Hari ini sudah menjelang sore,langit sudah berubah dengan sangat indah,kicauan burung nampak berisik untuk sore hari ini
Ryan dengan montor sport full hitam sekarang sudah bergabung diantara para pengendara lain yang semakin ramai karena memang disore hari itu sungguh enak jika dibuat untuk refreshing
Ryan berhenti tepat didepan cafetaria yang cukup simpel karena temanya seperti jaman jaman dulu
Ryan berjalan memasuki cafe dengan langkah melewati meja meja yang berisi pasangan cople atau orang pacaran
Ryan melihat dua orang terduduk disana dengan hp ditangan masing masing
"Wehhh asuuu maju Lo Babi"
"Weh anjing tolongin gw bangsat Lo kemana sih anjeng,woyyy gw mau mati pantek"
"Ck,beban Lo anjir bentar gw otw kesitu"
"Aaaa akhh bangsatt yakk yaaaaa mati kampret lu telat anjing datangnya udah tepar baru Dateng"
"Yeee bersyukur gw mau Dateng nolongin Lo anjengg"
"Asuuuu sinyalnya jelek banget"
Ryan menatap keduanya dengan wajah datar "berisik anjeng,kalian para Abang Abang ga liat hah para pengunjung disini pada tenang ga kek Lo berdua" ujar Ryan
"Disini tempatnya nongkrong,yang punya cafe juga ga gebrak meja juga jadi it's okay " ujar samudra
"Itu juga diseberang sana ada yang berisik kek kita,yang tenang juga pasti yang lagi ngedate" timpal Ezra yang masih sibuk dengan gamenya
"Si Jehan mana?! Katanya mau kesini kok Lo ga bareng sama dia?!" Tanya samudra,ia menyomot kentang goreng yang sudah ia pesan tadi,tak lupa Ryan ikut memakannya
Holang kaya kalo ga modal ya gini
"Lelet anjir udah kek kembarannya siput" ujar Ryan,kalo dia nungguin Jehan yang ada dirinya berubah jadi lumut disofa nungguin Jehan doang udah kayak cewek mau pergi kondangan
"Gitu gitu Abang Lo juga kalik,ga setia Lo jadi adek" ujar Ezra sambil menyomot kentang goreng milik samudra
Plakk
"Akhhh,apa apaan sih bangsat main ketap ketap aja Lo" ujar Ezra sambil mengelus tangannya yang memerah
"Enak aja Lo main nyomot,beli aja Sono sendiri gausah berasa jadi gembel ya Lo" ujar samudra
"Itu si Ryan nyomot kagak Lo marahin,gw yang ngambil kok dimarahin" ujar Ezra menatap sinis kearah samudra
"Serah gw lah,kalo Lo yang minta gatau diri anjeng minta tu minim 3 kek kalo Lo mah sepiring piringnya Lo comot" semprot samudra
"Sianjing,Lo kira gw Medusa"
Ryan menutup telinganya frustasi,ini dua Titan kalo gelut nyerocosnya ga henti henti sampai Ryan mengambil dua kentang dan memasukkan kemulut mereka masing masing,barulah dua orang itu terdiam namun menatap tajam kearah Ryan
"Berisik,itu noh bang Jehan udah Dateng" ujar Ryan sambil menunjuk Jehan yang baru saja datang dan berjalan mendekat kearah meja mereka
Jehan duduk disebelah samudra dan menatap kearah samudra dan Ezra karena mereka sekarang saling bertatap tatapan layaknya melemparkan dendam mereka masing masing
"Kenapa dah Lo berdua,kek anak TK ngerebutin helikopter" ujar Jehan
"Diem Lo" ujar mereka berdua serentak,namun mata mereka masih saling menatap
"Udah biarin bang,orang sedeng gausah diladenin" ujar Ryan
"Yaudah sih gw mau mesen kopi dulu" ujar Jehan hendak berdiri namun Ryan mencegahnya
"Gw juga dong bang pesenin sekalian bayarin" ujar Ryan sambil cengengesan agar Jehan mau membayar pesanannya
