part 7

2.5K 198 0
                                    

'ada yang aneh'

Mikhael merasa banyak hal yang janggal. seperti, jika dalam ingatan Mikhail dirinya dibenci oleh keluarga nya dan cukup di cuekin oleh teman temannya.

namun seperti yang sudah terjadi. keluarga nya boro boro natap dia benci, yang ada sekarang mereka menatap nya dengan tatapan overprotektif terhadap nya.

'apakah semuanya hanya sandiwara?'

itu yang selalu terbesit dalam otaknya. akhir akhir ini dirinya juga sering mendapatkan mimpi aneh namun itu hanya terkadang saja dan Mikhael juga akan langsung lupa kala sudah terbangun dari tidur nya.

"pagi papa"

di akhir pekan ini Mikhael hanya rebahan sambil menonton TV. dirinya yang asik mengunyah buah kesukaan nya melihat sang ayah turun dengan pakaian santay nya.

"morning honey, dimana Kaka dan Abang?" ujarnya menanyakan ke tiga anak nya yang lain.

Sergio adalah si sulung. Edwin si anak kedua, dan anak ketiga Ervan.

"ka Sergio ke supermarket gatau beli apa, Abang ed sama Abang er gatau kemana" setelah menjelaskan matanya kembali menatap ke arah televisi menghiraukan tatapan di samping nya.

Edward berdehem tanda mengerti lalu ikut duduk di samping si manis yang saat ini mulai terkantuk-kantuk.

tak lama Sergio masuk, melihat pria yang tak lain ayahnya matanya se akan mengode se suatu lalu keduanya mengangguk.

"Kaka! Kaka beli apa?" Edward bangkit Hendak pergi sebelumnya menyempatkan untuk mengecup dahi sang anak.

"woahh ada permen! kaka tau aja aku suka yang manis manis" dengan semangat dirinya mengobrak abrik isi dari kresek yang di bawa Sergio sementara si empunya entah pergi kemana.

saat asik asiknya mengunyah permen kesukaan nya tiba tiba Mikhael merasa sesuatu mengalir dari mulutnya.

"d-darah?" lalu matanya melirik ke arah permen di tangannya dan di saat matanya mulai berkunang-kunang dirinya melihat Sergio yang berjalan dengan santai ke arahnya dengan senyuman yang terpatri di bibir manisnya.

dan setelah itu semuanya gelap, Mikhael kehilangan kesadaran nya.

"cih, naif menjijikan"

***

"gue dimana lagi ini? hufh" Mikhael merebahkan tubuhnya di atas rerumputan yang begitu memanjakan mata.

lalu dirinya merasakan kehadiran seseorang di belakang nya.

"Mikhael, seseorang yang sempat mengacaukan kehidupan ku. kau tau aku sangat membencimu hingga rasanya aku ingin menghancurkan tubuh mu"

kata kata nya si tajam dan membingungkan namun ekspresi Mikhail yanga asli terlihat tenang dan tak berekspresi.

Mikhael bangkit dari acara rebahan nya dan menghampiri Mikhail.

"maksudnya apa? bisa gak jelasin aja gitu gak usah pake teka-teki?" Mikhail terkekeh tanpa nada sembari menunduk sebelum kembali mengangkat kepalanya dan dengan tiba tiba mencekik Mikhael yang hanya diam saja.

'kaget, yaudah kaget'

"kau! Karena perbuatan sialan mu itu! aku yang harus menanggung akibatnya! mati kau dasar sialan!" Mikhail terus menguatkan cekikan nya yang tak berefek apapun pada Mikhael.

'gak sakit, gak kerasa kecekik, juga apalah'

brugh!!

mikhael menyingkirkan paksa tubuh Mikhail dari atas badannya.

"apasi anjing?! gue bilang bisa gak jelasin aja?" teriak nya kesal. Mikhail langsung bangkit dan dengan tiba tiba lagi memukul pipi Mikhael yang mulai kebakaran jenggot.

"HOBI BENER LU YA NYAKITIN GUE! APASI ANJING?!"

"LO- LO ADALAH JIWA YANG PERNAH SINGGAH DI TUBUH GUE DAN NGELAKUIN HAL HAL MENJIJIKAN!"

Hening melanda. dada Mikhail kembang kempis karena emosi. sementara Mikhael masih mencerna hal tersebut.

"j-jadi gue pernah transmigrasi?" Mikhail menghela nafas panjang. mengalihkan pandangan nya dan menatap danau yang agak jauh dengan pandangan sendu.

"ya, Javier"

degh!

pindah jiwa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang