"lama bener pulangnya,dari mana aja?!" Tanya sang kakak ketika melihat adiknya sudah duduk disofa ruang tamu dengan mata memandang layar ponsel
Ryan menoleh ketika mendengar suara sang kakak,yang kerap dipanggil Jehan
"Gw abis dari cafe terus pas jalan malah ketemu anak kecil nangis sendirian,karena gw ini murah hati yaudah sekalian gw samperin" Ryan menjelaskan tentang kejadian beberapa menit yang lalu
Jehan mengangguk dan duduk tak jauh dari Ryan duduk "udah dapet kerjaan yang Lo pengen?!" Tanya Jehan,ia menyandarkan punggungnya disofa sambil menatap Ryan
Ryan menggelengkan kepalanya karena dirinya belum juga mendapatkan apa yang dia cari "belum ada yang buka loker" ujar Ryan
"Gw kan dah bilang,terima aja itu bantuan ayah,dia kan tau dimana ada loker" ujar Jehan
Ryan menundukkan kepalanya sambil meremat ujung bajunya "tapi kan-" ucapannya dipotong oleh Jehan
"Ck,Lo aja kesusahan nyarinya, berakhir Lo sendiri kan yang ngeluh capek,udah terima aja cuma dibantu nyari doang ga sekalian dibantu kerja jugak kan" ujar Jehan
Ryan sedang menyaring ucapan Jehan diotaknya 'bener juga sih,tapi gw kan ga mau ngerepotin juga' batinnya
"Udah gausah banyak pikiran deh Lo,terima aja susah bener yaelah" ujar Jehan sambil merotasi matanya malas
"Gw yang kerja Lo juga yang ribet" ujar Ryan
"Heh,Lo aja ngeluhnya sama gw,monyet" ujarnya sambil melototkan matanya
Ryan merotasi matanya malas "yadah,tar gw bilang sama ayah" ujar Ryan pasrah
Jehan melipat kedua tangannya "dari kemaren gitu kek anjing,ribet sendiri kan Lo" ujar Jehan
"Serah gw lah,gw juga yang ribet,bacot Lo anjing" umpatnya
"Heh gw masih kakak Lo ya,yang sopan dikit sama yang lebih tua" ujar Jehan
"Sipaling tua" cibirnya
Jehan membiarkan Ryan berbicara sesukanya,ia lebih memilih mengambil hpnya yang terletak diatas meja ruang tamu
"JEHANNNN WOIIII SPADAAAAA" teriak seseorang dari luar rumah
"Tamu gaada akhlak" ujar Jehan,ia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu luar
Ceklekk
Jehan merotasi matanya malas ketika ia melihat tamu yang nyasar didepan rumahnya
Plakk
Seseorang pemuda disebelahnya yang lebih tinggi dari pemuda disebelahnya itu menepuk belakang kepalanya
"Sttt, bangsatt" desis pemuda yang lebih pendek
"Malu maluin Lo babik" ujar pemuda yang lebih tinggi
"Dikira Lo ga malu maluin?!" Ujar pemuda yang lebih pendek
Jehan merotasi matanya ketika mendengar pertengkaran tak berguna dari dua orang didepannya,sama sama malu maluin padahal
"Cepet masuk anjeng,gw tutup juga ni pintu kalo masih mau bacot" ujar Jehan
Mereka berdua masuk dengan membututi Jehan dari belakang
Samudra dan ezra duduk disofa ruang tamu "ehhh ada tuyul,kenapa tu muka?!" Tanya Ezra yang duduk disebelah Ryan
Ryan menatap nyalang kearah Ezra yang mengatainya "heh bang gausah ngejek deh Lo,mentang mentang kayak Titan gitu" ujar Ryan
"Makanya tinggi dek,jadi kayak anak kecil salah circlekan " ujar samudra menimpali
KAMU SEDANG MEMBACA
SO HOT | Sunric
Teen FictionSeorang pemuda berumur 19 tahun terpaksa bertemu pria berumur 23 tahun bernama janu Kalo ga suka sunric,bayangin aja orang lain