04

41 8 1
                                    

" Jadikan aku milikmu."


Sosok itu hanya diam mendapati permintaan tak lazim dari seorang dewa muda yang tentu saja dirinya tahu merupakan seorang dewa pesta. Namun dari pengamatan sosok tersebut, pasti dewa muda itu tak mengenal siapa dirinya yang sebenarnya hingga dengan sembrono mengutarakan permintaan diluar konteks kewarasan.

Archtrite mempersempit jarak diantara dirinya dan juga sosok tersebut, menampilkan raut wajah tampannya yang mampu meluluhkan beberapa dewa dewi karena parasnya. Namun hal yang tak dia harapkan terjadi. Sosok itu benar-benar tak menampilkan reaksi apapun terhadap dirinya. Seolah Archtrite kehilangan apa yang selama ini dia banggakan.

Sosok itu berbalik, mengabaikan kejadian yang baru saja terjadi dan hendak meninggalkan dewa muda yang sibuk dengan pemikirannya sendiri. Namun lagi-lagi dengan lancang Archtrite menarik salah satu lengan putih dengan beberapa simbol kuno tertulis di sana.

Ada getaran halus yang terkirim pada tubuh Archtrite.


" Kau sudah lancang dewa Archtrite," suara halus namun mampu membuat tubuh Archtrite membeku karenanya


Tubuhnya seolah tak mau merespon perintah yang diberikan otaknya. Tak pernah sekalipun hal ini terjadi dalam ratusan tahun dirinya hidup, dan ini pertama kalinya Archtrite merasa sosok yang ada di hadapannya saat ini harusnya tak dia usik.

Ada perasaan tak nyaman yang terlintas sejenak.

" Kau yang sudah menyentuhku, karena itu kau harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu. Benar bukan?" tangan halus itu bergerak menyentuh wajah tampan sang dewa pesta, dan ketika sebuah senyum terbit dari sosok itu, Archtrite sudah tak mampu lagi melarikan diri

" Ya. Jadikan aku hanya milikmu." respon Archtrite

Dan itulah awal mula bagaimana dewa pesta tersebut menjadikan dirinya sendiri sebagai salah satu selir sang penguasa malam.




Arseuz mengusap wajahnya secara kasar mendengar bagaimana saudaranya berakhir menjadi selir Eunyx. Ternyata memang semua murni kebodohan sang saudara.

Patseidon pun tak mampu berbuat apapun. Dirinya saja juga sempat masuk dalam jerat pesona sang penguasa malam tersebut kalau saja Kora tak segera mengembalikan kesadarannya kala itu.

Dan mungkin saja kalau hari itu Kora tak segera menarik kembali semua kewarasannya, bisa dipastikan tak hanya Archtrite yang akan menjadi penghuni Helion Halls milik sang penguasa malam, melainkan mungkin saja dirinya juga akan berakhir disana menjadi salah satu pengunjung tetap.






.....








Archtrite merasakan kegelisahan di dalam ruangan yang menjadi tempat hukumannya saat ini dari sang kakak Arseuz.

Dirinya tak bisa pergi keluar untuk menemui kekasih hatinya. Mengingat sebentar lagi malam akan datang menjelang. Dan saat itulah dirinya dan Eunyx akan melangsungkan pernikahan mereka.

Dewa pesta itu tersenyum membayangkan dirinya akan menjadi milik Eunyx. Namun bagaimana saat ini dirinya bisa ke tempat sang penguasa malam, kalau dirinya sama sekali tak bisa keluar dari dalam ruangan yang terhalang oleh kekuatan sang kakak.


" Haahh..." desah cemas Archtrite memandang ke arah langit yang baru saja kehilangan sinar senjanya







Patseidon saat ini tengah berada di dalam ruangan sang kakak. Ada sesuatu yang mengganggunya, jadilah sang dewa laut itu harus meninggalkan istana bawah lautnya dan pergi ke Mount Theos.

Pemandangan pertama yang dia lihat ialah sosok kakaknya yang nampak memunggunginya.


" Apa yang mengganggumu Ar?" tanya Patseidon masuk ke dalam ruangan

δεσμόςTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang