7. HARI PERTANDINGAN

36 5 6
                                    

Sedang Malas Berbicara 🙏🤗
Nikmati saja alur ceritanya~

"Buka matamu dan gapailah mimpi mu, jangan kau tutup matamu hanya untuk kembali kedalam tidurmu"

   HAPPY READING ✨

Suasana pagi cerah ditambah matahari baru saja mulai terbit di cakrawala, melemparkan cahaya hangat dan keemasan di atas bumi yang tenang. Udara masih segar dan sejuk, dengan aroma manis dari bunga-bunga yang sedang mekar. Kupu-kupu dan lebah berlomba-lomba mendapatkan/ menghisap nektar yang manis, sedangkan para kuda saling berlomba-lomba adu kecepatan di lapangan khusus tempat anak kerajaan latihan.

Chealsea bersama Clara sedang belajar membaca puisi yang dramatis dan terdengar menyentuh, suaranya lembut dan penuh dengan gairah. Burung bahkan menyambut hangat kehadiran dua gadis cantik itu. Satu persatu kalimat di lantunkan dengan nada rendah tinggi. Chelsea dan Clara berada di lantai kelima, mereka rela bangun sebelum fajar menyingsing, untuk menyambut para tamu dan sebagai pembukaan ketika pertandingan dimulai.

Ratu tak kalah antusias melihat pertandingan kedua putranya yang akan saling merebutkan tahta. Ia berjalan anggun menuruni satu persatu anak tangga menampakkan tubuh gemulainya. Tampak sang Raja kini tengah berdiri dengan Mahkota berkilau dikepalanya, saling melempar senyuman manis.

"Yang Mulia Raja, tak terasa melihat kedua putra kita telah tumbuh dewasa. Aku semakin tak sabar menikmati pertarungan mereka berdua" ucap Ratu Valerie.

"Bukankah semua sudah disiapkan  matang matang sayangku hm?." goda Raja Gorgeous.

"Permisi Yang Mulia, saya ingin mengabarkan jika Pangeran Felix mengalami kejang kejang" ucap salah satu Pelayan pribadi Felix.

"Tidak! Putraku!" seru Valerie, ia menyincing roknya kemudian berlari bersama Raja menuju kediaman Pangeran Felix.

Brakk!!

Raja membuka pintunya dengan keras. Ia melihat Felix, sekujur tubuhnya sangat dingin. Felix tersenyum melihat kedatangan kedua orangtuanya. Walaupun sebenarnya ia tak mengharapkan nya.

'lebih baik aku mati daripada hidup diatas penderitaan dan sandiwara Ratu Valerie, semoga Raja segera mengetahui kebusukan istrinya yang pengecut itu!' umpat Felix dalam hati, ia menahan nyeri di perut bagian sampingnya.

"Ayahanda, Felix ingin melihat Moon bertanding untuk terakhir kalinya." pinta Felix. Raja menggeleng namun Ratu ingin mengizinkanya, bagaimanapun itu adalah putranya.

"Baiklah, aku akan memapahmu." Mendengar hal itu tabib terkejut bukan main, ia hanya bisa menghela nafas panjang.

"Kakanda!" pekik Clara. Ia berlari menghampiri Pangeran Felix.

"Tapi Yang Mulia sekali lagi saya ingatkan, keadaan Felix sangat parah dan belum stabil. Jika terjadi apa apa kami tidak bertanggungjawab, sebelum berangkat bawalah obat yang sudah kusiapkan" ucap tabib paruh baya, alias ayah Aden.

"Baiklah" ucap Raja.

"Keadaan Felix sangat memprihatikan, sungguh tak tega melihat ayahnya bersikeras." batin tabib tersebut.

Skip

Para rakyat Geuardo kini tengah berbondong-bondong menuju tempat pertandingan memenuhi stadiun, hari ini para pekerja sengaja di liburkan untuk melihat pertarungan sengit ini. Namun bibi tak hadir, ia masih berduka atas meninggalnya paman. Ia hanya memarut kelapa di belakang rumah kayu, membayangkan kenangan indah yang diukir bersama suaminya.

KERAJAAN GORGEOUS [Fantasy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang