Bermain Kartu

1.1K 11 0
                                    

Chapter 5 Karma Sombong

Tomas akan bermain 5 ronde kartu. Setiap kalidia menang, Tomas dapat 1 pakaiannya kembali, tapi setiap dia kalah, ia harusmenjalani hukuman. Jika Tomas menang disebagian besar ronde, perbud4kkannyaakan selesai! Akankah Tomas bisa menang dan bisa terbebas???Mengandung penyiksaan dan mempermalukan bud4k!

Oscar masih berbicara. "Jadi, gua tanya sekali lagi. Bud4k mau main kartu?"

"Ya, tuan."

"Kalau begitu duduklah di lantai. Justin, lu mau ikut bermain?"

Kapten tim mengangguk. "Enggak lu kasih tahu dulu peraturan mainnya?"

"Ok, baiklah. Kita akan bermain 5 ronde. Untuk setiap ronde yang lu menangkan, lu dapat satu pakaian."

Kepala bud4k itu terangkat. Dia tidak menyangka ada permainan yang memungkinkannya untuk mendapatkan kembali pakaiannya. Begitu juga beberapa orang yang tidak merencanakan permainan ini.

Justin melanjutkan perkataan Oscar. "Kalau lu menang sebagian besar ronde. Tiga ronde atau lebih, perbud4kan lu berakhir minggu ini"

Sekarang mereka benar-benar menarik perhatian orang-orang. Tomas menatap Justin dengan tidak percaya. Tidak dapat mempercayai secuil harapan yang ditawarkan kepadanya.

"Tapi, kalau lu kalah dalam satu ronde, ada penalti yang harus lu bayar. Dan kalau lu kalah di sebagian besar ronde. Ya, anggap aja lu enggak bisa tidur nyenyak di malam hari, dan weekend ini hanya awal dari perbud4kanmu."

Tomas gemetar. Ia tahu betul Oscar bersungguh-sungguh dengan perkataannya. Jika ia kalah lebih dari dua ronde, masa depannya akan sangat suram.

"Sekarang, jangan buang waktu lagi. Ayo mulai pertandingannya, kapten?"

Justin membagikan kartunya. Beberapa rekan timnya terlihat khawatir dengan kemungkinan bud4k baru mereka akan bebas, tapi Justin tidak. Ia sudah tahu rencana Oscar. Setumpuk kartu yang digunakan dalam permainan itu adalah salah satu 'bekal' yang dibawa Oscar. Tomas hanya akan memenangkan satu ronde jika mereka mengizinkannya, dan mereka memutuskan untuk membiarkannya, tapi hanya untuk efek psikologis Tomas.

"Baiklah, apa yang lu punya?" tanya Oscar dengan rasa ingin tahu palsu. Dia tahu apa hasil dari ronde ini bahkan sebelum kartu dibagikan.

...

Tomas hampir tidak bisa mempercayai keberuntungannya. Oscar melemparkan kartunya dengan pura-pura kesal.

"Apa ... gua dapat satu pakaian?" Tomas bertanya dengan nada penuh harapan.

"Oh, lu dapat satu pakaian, dan ini dia." Sambil menyeringai, Jason memberikan satu kaus kaki.

Tomas menatapnya dengan kekecewaan tersembunyi. Dia berharap ada sesuatu yang menutupi ketel4nj4ngannya.

"Enggak mau lu pakai?" tanya Lucas dengan nada mengejek.

Dengan enggan, Tomas memasukkan kaus kaki itu ke kaki kanannya. Dia membuat pemandangan konyol dengan duduk di lantai dalam keadaan tel4nj4ng, kecuali memakai kaus kaki.

Sementara itu, Justin dengan hati-hati membagikan kartu putaran kedua. Kali ini kartu-kartu itu tidak menguntungkan sang bud4k. Akhirnya bud4k itu kalah di ronde kedua. Dia mengerang dan menatap tuannya dengan pasrah. Seringai jahat di wajah mereka menatap bud4knya.

"Santai, Tom. Kami akan lunak untuk hukuman pertama lu. Bahkan, kami menyisipkan pelajaran penting dalam hukuman lu."

Dalam situasi normal, Tomas pasti akan tertawa terbahak-bahak mendengar candaan Oscar. Namun, malam ini justru membuatnya prihatin.

Karma SombongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang