part 5

2.8K 226 2
                                    

shock itulah yang terjadi pada Mikhael. setelah pekikan nya saat itu Jonatan dengan sabar dan kebingungan mulai menjelaskan nya.

"iya Mikhail sayaangg~~ lo selalu cerita Betapa ganteng dan paripurna nya bapak sendiri, dan Lo juga selalu menceritakan seberapa besar cinta tolol Lo itu sama bapak sendiri"

penjelasan itu cukup membuat Mikhael merinding sebadan badan. hey! dirinya itu normal ya! dan dirinya juga tak menyangka si Mikhail yang di ingatan nya kalem cuek dan pendiam diam diam menghanyutkan alias suka bapak sendiri, udah mah sama sama laki lagi...

"apalah Mikhail ni? Pantesan aja sekeluarga gak suka dia hadeh"

saat ini pemuda itu sudah pulang dari sekolah nya dan hanya berguling guling di depan televisi berada di ruang keluarga. entahlah tiba tiba dirinya ingin berada di sana.

lalu Mikhael yang memang dalam keadaan gerah itu hanya menggunakan pakaian serba pendek dan dengan itu dirinya mengusir seluruh makhluk yang berada di ruang keluarga alias para penjaga dan juga maid yang berdiri bak patung di tempat tempat tertentu.

Mikhael yang semulanya berguling guling tak jelas langsung terduduk begitu tayangan televisi kembali ke kartun kesukaan nya selepas iklan yang begitu panjang.

"ahaha bodoh banget si Patrick ahaha" ujarnya tertawa tawa sambil bertepuk tangan layaknya anak kecil tanpa menyadari atensi di belakang nya.

"lucu sekali" gumam sosok itu dan tak lama dirinya menghampiri pemuda yang masih asik menonton dengan mulut penuh strawberry kesukaan nya.

"sedang apa hm?"

"akhh!" tubuhnya meremang kala suara itu berbisik tepat di belakang telinganya yang begitu sensitif.

"k-kaka? um Mikhail menonton tv" ucapnya lirih sambil meremas tangannya yang sedikit berkeringat.

seluruh anggota keluarga Mikhail begitu menyeramkan kecuali Mikhail sendiri yang memiliki kulit seputih salju, rambut coklat pendeknya yang begitu halus dengan bola mata coklat madu beserta bulu mata yang lentik mata yang bulat alis tipis pipi sedikit chubby yang memiliki rona alami dan bibir nya yang tipis namun tebal yang bawah dan terkahir tubuh kecilnya. pinggang ramping dengan beberapa tonjolan di tempat nya.

bahkan mikhail dulu sering di bully akibat penampilan nya yang nyaris seperti perempuan.

sementara keluarga nya memiliki kulit Tan yang exotic dengan tubuh tinggi tegap nan kekar berotot dan berurat, lalu wajah nya yang terpahat sempurna dengan ekspresi khas nya, lempeng.

"begitu?" sang Kaka kedua bernama Sergio Van Lucifer yang terkenal akan senyuman nya yang menawan. salah satu anggota Lucifer yang ramah.

"umm!" Mikhael mengangguk saja, tangannya yang mungil itu kembali memasukkan strawberry kedalam mulut nya yang juga mungil dengan mata yang masih tertuju ke arah televisi.

"sayang, apakah televisi semenarik itu dibandingkan Kaka?" Mikhael melirik dengan kikuk. apa apaan panggilan sayang itu terkesan menggelikan di telinganya namun bila itu Mikhail mungkin anak itu sudah pingsan sangking terpesona nya.

"ngga Kaka, Mikhail mau nonton jangan ganggu" kembali menolehkan kepalanya dan fokus menonton si kuning dan si pink yang menurut nya lucu nan goblok sangking bloon nya kelakuan keduanya.

"hai sweetie~" mendengar panggilan asing segera matanya teralihkan ke arah dua manusia yang satu perempuan yang juga memanggil nya dan Yang satu lagi yaitu ayahnya yang merangkul pinggang si wanita dengan mesra.

wanita itu melepaskan rangkulan ayahnya dan menghampiri Mikhael dan mengangkat tubuh kecil itu kepangkuan nya dan duduk di sofa.

"baby tidak rindu dengan ku? hmm?" di ingatan nya wanita tersebut merupakan partner ayahnya yang bernama Jeniffer Lopez seorang model terkenal.

"no! Mikhael mau nonton! lepas mama~" ujarnya mendayu. tak ada sahutan satupun.

Jeniffer memang selalu memaksa Mikhail memanggil nya mama Karena katanya dirinya calon ibu sambung nya. bila Mikhail yang sebelumnya tentunya tidak terima apalagi titel dirinya yang menyukai ayahnya.




pindah jiwa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang