FANSYER || 02.

264 15 1
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".

***

HAPPY READING GUYS!!!

•••

"Zan abi sama pak Haikal mau ngomong serius sama kamu! " ujar Hasyim yang kini membenarkan duduknya.

"Monggo abi! Monggo pak! "

"Bismillahirrahmanirrahim, begini lee, kamu juga tau abimu ini sama pak Haikal udah teman dari lama, dulu pas kita masih muda, abi sama pak Haikal buat perjanjian buat menjodohkan anak kami ketika sudah dewasa, awalnya kamu mau abi jodohin sama anak pertama pak Haikal, tapi pas lahir kebetulan yang lahir bukan perempuan melainkan laki-laki yaitu Gibran. Setelah itu kita bikin perjanjian lagi nanti setelah Haikal memiliki anak lagi yang berjenis perempuan, maka akan kamu nikahkan mereka ketika mereka sudah dewasa, dan iki kalian sudah sama-sama dewasa.

"Maka dari itu abi minta persetujuan dari kamu, karna yang akan menjalani setelahnya adalah kamu dan calon istrimu, dan yang akan menjadi kepala rumah tangga adalah kamu, kami disini tidak akan memaksa kamu, jika kamu setuju maka kami akan melanjutkan janji tersebut. " jelas Hasyim panjang lebar kepada sang putra sulungnya.

"Seperti yang dijelaskan abimu, jika kamu menyetujui perjanjian tersebut, maka kami akan segera mempersiapkan pernikahan tersebut dalam waktu yang secepatnya, agar saya yang masih ber setatus sebagai ayahnya lega untuk meninggalkan anak bungsu saya disini. Karna akan ada yang menjaga dan memantaunya saat berada di sini."

"Dan butuh digaris bawahi! Bukannya saya tidak mempercayai keamanan di sini. Tapi tapi dengan prilaku anak bungsunya saya yang kadang diluar prediksi tersebut, jadi sangat menghawatirkan dan membahayakan jika tidak ada yang selalu mengawasi. " jelas Haikal pula.

Penjelasan dari keduanya membuat Fanza sedikit terkejut dan cukup membuatnya kepikiran untuk mempertimbangkan tawaran dari abinya dan Haikal, jujur sampai sekarang dibenaknya ia belum memikirkan untuk menikah, ia pula masih ingin fokus kepada status yang kini ia tekuni. Tapi, jika ia menolak otomatis meskipun sedikit akan membuat abinya dan Haikal kecewa, walaupun memang keduanya tidak memaksa.

"Bismillah, sebelumnya saya meminta jangkauan waktu untuk mempertimbangkan perihal ini dengan melakukan sholat Istikharah terlebih dahulu agar tau jawaban terbaik dari-Nya. " jawab Fanza

"Baiklah jika itu pilihan mu, abi kasih kamu waktu seminggu untuk mempertimbangkannya. "

"Enggeh abi, sebelumnya terimakasih.  kalau begitu saya izin ke kantor Ponpes. "

"Antum mau ikut saya ke teman-teman kita dulu gk? " ajak Fanza kepada Gibran.

"Lain waktu aja, kamu lanjutin kegiatan kamu saja. " jawabnya dan di anggukin oleh Fanza.

"Kalau begitu saya pamit, Assalamu'alaikum. " pamit Fanza.

"Walaikumsalam." jawab salam dari semua orang yang berada disana.

•••

"Kamu jangan nakal di sini loh ya, Syera. Jangan bikin ulah" titah Haikal.

"Terus tadi kebutuhan kamu selama disini udah, Bunda siapin di koper. " ungkap Fira.

"Ayah, jujur ayah sama bunda cuma ngeprank kan, pranknya gak lucu tau! Iya deh habis ini Syera gak bakal ngulangin lagi, " ujar nya memohon.

FANSYER || Fanza & Syera || !Hiatus! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang