Chapter VIII: Working Together?

221 33 15
                                    

Ship di book ini bisa jadi ga sesuai apa yang kalian suka. You must keep this on your mind, "kalo ga suka jangan dipaksain lanjut". Soalnya gue sering nemu orang-orang ngeluh ga dapet ship nya tapi tetep baca, berharap nyesuain harapannya.

So, no false hope i'm giving to you. Suit yourself dan selamat menikmati.

...

Gusion memindai matanya ke seluruh bagian dari tempat itu. Dia memastikan apakah dia memang benar-benar ada di tempatnya. Sesuai lacakan GPS, ini adalah lokasi Xavier. Tetapi tempatnya tampak sunyi dan dikelilingi hawa dingin. Agak menyeramkan, sehingga dirinya diselingi rasa ragu. Gusion berpikir kalau ini semacam rumah kosong. Ah, dia merubah pikirannya kalau ini adalah rumah kosong, lampunya menyala, terlihat dari ventilasi.

"Tentu saja aku harus masuk..." Batin Gusion sambil mendecak kesal.

Untung saja, dirinya sudah membawa barang-barang penting seperti masker, topi bisbol, dan... sajam. Yang terakhir opsional, hanya untuk perlindungan.

Gumaman seseorang mencuri perhatian Gusion sehingga dia sempat berhenti sebentar sebelum melangkahkan kakinya lagi. Suaranya agak senyap tetapi dinding gudang ini terlihat tipis. Kalau begitu dia bisa menguping melalui dindingnya. Suara itu membuatnya berpikir kalau Xavier memang berada di sini dan di dalam gudang tersebut. Dia melekatkan telinganya ke dinding untuk mendapatkan pendengaran yang lebih jelas;spesifik.

"Kalau begitu... kita buat kontrak saja." Ucap pria dengan suara yang sangat rendah, Fredrinn.

"Kontrak?" Sahut Xavier.

"Ya. Aku bilang barusan, aku bisa membantumu menangkap Lesley. Aku ingin persyaratan."

Helaan napas terdengar dari bibir Xavier.

"Kuharap kau tidak memberikan persyaratan gila."

"Tidak, kok."

"..."

Percakapan itu membuat Gusion yang berada di luar terdiam membeku. Dia mendapatkan tambahan informasi. Dia mengetahui suara Xavier, tetapi tidak dengan pria yang sedang berbicara dengannya, alias Fredrinn.

Gusion mengenal beberapa agen di CIM, termasuk Tigreal dan Xavier. Dia juga kenal betul dengan Lesley Vance. Terkadang Xavier membicarakan tentang Lesley bersamanya di rumah Xavier karena Lesley teman terdekat Xavier. Ketika dia mendengar kata-kata Fredrinn soal menangkap Lesley, dia tentu merasa sangat bingung. Dia ingin sekali mencari tahu, tetapi bagaimana? Dia tidak bisa secara mendadak meminta izin Tigreal untuk menyelidiki Lesley.

Gusion kembali menguping perlahan,

"Yasudah... apa persyaratannya?" Tanya Xavier dengan sedikit ragu.

Fredrinn terkekeh kala memikirkan apa yang harus dia katakan. Sikap itu membuat Xavier bergidik merinding.

"Satu, aku sudah mengatakannya tetapi aku ulangi. Bersihkan namaku dari daftar buronan. Dua, tidak boleh ada pengkhianatan. Tiga, kau harus sepenuhnya percaya padaku. Terakhir... ikuti semua ucapanku tanpa ada keluhan."

Xavier mengerutkan keningnya, merasa sedikit tertekan.

"Aku agak kurang setuju dengan yang terakhir."

Fredrinn mengembuskan napasnya dengan lembut, tidak puas akan jawaban Xavier.

"Kalau kau tidak menyetujuinya, aku juga tidak bisa membantumu."

"Tch... yakinkan aku terlebih dahulu."

"Oke!"

Fredrinn menghantamkan kedua kakinya ke lantai untuk pergi mengambil sesuatu. Tindakannya membuat Xavier penasaran hingga dia memainkan jemarinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Met In Crime | FredvierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang