Kelima🦋

27 7 0
                                    

•••

"ja, mau kenalan lagi kan? itu orangnya di depan prodi" ucap Wulan sambil mencolek lengan Senja.

Semua pasang mata milik teman-temannya secara bersamaan melihat kearah yang ditunjuk Wulan.

Tepat sekali, di depan prodi terlihat segerombolan pria yang berada di kantin tadi. Bahkan kini terlihat jelas sosok Andre yang berdiri dekat kursi tunggu.

-

"oiyaa, gimana? tu ada orangnya" ucap Angel seraya mencolek lengan Senja.

"gak, gak usah langsung jalan aja" jawabnya sambil terus menggelengkan kepalanya.

"lah gimana tadi nyesel" ledek Wulan sambil ketawa.

"biarin deh biarin" ujar Eca yang sudah muak dengan tingkah temannya itu.

"udah lah lagian malu gak sih dikira caper kita" kata Sely menengahi.

Akhirnya pun mereka berjalan dengan beberapa obrolan yang mengisi perjalanan mereka menuju parkiran untuk pulang.

.
.

Sampai di parkiran, Senja teringat jika dia berangkat bersama Juna. Alhasil dia harus kembali menunggu Juna lagi.

"gimana kalau kita main dulu kemana gitu" ajak Eca yang masih belum ingin pulang.

"gapapa emang? boleh deh. tapi mau kemana?" Senja pun mengiyakan, daripada dirinya gabut menunggu.

"ke alun-alun gimana? sambil beli takoyakii" semangat Eca sambil menunjukkan binar di matanya.

"ih mauuuu, tapi bentar aku tanya Juna dulu" tanggapnya. bukan tanpa alasan, Senja takut jika Juna nantinya akan mencari dia.

Eca hanya menggunakan kepalanya, tanda jika dia mengiyakan.

Jaa
Jun, aku mau main ke alun-alun sama Eca, kamu masih lama gak?

Juna
iya main dulu aja, gw masih lama

Jaa
baik junaaa

Setelah membalas pesan dari Juna, Senja pun memasukkan ponsel kesayangannya kedalam tas yang di bawa, "udah yuk berangkat, Juna masih lama" katanya.

Eca pun menoleh ke arah Senja, "ngapain si dia? kencan?" tanyanya penasaran.

Senja yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala, sembari berkata, "nggak Ecaa.. dia lagi ada urusan sama temannya" jawabnya.

Eca yang mendengar jawaban dari Senja hanya ber-oh ria.

Selanjutnya mereka pun bergegas keluar dari parkiran kampus dan berjalan pergi menuju alun-alun yang dimaksud.

•••

Sesampainya di alun-alun, ternyata disana sangat ramai dari berbagai macam usia. mengingat juga hari semakin sore, tak heran jika banyak manusia yang mulai singgah disana.

Eca menuju tempat parkiran yang menurutnya mudah di jangkau.

"eh dimana ya jualan takoyaki nya yang kemarin" binggung Eca setelah selesai merapikan rambutnya.

Senja yang mendengar pun menatap sekeliling, berusaha mengingat tempat yang mereka beli kemarin lusa.

"itu gak si, disana" tunjuk Senja sambil menyipitkan matanya.

My Butterfly EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang