🎉CHAPTER 21 X Happy 2k Votes🎉

2.2K 205 19
                                    

"Tidak yang mulia, maksud teori saya adalah anda bukan ratu seungcheol tapi orang lain." Balas pelayan muda itu dengan menatap lurus pada Scoups.

Scoups menatap kaget pada apa yang ia dengar barusan. Seseorang yang bahkan ia tidak tau di semesta ini tapi kenapa ia merasa kenal dengan orang ini. Dan pelayan tersebut tersenyum penuh makna pada Scoups.

"Anda mengalami kecelakaan dan terbangun di tubuh orang asing, benar begitu yang mulia?"

Scoups semakin terdiam mendengar pernyataan pelayan itu. Scoups pun membuka suaranya karena penasaran. "K-kau tau darimana?"

"Dunia yang anda tinggali berbeda dengan dunia tempat biasa anda tinggalkan yang mulia?" Tanya Mina lagi.

"Jadi kau tau tentang semua ini?"

"Bukan anda sendiri yang mengalami nasib ini. Ada orang lain juga yang merasakan hal sama."

"Jadi ada orang lain yang merasakan hal sama seperti ku? Lalu apakah dia bisa keluar dari jaman ini?"

"Akan ada begitu banyak pengorbanan yang harus dilakukan."

"Aku akan mengorbankan apapun agar aku bisa kembali. Aku mohon beri aku jalan, aku akan memberikanmu apapun padamu."

"Tapi kurasa, aku tidak bisa memberitahukan hal ini disini yang mulia. Temui aku sesudah sesi belajar di sungai dekat bangunan ini."

Scoups mengangguk cepat, ia begitu senang mendengar kabar ini. Setidaknya ia menemukan secercah harapan, ia bisa kembali pada dunia aslinya.

"Yang mulia Ratu. Selamat datang di tempat kami."

Seorang Wanita yang tampaknya berusia lebih tua dari Ibu Suri datang memasuki ruangan. Ia memakai hanbok berwarna hijau. Dari wajahnya sendiri terpatri kelembutan dan anggun.

"Kau keluar dari ruangan ini." Ucap wanita itu pada pelayan muda. Dan pelayan muda itu memberi hormat pada sang ratu dan keluar dari ruangan.

Scoups menghabiskan beberapa jam untuk belajar tentang pelatihan emosi bagi seorang ratu. Disini ia diberikan begitu banyak pertanyaan. Tapi sayangnya, jawaban Scoups begitu diluar akal. Ia bahkan tidak takut menyuarakan pendapatnya.

"Yang mulia, apakah anda akan langsung pulang saja?" Tanya Seungkwan sambil menghampiri ratunya yang baru saja keluar dari ruangan belajar.

"Tidak Kwannie, ada yang harus kulakukan."

"Apa itu yang mulia? Dan dimana, kami akan ikut jika begitu."

"Tidak perlu, kau tunggu saja disini dengan seokmin."

"Tapi yang mulia, kami khawatir dengan keselamatan anda. Setidaknya beritahu kami dan kami akan menunggu dari sini."

"Aku akan pergi ke sungai tak jauh dari sini. Aku perlu bertemu dengan seseorang."

"Yang mulia, apakah anda yakin?" Tanya seokmin berusaha memastikan kembali.

"Tenanglah, aku tidak akan mencelakakan diriku di sungai itu. Aku akan kembali segera."

Scoups segera berjalan ke arah sungai yang tak jauh terlihat oleh kasat matanya. Ia begitu senang sehingga ia tidak memikirkan apapun. Yang ada di pikirannya sekarang adalah ia harus kembali secepat mungkin ke dunia aslinya.

Mendengar langkah kaki yang mendekat. Pelayan muda itu membalikkan badannya.

"Yang mulia, Namaku Mina. Aku adalah anak dari tabib tua di ujung kerajaan dan aku berkerja sebagai pelayan di tempat tadi. "

Scoups berjalan dan dia berdiri di samping mina. Ia menepuk bahu Mina dan mengatakan. "Kau tidak perlu memanggilku yang mulia, cukup Scoups saja. Itu namaku di dunia sana."

"Itu sebuah ketidaksopanan bagi saya yang mulia."

"Mina, aku tidak menganggapmu sebagai pelayan. Aku ingin kita berteman." Pinta Scoups.

"Baiklah, jika disini aku akan memanggilmu Scoups."

"Jadi bisa kau ceritakan semuanya mina?"

"Scoups, aku mengalami hal yang sama sepertimu.

"Aku mengenalmu tapi aku yakin kau tak  mengingatku."

"Tunggu, aku memang tidak mampu mengingat siapa dirimu yang sebenarnya. Tapi aku merasa wajahmu familiar bagiku."

"Baguslah jika begitu, mungkin jika bertemu di dunia asli kita. Kau akan mampu mengingatku dengan benar."

"Lalu bagaimana denganmu? Apa yang menyebabkanmu terjebak di dunia kuno ini sepertiku?" Tanya scoups penasaran.

"Aku merasa muak dengan hidup asliku. Jadi setiap malam aku selalu berharap ketika bangun aku bisa lari sejenak dari kehidupanku."

Mina menghela napasnya sebentar lalu melirik pada sungai yang ada didepannya."Harapanku memang terwujud tapi aku bahkan bisa mengingat bagaimana aku tenggelam di arus laut yang begitu besar."

"Dan saat aku bangun, aku menemukan duniaku berbeda mulai sejak itu."

"Mina, apa kau juga merasa kalau orang yang melakukan perjalanan ke masa kuno ini pasti melalui kecelakaan terlebih dahulu?"

"Ya, kurasa memang itu aturannya Scoups."

"Lalu bagaimana cara kita keluar dari sini?" Tanya scoups dengan nada yang sedikit putus asa.

"Ayahku adalah seorang tabib yang memiliki kemampuan untuk melihat hal tidak biasa seperti ini. Dia mengatakan padaku jika ingin keluar dari sini, aku harus mencari cinta yang tulus." Jelas mina dengan tenang.

"Cinta? Jadi kita harus jatuh cinta dulu disini?" Tanya scoups

"Kau benar. Setelah itu, ayahku mengatakan aku bisa pergi pada bulan purnama yang terjadi satu tahun sekali dan menghabiskan waktu di sebuah laut bernama Hyeopjae. Tapi laut ini ada di luar area wilayah kekuasaan raja Kim." Jelas mina lagi.

Scoups merasa ada begitu banyak informasi yang masuk ke dalam otaknya. Ia berusaha mencerna apa yang disampaikan oleh mina. "Aku paham sekarang. Tapi bagaimana denganmu? Kau sudah melakukannya?"

Mina tersenyum miris." Aku bahkan tidak menemukan seorang pun yang cocok. Karna Scoups, mencari cinta yang tulus itu sulit."
           
Scoups berjalan ke arah kamarnya. Ia ingin sekali merebahkan tubuhnya untuk beristirahat. Ada berbagai emosi yang muncul dalam dirinya. Di satu sisi, ia senang ternyata setidaknya masih ada harapan untuknya kembali ke dunia asalnya tapi di lain sisi, apakah ia sanggup menemukan orang itu dan ia tidak tau berapa waktu yang tersisa sebelum bulan purnama tahun ini.

MR. QUEEN - GYUCHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang