بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".
***
HAPPY READING GUYS!!!
•••
"BERHENTI!!! ATAU KALIAN SAYA LAPORAN KE PIHAK YANG BERWENANG. KARNA SEMPAT MEMBUAT KEGADUHAN." ujar seorang pria dengan suara dingin juga dengan muka datar.
"Astaghfirullah, Syeraa........ " ujar seorang pria
•••
"Kamu kapan kapoknya sih, Ra?. " ujar dingin pria bernama Gibran Pradipta Arkatama. Yang berusia 24 thn dengan menggunakan sarung, peci dan kaos hitam oversize yang kini sedang duduk di sofa ruang keluarga.
"Ayah udah gak habis pikir sama kamu, Ra. Kamu keluar malam balapan liar terus pakek baju kurung bahan gitu ditambah lagi banyak kalangan pria yang bukan mahrom mu disana."
"Dikira orang luaran sana ayah sama bunda gak bisa ngedidik kamu dengan benar. " ujar seorang pria parubaya bernama Haikal Arkatama. Yang umurnya kira-kira hampir setengah abad itu, yang kini memijat pelipisnya karna pusing dengan prilaku anak bungsunya itu.
"Dan kamu kemarin kecelakaan itu, pertanda dari Allah. Buat kamu gak ngelakuin lagi. "Ujar seorang wanita parubaya bernama Safira Almahyra. Yang usianya tak tau beda dari sang suami. Yang kini mengelus halus surai anak bungsunya yang sedang terisak.
"Karna kamu sudah sering mengulangi hal tersebut dan sampai membuatmu celaka karna ulahmu sendiri, ayah sama bunda udah putusin kamu buat menuntut ilmu di Pondok Pesantren. "
Degg!!!!
"Gakk... Mau yah.. Iya, iya Syera gak bakal ngulangin lagi suerr.. Tapi tolong jangan masukin Syera ke ponpes. " mohon Syera yang kini sudah berlutut di hadapan Ayahnya.
"Keputusan ayah sama bunda udah bulat. "
"Habis ini kamu siap-siap! Nanti habis dhuhur kita berangkat. "Ujar Haikal kembali dan beranjak pergi dari tempat duduknya tersebut.
"Kak tolongin Syera!! Syera gk mau masuk ponpes. "Ujar Syera yang kini memohon bantuan kakaknya tersebut
"Gk tau, gak ikut-ikut, salah sendiri kabur diem-siem tapi lupa gak nutup garasi. " ujar Gibran yang kini ikut pergi dengan nada mengejek.
Saat ini Syera hanya bisa merenungi nasibnya. Karna, jika ia tetap memohon sang ayah akan tetap kokoh pada pendiriannya.
•••
"Syera buruan ini udah mau jam setengah 1 siang. " ujar Fira yang berada di ruang keluarga.
"Iya, Bun. Ini mau turun. " ujar Syera menuruni tangga setelah dari kamarnya dilantai dua.
"Astagfirullah, Syeraa.. " Fira terkejut karna melihat pakaian yang dikenakan anak bungsunya itu sangat ketat, dengan outfit celana jeans pengsil yang robek pada lututnya, inner berwarna hitam yang menjiplak badannya dengan sempurna dan pasmina yang hanya di tumbangkan dibahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANSYER || Fanza & Syera || !Hiatus!
Random"JANGAN LUPA FOLLOW YA! CALON READER'S KU" Terbiasa hidup dengan lingkungan yang bebas dan mudah bergaul dengan lawan jenis, tak pernah terpikir di benak gadis yang masih duduk di bangku sekolah menengah keatas bernama Syera Anaya Almahyra. Bahwa ak...