Chapter 6 Karma Sombong
Kepanikan kini menguasai diri Tomas. Dia melihat sekeliling kolam renang dengan putus asa untuk mencari siapa pun yang mungkinbisa membantunya keluar dari situasi ini. Akan tetapi, Tomas tidak bisa menebakreaksi mereka melihat kondisinya. Apakah mereka akan membantu? Ataumelaporkannya ke penjaga kolam? Tomas membayangkan dirinya dicap cabul dandiseret tel4njang keluar dari kolam renang lalu dilaporkan ke polisi dan orangtuanya.
Semburan air dingin membangunkan Tomas dari tidurnya yang tidak nyenyak keesokan paginya.
Tomas tersentak dan tergagap saat air masuk ke dalam mulutnya. Badannya refleks berguling ke kanan kiri, tapi malah kepalanya terbentur. Dirinya lupa kalau masih terikat di bak mandi dengan tali yang mengikat pergelangan tangannya ke keran di atas kepalanya. Justin mematikan keran. Tomas mengedipkan matanya dan mengigil karena kedinginan. Kejadian malam sebelumnya kembali teringat olehnya. Menghancurkan harapannya bahwa itu hanyalah mimpi buruk yang mengerikan.
"Putri kecil kita akhirnya bangun," gumam Liam.
"Ya, semoga kami tidak membangunkan lu dari tidur nyenyak, Tom," tambah David.
Itu bukanlah tidur nyenyak. Butuh beberapa waktu agar sensasi terbakar dikulitnya mereda. Setelah itu muncul rasa kebas yang menggantikan rasa terbakar. Di tambah lagi tidur di dalam bak mandi adalah hal yang tidak nyaman. Bak mandi itu dingin dan keras. Tidak peduli seberapa banyak Tomas bergerak di ruang terbatas, dia tidak bisa mendapatkan posisi nyaman. Penderitaannya terus bertambah dengan timun di pantatnya yang bisa masuk lebih dalam jika ia salah bergerak. Akibatnya butuh waktu lama sampai akhirnya Tomas tertidur. Sekarang dia terbangun dengan cara kasar.
"Bangun, budak!" perintah Oscar. "Kita ketinggalan waktu kalau lu bermalas-malasan. Tolong lepas ikatan budak itu, Shane?"
Wajah Tomas memucat karena teringat akan dirinya sekarang. Shane pun melakukan apa yang disuruh Oscar.
"Buruan!" kata Oscar dengan tidak sabar saat Tomas berjuang untuk bangun. Tubuhnya terasa kaku dan sakit di sekujur tubuhnya. Akhirnya si kembar Hamilton menariknya untuk berdiri. Salah satu dari mereka mencabut timun di pantat Tomas dengan suara memalukan.
Kemudian Jason melemparkan handuk ke arahnya. "Cepat keringkan diri lu. Kami enggak mau lu membasahi rumah. Setelah itu lu sarapan di bawah. Habis itu lu masih perlu bersihkan sisa cream di tubuh lu."
Mendengar kata sarapan, perut Tomas bergemuruh. Ia belum makan apa pun sejak makan siang hari sebelumnya, kecuali beberapa potong pizza yang diam-diam disuapi Kevin. Anggota baru itu, yang memiliki rasa suka pada Tomas, tidak bisa membiarkan idolanya kelaparan dan menyelinap ke kamar mandi setelah yang lain tidur. Tomas telah memohon ke Kevin untuk melepaskan ikatan di tangannya, tapi Kevin menolak.
...
"Tolong, Tom, jangan minta gua melakukan itu. Kalau mereka tahu ... atau mereka pasti akan tahu, mereka bisa membunuh gua!"
"Oke, oke. Setidaknya cabut timun ini dari pantat gua. Rasanya terbakar di dalam!"
Kevin menggigit bibitnya. "Sorry, gua enggak bisa. Mereka akan tahu ada sesuatu yang salah. Dengar, gua bisa kasih pizza ini, dan lu mungkin bisa lebih mudah tidur kalau ada sesuatu di perut lu."
Tomas akhirnya setuju. Pilihan apa lagi yang dia punya? Bagi Tomas, sangat memalukan disuapi oleh anggota baru, tapi bagi Kevin, ini adalah pengalaman yang luar biasa. Setelah menyuapi beberapa potong pizza, Kevin kembali ke kamarnya dengan senyum lebar di wajahnya.
...
Setelah mengeringkan badannya, Tomas digiring ke lantai bawah menuju dapur. Di sana, di atas meja, sarapan sederhana sudah menunggunya. Sebuah gelas besar yang berisi seperti smoothie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Sombong
AdventurePerjalanan penghinaan yang harus dirasakan Tomas, atlet basket tampan, oleh rekan timnya karena kesombongannya sendiri. Ia dipaksa menjadi budak timnya dan menuruti semua perintah. Sebagai seorang budak, Tomas harus telanjang setiap waktu dan melaya...