بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".
***
HAPPY READING GUYS!!!
"Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu."
- Ali bin Abi Thalib -
•
•
•
•"Nduk, Syera.Kok kamu sendirian yang piket? kemana temanmu yang satu lagi? " tanya Aisyah yang baru pulang dari belanja bersama Iqbal.
"Dira sakit Bu Nyai, sekarang dia lagi dirawat Poskestren. " jawab Syera.
"Oalah sampaikan ya ke temanmu itu (Syafakillah)! Terus buat kamu jangan panggil Bu Nyai lagi panggil aja umma! Kamu udah umma anggap anak sendiri, " ujar Aisyah yang menepuk-nepuk pelan dahi Syera.
"Iya, um-umma, " sahutnya.
Setelah ia sudah melaksanakan piketnya seperti menyapu, mengepel dan dan menyirami tanaman. Ia awalnya ingin sekali segera pergi dan langsung rebahan di kamar asramanya, tapi, saat melihat Aisyah sedang sibuk memasak, entah ada dorongan apa dirinya menghampiri Aisyah dan menawarkan bantuan kepada istri pemilik Pesantren tersebut.
"Umma, Syera boleh bantu!? " tawar Syera dengan halus.
"Alhamdulillah, boleh nduk, silakan. " sahut Aisyah.
"Ini mau buat soto ya, Umma? " tanya Syera . Karna ia sangat tidak asing dengan bumbu-bumbu tersebut.
"Iya nduk, kamu bisa buatnya? "
"Em. InsyaAllah bisa kayaknya umma. Boleh Syera bantu ya!? "
"Silakan, nduk! Umma mau nanak nasi dulu,"
"Iya, umma. "
Tak sampai 25 menit soto tersebut pun akan segera matang.
"Udah selesai, Ra. Kok cepet banget, " tanya Aisyah yang baru saja datang.
"Belum, umma. Ini masih mau matang, "
"Umma coba dulu ya! " izin Aisyah. yang dijawab anggukan oleh Syera.
"Kalo ini mah, bukan kayaknya bisa. Tapi, udah jago ngolahnya, enak banget loh,Ra. Nanti ajarin,umma ya masaknya! " kagum Aisyah karna masakan menantunya itu sangatlah enak.
"Alhamdulillah, kalo umma suka, " syukurnya karna hasil masakannya memuaskan.
"Kamu orangnya suka masak ya, Nduk? " tanya Aisyah.
"Iya suka umma, tapi kalo dirumah Syera jarang masak, soalnya kalo sekalinya masak dapur rumah jadi berantakan. " cengirnya.
"Enggak juga tuh! Dapur umma gak berantakan. "
"Kalo inimah Gusmu pasti suka, Nduk. Orang makanan favoritnya, Hemm.. "Ujar Aisyah setelah menyeruput lagi kuah soto tersebut. Syera yang melihat adegan tersebut hanya dapat terkikih pelann.
"Oh ya, Nduk. Tolong anterin tehnya Gusmu ini kekamarnya. Sama bilangin kalo di tunggu di dapur buat makan! " titah Aisyah yang menyerahkan segelas teh itu kepada menantunya.
"Kalo gak direspon, masuk aja biasanya pintunya gak di kunci, terus tehnya taruh di nakas aja! " imbuhnya lagi.
"Eh, umma Syera gak berani, takut nanti Syera dikira lancang masuk kamar orang sembarangan, " tolak halusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANSYER || Fanza & Syera || !Hiatus!
Aléatoire"JANGAN LUPA FOLLOW YA! CALON READER'S KU" Terbiasa hidup dengan lingkungan yang bebas dan mudah bergaul dengan lawan jenis, tak pernah terpikir di benak gadis yang masih duduk di bangku sekolah menengah keatas bernama Syera Anaya Almahyra. Bahwa ak...