"BAWA GADIS INI KE DALAM SEL!"
Mengingat kembali kemurkaan Ratu kemarin membuat Zivanna ketakutan sendiri. Ia sudah berada dalam sel dari kemarin pagi, dan ini sudah pagi lagi. Sialan, jika terus seperti ini, ia tidak akan bisa menyusul Ocean menuju SIJH.
"Sudah aku peringatkan jangan sampai kau mengatakan hal seperti itu!"
Vivian yang berada di luar sel mengomel kesal. Zivanna sungguh keras kepala saat dikasih tahu. "Ratu akan mengeluarkan mu dari sel nanti sore jika kamu berjanji akan meminta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi."
Bukannya mengangguk patuh, Zivanna malah diam sembari menggigit kukunya keras. "Padahal aku sangat ingin pergi ke daratan setelah ini."
Helaan napas terdengar dari Vivian. "Apa hebatnya daratan sampai membuatmu berani melawan Ratu?"
Jika Zivanna mengatakan yang sebenarnya tentang cinta pada pandangan pertama itu, apa Vivian akan memaklumi? Haha, mana mungkin ada yang memaklumi hal gila seperti itu. Bahkan dirinya sendiripun keheranan. Bagaimana mungkin ia rela mengorbankan nyawanya hanya untuk mendekati laki-laki tampan yang ditemui selama beberapa detik? Sungguh kegilaan yang luar biasa.
"Ziv, semuanya mengkhawatirkan mu saat ini. Bos dan Ghania gelisah di agensi. Pikirkan mereka juga!"
Untuk Ghania, Zivanna memang selalu memikirkannya. Sahabat sedari kecil, dan juga sahabat seperjuangan yang sama-sama mencari uang untuk keberlangsungan hidup yang sekarat. Namun, kalau bos sih, ia tidak peduli. Bos hanya khawatir uangnya berkurang jika Zivanna terus-menerus berada di dalam sel.
Ya bagaimana tidak khawatir. Penghasilan paling banyak memang berasal dari dirinya. Jika dirinya tidak ada, pendapatan agensi akan menurun drastis."Ku mohon dengarlah, Zivanna! Aku benar-benar khawatir jika kamu sampai dikurung selamanya. Berjanjilah akan meminta maaf, ya!"
Mata Zivanna menatap sesosok laki-laki bertubuh atletis, kulitnya sawo matang serta ekor berwarna biru tua yang sedikit menghitam dan tampak belum sepenuhnya pulih.
Ilustrasi Vivian 3D: (Gambar oleh Bing AI)
"Baiklah." Itu kebohongan terbesar Zivanna untuk saat ini. Setidaknya dengan kebohongan itu bisa membuat Vivian berhenti berceramah. Telinganya sudah sangat panas. Walaupun sebenarnya ia tahu, Vivian seperti itu karena khawatir kepada dirinya.
Maafkan aku, Vivian. Tetapi kali ini aku ingin mencoba hal baru. Aku ingin kebebasan. Batin Zivanna sembari menatap Vivian dengan lekat.
***
Bertemu dengan sang Ratu untuk kedua kalinya di ruangan agung membuat gadis itu gugup. Ia tidak berani mendongakkan kepalanya. Apalagi saat sekilas menangkap mata milik Ratu yang menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zivanna: Pearl Controller [ON GOING]
FantasiaZivanna Pearl adalah duyung penghibur dari South Yunoa. Menjalani kehidupan yang gelap dan penuh cobaan, Zivanna kemudian bertemu dengan penyelamat yang ia temui saat bertugas di kediaman vampir di Red Blood Emperor. Laki-laki tampan yang dingin te...