Extra Chapter 2

1K 136 19
                                    

Tiga Bulan Kemudian

Scoups akhirnya sepenuhnya sembuh setelah berbulan-bulan menghabiskan waktunya di rumah sakit. Kemarin dokter sudah memberinya izin untuk pulang. Semua orang di sekelilingnya tampak bahagia dengan kabar itu.

Kembali ke kehidupan normal setelah apa yang dia alami tidaklah sederhana. Meski tubuhnya telah sembuh, hatinya belum. Setiap malam, ingatan tentang Mingyu, Raja yang pernah ia kenal di dunia lain, terus menghantuinya.

Katakanlah dirinya gila, tapi ia bersumpah ia  tidak bisa melupakan senyum Mingyu, tatapan matanya, dan semua kenangan indah yang telah mereka lalui bersama.

Hari-hari di kampus kembali berjalan seperti biasa, tetapi Scoups berubah. Dulu, dia selalu menjadi sosok yang ceria dan penuh semangat. Kini, ia lebih banyak diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri.

“Kau baik-baik saja, Scoups?” tanya Seungkwan sambil duduk di kursi yang kosong di sebelah Scoups.

Scoups hanya tersenyum tipis dan berkata “Aku tidak apa-apa tapi melihat wajahmu membuatku semakin merindukan orang-orang yang ada disana.”

Seungkwan mengerutkan alisnya, tahu bahwa temannya ini membahas hal yang sama berulang kali sejak dirinya pergi ke rumah sakit untuk menjenguk temannya. “Joseon? Tapi scoups, aku bahkan tidak tau jika ada seseorang yang begitu mirip denganku di masa itu.”

Hoshi menepuk bahu scoups dengan lembut, “Scoups, kurasa kita perlu healing sebentar, Bagaimana kalau kita bisa pergi ke pantai atau mendaki gunung. Gimana?”

Namun, Scoups selalu menolak. Dia lebih suka menghabiskan waktu di kamarnya, sendirian. Kerap kali, ia hanya berbaring di tempat tidur sambil memandangi layar televisi yang menyala tanpa benar-benar memperhatikan apa yang sedang ditayangkan. Pikiran dan hatinya masih terjebak di masa lalu—di dunia yang ia rasakan terlalu nyata untuk sekadar disebut mimpi.

💗💗💗

Malam harinya

Layar komputer PC miliknya memancarkan cahaya redup ke ruangan di kamarnya yang temaram, Scoups duduk dengan merebahkan kepalanya di kursi dengan pandangan kosong ke arah langit-langit.

Wonwoo berdiri di depan pintu, ragu-ragu sebelum akhirnya berbicara.
“Scoups, temanku dari jurusan seni mengajakku untuk ke pameran lukisan terbesar di pusat kota. Kudengar akan ada banyak pelukis terkenal dari berbagai kota disana.”

Scoups hanya mendengus pelan, terlalu lelah untuk merespons. Wonwoo melangkah lebih dekat, duduk di tepi tempat tidur.

"Tempatnya spesial, kau tahu?" lanjut Wonwoo. "Mereka akan menampilkan lukisan-lukisan tentang masa Joseon. Banyak seniman yang terinspirasi oleh sejarah dan budaya Joseon... Aku pikir, mungkin kau akan tertarik."

Mendengar kata-kata itu, Scoups langsung membenarkan duduknya, matanya tiba-tiba berbinar. "Apa kau bilang? Lukisan tentang Joseon?"
Wonwoo mengangguk sambil tersenyum, senang melihat scoups kembali bahagia walaupun sedikit.

"Yaps, kudengar pameran ini menampilkan banyak karya yang menggambarkan era Joseon. Siapa tahu, mungkin ada sesuatu di sana yang bisa membuatmu merasa lebih baik.”

Scoups terdiam sesaat, berpikir dan akhirnya mengangguk. "Baiklah, aku ikut."


💗💗💗

Keesokan harinya, Wonwoo, Hoshi, dan Scoups pergi ke pameran lukisan di museum kota. Gedung Pameran ini terdiri dari dua lantai.

 Gedung Pameran ini terdiri dari dua lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MR. QUEEN - GYUCHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang