokus merancang strategi untuk pertandingan ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba terhenti. Kami menuju kesumber suara yaitu kamar Clara yang dipenuhi dayang serta beberapa dayang istana sedang diceramahi Raja.

Ratu pun memanggil penjahit istana terbaik. Ia meminta penjahit itu untuk membuat piyama baru yang semirip mungkin dengan piyama kesayangan Clara. Penjahit itu pun berusaha sekuat tenaga untuk membuat piyama baru yang sama persis dengan piyama Clara. Ia menggunakan kain yang sama, warna yang sama, dan gambar bintang-bintang yang sama. Namun, betapapun kerasnya ia berusaha piyama baru itu tetap tidak sama persis dengan piyama kesayangan Clara. Perbedaannya hanyalah karena piyama milik Clara memiliki cap kupu kupu di dada kiri yang diberikan dari pangeran Alvaro teman sebayanya merupakan anak bungsu dari kekaisaran Elderstorica yang dipimpin oleh Raja Dercko wilayah benua Miangdara. Cap itu begitu berarti dan spesial baginya karena ia mendapatkannya ketika menghadiri pesta ulang tahun Alvaro.

KERAJAAN GORGEOUS [Fantasy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang