TaNya : S I X

81 8 0
                                    

|Happy Reading|

"Sayang, bantu keringin," pinta Naresh pada istrinya. Lelaki itu baru keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan hanya memakai boxer untuk menutupi tubuh bagian bawah-nya.

"Sini," titah Vanya yang tengah memakai make-up itu. "Kamu duduk di kasur. Biar gak pegel nunduk terus."

Naresh menurut, ia duduk di tepi kasur dan melingkarkan lengan-nya ke pinggang sang istri dan pipi kanan-nya menempel di perut ramping itu. "Jangan kenceng-kenceng Ca, pusing."

Vanya terkekeh kecil. "Pake hair dryer aja ya ngeringin-nya? Lama kalau pake handuk."

Naresh menggeleng, ia dengan nyaman menutup mata-nya dan bersender ke perut sang istri. "Gini aja yang, masih lama juga."

Gadis cantik itu menurut saja. "Baju-nya udah aku siapin di walk in kloset. Di gantung."

Naresh menganguk. "Sama kayak kamu kan?"

"Kamu mau pake dress?" tanya Vanya balik.

"Sayang ih!" Naresh angkat kepala-nya dari perut sang istri dengan cemberut. "Maksudku couple gak sama dress kamu?":

Gadis itu tertawa kecil. "Iyaa, -udah selesai."

Naresh tersenyum lucu. "Thank you wife."

Cup

Lelaki itu menyematkan satu kecupan di kening sang istri sebelum berlalu pergi. Vanya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah suami-nya.

° ° °

"Aku cantik gak?" tanya Vanya saat kedua-nya turun dari mobil.

"Cantik sayang." seperti biasa, Naresh selalu melingkarkan lengan-nya di pinggang ramping sang istri.

"Aku malu kalau ada di dalem. Ngerasa gak pan—"

Cup

Sebelum istri-nya melanjutkan ucapan Naresh lebih dulu mengecup bibir ranum itu. "Kalau kamu bilang gitu lagi, kita pulang." ucap Naresh kesal. Mengapa istri cantik-nya itu selalu insecure?

"Iya-iya maaf."

Naresh tak menjawab pernyataan itu. Ia menggiring istrinya masuk. Kedua-nya nampak serasi, persis seperti couple goals.

(abaikan warna rmbut Naresh)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(abaikan warna rmbut Naresh)

Saat masuk kedalam, Naresh dan Vanya langsung disambut oleh pria paruh baya dengan rambut yang sudah memutih menyapa mereka. "Selamat malam Pak Naresh dan...?" pria itu menatap gadis yang berada di rangkulan Naresh dengan sensual.

"Nazhivanya. Istri saya." jawab Naresh dengan senyum simpul.

Vanya dengan kaku mengulurkan tangan-nya namun langsung diambil oleh Naresh. Ia mendongak menatap suami-nya bingung.

"Oh istri anda. Sudah lama menikah? Mengapa saya tidak tahu ya.."

"Sudah satu bulan. Mungkin anda kurang update Pak. Kami permisi."

"Gitu banget, itu orang tua loh Samu," ucap Vanya saat keduanya sudah menjauh.

"Iya tau. Dia ngeliat kamu nya nafsuan ay, aku gak rela istri cantiku di liat kayak gitu. Dasar otak selangkangan."

Vanya mengangganguk. "Itu Mami bukan sih?" ia menyidikan mata-nya pada dua wanita yang tengah mengobrol.

Naresh mengikuti pandangan sang istri. "Iya, ayok ke sana."

"Mami!" sapa gadis itu riang.

"Eh sayang. Baru dateng?"

Vanya mengangguk dengan senyum cantik-nya.

"Nazhivanya kamu sudah besar ya. Udah jadi istri Direktur lagi sekarang. Tante denger-denger kamu jadi model ya?" imbuh wanita yang tadi mengobrol dengan Nayna.

Vanya mengalihkam perhatian-nya. "Iya.." ia bingung harus menyebut wanita itu dengan panggilan apa.

"Panggil Tante aja sayang."

"Iya Tante."

Wanita itu mengangguk. "Yaudah Na, aku kemejaku lagi ya," ia berbicipika cipiki dengan Nayna.

"Iya, nanti ketemu lagi jeng."

"Abang kesini gak Mi?" tanya Vanya. Nathan sudah menikah dan memiliki perusahaan, lelaki itu menolak untuk meneruskan perusahaan sang ayah, dan memilih untuk membangun usaha-nya sendiri. Namun tetap dimodali oleh Gara.

"Kesini kak. Lagi ke toilet, kita duduk nya barengan kok. -Kamu cepet kedepan gih, acara-nya mau dimulai," papar Nayna sambil berjalan menuju meja sang suami.

Vanya megangguk, ia menghampiri suami-nya yang tengah duduk bersama Naka dan Gara. "Hai Papi."

"Hai anak Papi," Gara menyambut pelukan hangat anak-nya. "Gih kedepan kalian, kan Naresh jadi tokoh utama-nya sekarang."

Naresh tersenyum dan mengangguk. "Naresh sama Caca kedepan ya," ia menggiring istrinya menuju podium dengan tangan yang senantiasa melingkar di pinggang ramping itu.

Setelah lima menit keluarga Bagaskara berbincang, akhir-nya acara peresmian ini dimulai. Saga dengan Naresh disamping-nya berdiri di atas podium dengan gagah.

"Selamat malam, selamat berbahagia untuk semua-nya. Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Pertama-tama saya ucapkan terimakasih atas kehadiran para tamu di pertemuan ini. Sebelum-nya, acara ini saya buat untuk memperkenalkan anak terakhir saya menjadi Direktur baru Bagaskara company." Saga dengan gagah berbicara didepan mic.

Suasana sangat tenang. Semua tamu terdiam, dan fokus mendengarkan orang yang berbicara di podium.

Dua orang dengan jas hitam berlagak seperti ajudan mendekat ke arah podium, mereka memberikan berkas kepada Saga lalu kembali ke tempat semula.

"Maka dengan resmi, saya nyatakan bahwa Nareshta Samuel Keirlan Bagaskara resmi menjadi Direktur Bagaskara Company!"

Semua tamu langsung bertepuk tangan dengan riuh saat Saga berbicara. Naresh tersenyum, ia melirik istrinya yang berdiri di sisi podium dengan Seylia, Natha dan Langit.



TO BE CONTINUED

gj bgt pret kli ini...



20 JUNE 2024

ZevgáriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang