"Croissant nya enak tidak?"
Tanya Sky setelah melihat Wulan menghabiskan sarapannya.
"Enak pake banget, Sky."
"Syukurlah kamu suka."
"Eh tau nggak, di indo lagi viral yang namanya Cromboloni. Kamu tau nggak?"
"Aku baru denger, Wulan." Jawab Sky.
Tidak sempat Wulan berbicara, dering handphone nya terdengar.
Wulan cepat cepat mengambil handphone nya dari tas.Ternyata Chelsea yang menelepon.
Wulan lupa mengabari Chelsea kalau dia keluar bersama Sky."Halo?"
"Kamu ke mana aja sih, Lan? Aku udah di depan nungguin kamu bukain pintu."
"Sorry, aku lupa bilang tadi. Aku lagi di luar bareng Sky."
"Terus kuncinya kamu taruh di mana?"
"Aku bawa."
Jawab Wulan ragu-ragu.
Dia tahu Chelsea akan memarahinya. Dan dia tidak enak melihat Sky yang menunggu dia menelepon."Yaampun, Lan. Yaudah cepat pulang ya, aku nungguin."
"Iya, sorry ya."
Telepon terputus, Wulan bingung harus memberitahu Sky bagaimana. Tapi untungnya, Sky lah yang duluan bertanya.
"Kenapa?"
"Ini, Sky ... Chelsea udah pulang. Tapi kuncinya aku bawa." Jawab Wulan gugup.
Sky bisa melihat itu dari wajahnya yang begitu tegang.
"Hehehehe," Sky tertawa.
Membuat Wulan tidak mengerti mengapa Sky tertawa, padahal dirinya sedang panik.
"Kenapa kamu malah ketawa?" Wulan sedikit kesal dengan tingkah Sky.
"Yaudah yuk kita pulang, Wulan. Kunci rumah juga aku bawa, jadi si Kevin tidak bisa masuk rumah. Hehehe."
Jawaban Sky membuat Wulan menyesal sempat kesal kepadanya. Meskipun hanya beberapa detik.
Setidaknya, Wulan tidak merasa sendirian.Sky dan Wulan berdiri meninggalkan meja mereka, menuju meja kasir. Sky mengeluarkan dompetnya, dan membayar sarapan mereka tadi. Wulan yang sempat membuka dompetnya, dibuat kaget. Dia tidak memiliki uang Euro.
Uang Euro hanya pada Chelsea, dan karena keluar tanpa persiapan dengan Sky, dia tidak membawa sepeserpun uang Euro.
Meskipun begitu, dia tetap menanyakan Sky berapa harga sarapannya tadi."Aku sudah bayar. Ayo."
Jawab Sky sambil membukakan pintu cafe.
"Terimakasih." Jawab Wulan singkat.
Wulan sebenarnya malu dan panik, tapi beruntung Sky mentraktirkan nya.
Hari itu perasaan Wulan bagaikan rollercoaster. Dia merasa senang, malu, panik, dll.Di perjalanan pulang, Wulan tidak berbicara apa-apa dengan Sky. Dia sedang memikirkan apa yang akan terjadi setelah sampai di penginapan.
Mendekati rumah penginapan, Sky segera melambaikan tangan kepada Chelsea dan Kevin, yang sedari tadi berdiri di depan pintu menunggu mereka berdua.
"Kalian kemana aja sih?" Tanya Chelsea dengan nada kesal.
"Kami ke,"
belum sempat Wulan menyelesaikan kata-katanya, Sky memotong perkataan Wulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Morning Star | 15+
RomanceKota Paris sering dijuluki sebagai 'The City Of Love' atau 'The City Of Light'. Namun bagi Wulan dan Sky, Kota Paris adalah 'The City Of Star'. Bagaimana dua insan ini bertemu? Bagaimana mereka saling melengkapi satu sama lain pada waktu yang sing...