Chapter 25

1.1K 153 25
                                    

Beberapa hari kemudian...

Kerajaan Gyeokbokdung berdiri megah di bawah cahaya redup fajar yang belum menampakkan matahari. Istana kini sunyi, hanya ditemani suara desiran angin yang menerpa pepohonan.

Di dalam kamarnya, Scoups terbangun saat fajar. Hari ini ia akan pergi ke suatu tempat. Ia akan bertemu dengan Mina, sesuai dengan rencana yang mereka lakukan.

Scoups melihat Mingyu yang masih tertidur memeluk dirinya dari samping. Ia menatap wajah mingyu yang tertidur pulas di sampingnya. Wajah yang biasanya terlihat dingin, apatis dan jarang tersenyum, Tapi kini wajah itu tertidur dengan tenang.

Scoups mengecup dahi mingyu, "Aku harus pergi sebentar."

Scoups dengan hati-hati melepaskan lengan mingyu yang melingkar dibadannya. Ia bangun dari kasur tanpa suara. Ia sudah mengamati jika pada tengah malam hingga fajar, kesempatan dirinya untuk kabur atau pergi ke tempat yang dia inginkan akan semakin besar.

Scoups keluar dari kamarnya menggunakan hanbok serta topi yang memiliki kain tipis hitam yang menutupi seluruh wajahnya. Benar sesuai dugaanya, tidak ada pelayan dan pengawal yang berjaga di dekat sini.

Scoups akan memilih untuk pergi ke arah pintu belakang. Pintu ini digunakan sebagai pintu darurat oleh Kerajaan. Karena ia yakin, pintu utama pasti akan dijaga oleh pengawal.

Scoups berjalan dengan melihat ke kanan dan kiri. Ia was-was takut ada yang mengetahuinya. Ia sebentar lagi menuju pintu belakang.

"Ini saatnya," bisik S.Coups pada dirinya sendiri. Ia membuka pintu darurat dengan kunci yang ia miliki. Kunci ini diberikan oleh Nenek Mingyu, Scoups sengaja memintanya dengan alibi untuk jaga-jaga pada situasi darurat tapi sebenarnya ia gunakan untuk kabur atau melakukan hal tanpa adanya campur tangan dari Kerajaan.

"Yang mulia ratu." Ucap Mina sambil membungkukkan badan saat melihat Scoups yang sudah berdiri didepannya.

Sesuai rencana yang telah mereka rahasiakan berdua, Mina membawa dua ekor kuda untuk menjadi kendaraan untuk mereka mencapai tempat tujuan.

Mereka berdua kemudian menaiki kuda masing-masing dan mulai menyusuri jalanan yang masih gelap karena fajar.

Sementara itu, di istana, Mingyu terbangun dan menyadari Scoups yang tidak ada disisinya.

"Sayang?" Panggil Mingyu.

"Scoups? Kau dimana?"

Mingyu menyadari tidak ada suara familiar yang menjawab. Ia bersiap dan segera keluar dari kamar. Di sana sudah berdiri Seungkwan dan Seokmin di luar pintu.

"Dimana ratu seungcheol?" Tanya Mingyu pada kedua dayang setia istrinya.

Seungkwan dan Seokmin mengerutkan dahi mereka. "Menjawab Yang mulia. Tapi kami belum melihat Yang mulia Ratu pagi ini."

"Kemana dia pergi?" Lirih Mingyu.

"Cari ratu seungcheol. aku perlu bertemu dengannya." Titah Raja Mingyu pada semua pelayan dan dayang yang ada di Istana Ratu.

Waktu terus berlalu. Sudah tiga jam mereka mencari di seluruh tempat yang ada di Istana Besar ini dan tidak menemukan ratu mereka. Para dayang, Pelayan dan Pengawal mulai merasakan rasa takut menjalar di benak mereka.

Kini, mereka semua sudah duduk bersimpuh di depan raja mereka. "Yang Mulia Raja, kami sudah mencari Yang mulia Ratu seungcheol ke seluruh tempat di Kerajaan dan kami belum menemukan Yang mulai Ratu."

Mingyu berdiri dari singgasananya, matanya menyala marah. "Kalian memang tidak becus! Bagaimana kalian bisa kehilangan Ratu kalian!"

Para dayang menundukkan kepala dalam-dalam, gemetar ketakutan. "Kami mohon maaf, Yang Mulia."

MR. QUEEN - GYUCHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang