Keesokan harinya Thea sudah sibuk di dapur menyiapkan makanan untuk suami dan anak-anaknya. Bukan makanan yang berat, ia hanya akan membuat makanan ringan yaitu roti panggang dan susu hangat untuk anak dan suaminya.
Setelah semua makanan sudah siap tertata di meja makan, ia kemudian menuju lantai atas untuk mengecek suami dan anak-anaknya apakah sudah bangun atau belum.
Saat akan memasuki pintu kamarnya, bertepatan pula dengan suaminya yang sudah siap dengan jas lengkap berdasi.
"tumben udah siap mas, masih pagi banget loh ini"
"ada urusan mendadak, aku berangkat dulu sayang" ucapnya lalu mencium kening istri tercintanya
"astaga selalu saja melewatkan sarapan"
Kemudian ia menuju ke kamar anak ketiganya. Saat masuk ke dalam kamar bernuansa putih ini, ia melihat bahwa ada anak keduanya yang juga ikut tidur disini.
"semoga kalian bersama terus ya" gumam mama Thea
"Jinan, Gracia bangun. Makan dulu nanti kalo mau tidur lagi boleh"
"ntar ah ci, aku gaada jadwal. Mau tidur aja" ucap Gracia tanpa tau siapa yang sedang membangunkannya
Maklum saja karena suara Mamanya dan suara Cici pertamanya itu benar-benar mirip. Dan terlebih ia sudah lama sekali tidak dibangunkan sang mama. Pastilah ia mengira bahwa orang yang mencoba membangunkannya adalah Shani.
"bangun yuk hey" ucap Thea mencoba untuk membangunkan kembali.
Jinan yang bangun pun tersadar kalau yang mencoba membangunkannya dan Gracia adalah sang mama. Sedikit kaget dan agak tidak percaya sebenarnya. Namun kemudian ia membangunkan Gracia dengan menyubit tangannya pelan.
"aduh jinan"
"bangun ci"
"kalian cuci muka dulu gih, terus sarapan" ucap Thea lalu meninggalkan mereka yang masih mematung
"itu mama dek?" ucap Gracia pertama kali setelah terbangun
"menurut cici?"
"iya"
"yaudah, ngapain pake nanya"
"ya siapa tau itu hantu yang berubah wujud jadi mama"
"ngaco cici mah, gajelas"
"yaudah cepet sana siap-siap, klo udah selesai bangunin gue" ucap Gracia lalu merebahkan kembali tubuhnya di kasur
Setelah keluar dari kamar anak ketiganya, ia termenung di depan kamar anak bungsunya. Ia bingung mau masuk atau tidak. Dan lagi-lagi ia masih tidak mau untuk bertemu anak bungsunya, jadi ia memilih untuk turun ke bawah. Saat akan turun, sekilas ia dapat mendengar cekikikan sang anak bungsu bersama anak pertamanya.
Kadang Thea bersyukur karena anak pertamanya dapat menggantikan perannya dengan baik dibanding dengan perannya sebagai ibu yang tidak ada apa-apanya. Anak pertamanya benar-benar sudah dewasa, ia sangat bangga.
"udah ci iya aku mandi sekarang" ucap Chika menyerah setelah digelitiki Shani
~~~
Saat ini jam menunjukkan pukul 06.30 yang artinya Chika harus segera sarapan dan berangkat ke sekolah. Karena gerbang sekolah akan ditutup tepat pukul 07.00. Shani masih terus berada di kamar Chika untuk membantu adiknya bersiap-siap.
"dek udah belum mandinya. Cepetan ntar kamu telat" ucap Shani sedikit teriak
"iya ci, pake baju"
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pintu kamar mandi terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SISTER'S
FanfictionCerita tentang 4 kaka beradik yang saling menyayangi dan menjaga satu sama lain. Dimana yang anak sulung harus menggantikan peran kedua orang tuanya, walaupun sebenarnya orang tua mereka masih ada. "ci, buat apa Chika hidup kalo papa mama enggak say...