"Dihh,udah miskin Lo?!" Tanya Jehan dengan wajah datarnya
"Kalo gw miskin Lo juga miskin dong taik-" ujar Ryan
"-sekalian kek,biar jadi Abang yang baik untuk adiknya,Lo mesenin gw kopi juga gabakal buat Lo bangkrut kan" ujarnya
Jehan menghela nafas sambil merotasi matanya malas "iye iye gw pesenin"
"Nah gitu dong,makasih Abang ganteng" ujarnya sambil tersenyum
"Gausah muji gw,Lo muji juga ada pasti maunya" ujar Jehan sebelum melangkah pergi untuk memesan kopi untuknya dan untuk Ryan
"Tau aja Lo wkwk"Ryan mengalihkan perhatiannya kepada dua Titan yang tak jauh duduknya dari dirinya "udah gelutnya,kenapa tadi bertengkarnya ga pada lempar lemparan kursi sih padahal lebih asik" ujar Ryan
"Lo mau ganti rugi kursinya?!" Tanya Ezra
"Dihh kok gw,kan Lo pada yang bertengkar gw diem diem gini disuruh ganti rugi,ogahh banget" ujar Ryan
"Kan Lo yang nyuruh babik" ujar samudra
"Cuma ngasih saran aja sih kalo itu lebih seru" ujar Ryan menunjukkan giginya yang rapi
Drttt drttt
"Halo,kenapa yah?!" Tanya seorang pemuda setelah mengangkat telepon dari sang ayah
"Kamu bisakan kekantornya ayah sebentar,ayah mau ngomong sesuatu sama kamu" ujar sang ayah dalam hp
"Yaudah Janu siap siap dulu nanti Janu langsung kesitu" ujar Janu,setelahnya telepon itu terputus sepihak
Janu segera mengganti pakaiannya dengan baju putih dan ditutupi oleh jaket kulit berwarna hitam lalu ia memakai celana Levis
Janu berjalan turun kebawah tangga untuk pergi keperusahaan sang ayah namun suara cempreng berasal dari dapur menginterupsi seluruh ruangan
"BANG JANUU MAU KEMANA?! Tanya Kevin berlari kecil menghampiri Janu
"Mau kekantor ayah" ujar Janu
"Mau ikut" ujar Kevin dengan mata berbinar namun suara Karina membuat Kevin merengek
"Kevin dirumah sama mamah,itu bang Janu cuma sebentar juga kok" ujar Karina menghampiri dua anaknya yang memiliki jarak usia yang sangat jauh
"Gamauuu Kevin mau ikut bang januu" rengeknya
"Jangan gitu kevinn bang Janu juga lagi ada urusan sama ayah" ujar Karina,ia ingin menggendong Kevin namun Kevin menghindari tangan Karina dan bergelendotan dikaki Janu dengan mata berbinar
"Kevin ga boleh nakal" tegur Karina
"Biar Janu bawa aja mah daripada anaknya ngerengek" ujar Janu lalu ia menggendong tubuh kecil si adik dengan mudahnya
"Yaudah kalo gitu,Kevin jangan nakal sama jangan gangguin bang janunya okey" Karina memeringati sang anak soalnya Kevin ini tipe anak yang terlalu aktif jadi agak susah untuk dibilangi
Kevin mengangguk dengan tangan melingkar dileher Janu,sedangkan Janu ia menata tatapaan rambut Kevin yang berantakan
"Yaudah Janu berangkat dulu"ujar Janu,lalu ia pergi berjalan keluar mansion
"DADAAAA MAMAH,KEVIN MAU JALAN JALAN DULU" teriaknya dengan tangan melambai kearah Karina,tentu Karina membalasnya sambil terkekeh
"Ada ada aja bocil" gumamnya,ia berjalan kembali menuju dapur karena tadi dirinya belum selesai membuat cookies kesukaan Ryan tapi anak itu malah pergi yang katanya ingin membantu Karina
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SO HOT | Sunric
Teen FictionSeorang pemuda berumur 19 tahun terpaksa bertemu pria berumur 23 tahun bernama janu Kalo ga suka sunric,bayangin aja orang lain