6. SINGA PUTIH DATANG!!

35 4 8
                                    

Kriett!! (suara pintu terbuka)

Sore hari perut Felix terasa keroncongan, maklum sedari pagi ia belum makanan sebutir nasi. Para cacing di perutnya meronta-ronta meminta jatahnya. Jujur saja dirinya sangat malas pergi ke dapur lantaran bau tak sedap yang menyengat tak hilang hilang. Dalam hati ia sangat penasaran, namun melihat para dayang dan saudaranya keluar masuk seolah tak mencium aroma busuk.

Ia akhirnya menuntaskan rasa penasarannya. Perlahan ia menggenggam knop pintu membuat pintu lebar nan besar itu terbuka mengeluarkan bunyi decit. Bau busuk kembali menyeruak berlomba-lomba memasuki paru-parunya dan jantungnya kini terasa kian semakin sesak. Felix semakin terkejut hampir menumpahkan makanan aneh berwarna hijau dan bau busuk.

"hah! euh, maaf mengejutkan engkau Yang Mulia." Ucap salah satu pelayan yang membawa nampan diatasnya terdapat mangkuk berisi kuah hijau yang sangat bau, pelayan itu tergesa-gesa pergi dengan gelagap aneh bahkan Felix tak mencurigainya.

"Ternyata bau busuk ini berasal dari makanan basi itu, tetapi mengapa pelayan itu menuju kediaman Ratu Valerie?" batin Felix.

Felix kembali melangkahkan kakinya, bau busuk tak kunjung menghilang. Ia melihat kendi ditutupi kain hitam dan pisau yang bau amis apalagi wastafel yang dipenuhi bercak hitam pekat. Ia penasaran dengan isi kendi itu, perlahan ia menyibak kain hitam yang menutupi kendi.

"Jangan!" teriak salah satu pelayan yang tadi membawa nampan berisi makanan busuk.

Felix tersentak, jantungnya berpacu kencang. Ia menatap tajam wajah pelayan itu yang terlihat panik.

"Maafkan saya tuan telah lancang, sedang Yang Mulia disini?"

"Tidak ada, apakah persediaan makanan habis? mengapa tak ada masakan di ruang makan? bukankah sebentar lagi makan malam, siapkan segera!" sahut Felix dengan nada sedikit naik.

"Baik Yang Mulia, segera saya siapkan." tutur pelayan itu menyeringai setelah Felix pergi keluar ruangan.

"Mengapa dapur sepi? biasanya terdapat lima orang juru masak, dimana semua orang? huh menyebalkan! apa isi kendi tadi? mencurigakan." umpat Felix sepanjang perjalanan. Ia melihat Vincent sedang menaburkan benih di lahan yang kosong lantas Felix pun menghampirinya.

"Dimana yang lain?" tanya Felix sambil menautkan kedua alisnya.

"Oh kakanda, entahlah aku tak tahu." jawab Vincent menatap Felix.

"wajahmu pucat, apa kau sakit?" tanya Felix. Namun Vincent hanya menggeleng.

'Kenapa banyak sekali bunga asing? aku belum pernah melihatnya. Kenapa sejak pagi aku selalu dirundung banyak pertanyaan dan kejanggalan' gumamnya dalam hati.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Vincent, ia menonyor kening Felix.

"Bunga apa ini?" tanyaku hendak menyentuh tanaman itu.

"Jangan!" sergah Vincent menepis tanganku.

"Kenapa?" tanya Felix mendengus kesal.

"Ini perintah!" hardik Vincet lalu pergi begitu saja.

"Maksudmu? Bunga dari mana sebanyak ini? lalu, mengapa kau tadi keluar masuk dapur membawa cairan berwarna hijau berbau busuk?" tanyaku dengan emosi sedang. Mendengar perkataan Felix, ia berhenti melangkah dan menatapnya tajam.

"Diamlah! bukan urusan mu!"

"Lalu apa yang akan terjadi jika aku memetik bunga ini? bagaimana jika aku memakannya?" ucap Felix santai walaupun dalam hati ia geram.

"Diamlah! aku bilang diam! Aku memperingatkan mu demi keselamatan mu!" pekik Vincent lalu pergi dengan langkah cepat.

"Apa maksudnya? demi keselamatan nyawa ku?" gerutu Felix.

KERAJAAN GORGEOUS [Fantasy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang