Ketiga🦋

30 8 0
                                    

•••

Seorang gadis asik berbaring di tempat tidurnya sambil memainkan handphone kesayangannya. siapa lagi jika bukan Senja.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB, akan tetapi tidak membuat si pemilik senyum manis itu untuk meninggalkan handphonenya dan bergegas tidur.

"lucu banget aaaa" ucap Senja sambil menutup mulutnya tersadar jika dia bersuara.

"aduh kedengeran orang rumah gak ya. kayaknya udah pada tidur deh" pikirnya sambil terus meneruskan membaca cerita di aplikasi orange itu.

Ya, si pemilik nama Senja itu sangat menggemari cerita romansa akhir-akhir ini di aplikasi baca orange. Jadi, tak heran jika dia tiba-tiba ingin memiliki seorang pacar.

"pokoknya aku harus punya pacar. harus yang kaya gini" tekadnya dengan kuat.

"tapi cari dimana ya" tanyanya pada dirinya sendiri.

Setelah lama berkutik dengan handphone kesayangannya, tanpa sadar akhirnya Senja ketiduran sendiri.

•••

eungg..

Erangan yang keluar dari bibir mungilnya itu keluar menandakan sang pemiliknya bangun dari tidur lelapnya.

drtt drtt

Suara getar ponsel milik Senja mengalihkan fokusnya.

Juna. nama yang tertera di panggilan telepon.

'tumben ni anak nelpon pagi gini' pikir senja dalam hati, hingga akhirnya mengangkat panggilan tersebut.

"halo, kenapa jun?"

"jaa, mau bareng gak?" tanya Juna dari sebrang.

"boleh si, tapi aku belum ngomong ke Ganta"

"Ganta gabisa bareng lagi, dia kan udah ngekos di sana"

"ha? yang bener lah jun. dia gak bilang ke aku" kagetnya. Pasalnya Ganta tidak pernah bilang apapun.

"nanti juga dia bilang. udah, mau bareng gak?"

"iya, terimakasih ya"

"hmb, nanti gw whatsapp kalo mau otw" ucap Juna kemudian menutup sambungan telepon.

"apaan si Ganta kok gitu diam-diam. emang aku dianggap apa?" gerutu Senja.

•••

Selesai dengan semuanya kini Senja duduk manis di ruang tamu sambil menunggu pesan masuk dari Juna.

twingg

Juna
Gw otw

Jaa
oke ttdj

Setelah selesai membalas pesan dari Juna, Senja bergegas untuk mengambil sepatu dan helm kesayangannya.

"maa, Senja berangkat yaa" pamit Senja sambil celingukan mencari sang mama.

Sang empunya yang dipanggil datang dari dalam, "hati-hati loh" katanya.

•••

Motor yang di kendarai Juna dan Senja itu melaju cukup kencang hingga tak ada satupun yang membuka suara, mereka hanya fokus menatap jalanan.

Tak memakan waktu lama, motor yang di tumpangi mereka pun sampai di pekarangan kampus.

"terima kasih Juna" ucap Senja setelah turun dari motor.

My Butterfly EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang