Chapter 24

1.2K 160 18
                                    

Pagi itu, Raja Mingyu terbangun lebih awal dari biasanya. Setelah membersihkan diri dan mengenakan pakaiannya, ia berjalan pelan menuju ranjang Scoups. Pemuda manis itu masih terlelap di atas ranjang, terlihat begitu damai dalam tidurnya. Mingyu mendekat dan duduk di tepi ranjang, mengusap pipi scoups dengan lembut.

"Saat tidur pun kau tetap manis dan lucu." Mingyu tersenyum sendiri sembari menikmati pemandangan istrinya yang masih terlelap dalam mimpi.

"Ratu-ku sayang... Bangun." Ucap mingyu dengan nada suara lembut. Tapi ia tidak mendapat respon apapun. Scoups masih tertidur tanpa terganggu.

"Coupsiee sayang. "Mingyu menepuk pipi scoups berharap istrinya akan segera bangun.

Scoups dengan mata tertutup merespon Mingyu dengan malas." Aaa ini masih pagi."

"Ini sudah siang cantik, bangun hmm.." Pinta mingyu lagi.

S.Coups membuka matanya perlahan, mengerjap beberapa kali sebelum fokus pada wajah suaminya. Scoups mempoutkan bibirnya kemudian berkata. "Ihhh aku kan masih mengantuk."

Mingyu tertawa kecil. “Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

"Kau tidak akan menyuruhku untuk belajar kan?" Tanya scoups was-was. Jujur saja mingyu masih sering menyuruhnya untuk belajar. Ia kan selalu saja kesusahan belajar aturan kuno kerajaan yang luar bisa rumit itu.

"Tidak, aku sudah minta izin pada nenek dan ibu untuk mengajakmu keluar."

S.Coups tersenyum lebar dan mengangguk. “Woahhh baiklah, aku akan mandi sekarang juga."

Setelah Scoups bersiap-siap, mereka berdua meninggalkan istana. Mingyu meminta untuk tidak ditemani pengawal. Mereka pergi ke tempat tujuan menggunakan satu kuda dan Mingyu yang memegang kendali sambil duduk dibelakang Scoups.

"Ke mana kita akan pergi?" tanya Scoups dengan penasaran.

“Kau akan tau nanti,” jawab Mingyu dengan senyum misterius."

Mereka naik kuda selama beberapa waktu, hingga akhirnya mereka sampai di sebuah pasar yang ramai. Aroma makanan jalanan memenuhi udara, bercampur dengan keramaian pasar. Ini bukanlah pasar yang tidak tertata. Tapi pasar ini begitu indah dan dipenuhi dengan banyak makanan serta barang-barang lain.

Scoups terpana melihat keramaian dan kehangatan suasana pasar.

“Waaah pasarnya bagus sekali” ucap Scoups dengan mata berbinar.

Mingyu mengangguk. “Aku ingin kita menghabiskan waktu bersama di sini. Jauh dari urusan kerajaan, hanya kita berdua.”

S.Coups tersenyum lebar. “Terima kasih Gyugyu.”

"Kau memanggilku apa?"

"Gyugyu? tidak boleh kah?"

"Tidak, aku suka panggilan itu."

Mereka berjalan di antara keramaian dengan tangan yang saling berpegangan erat. Mereka berhenti di berbagai kios untuk mencoba makanan dan minuman. Mereka tertawa bersama saat mencoba makanan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Scoups merasa begitu bebas dan bahagia.

Mata Mingyu teralihkan pada salah satu kios yang menjual pernak-pernik. Ia tertarik pada sebuah cincin yang terdapat ornamen bunga di tengahnya. Jika dilihat dari ornamen serta bahan yang digunakan, Mingyu yakin cincin ini bukan cincin biasa tapi cincin yang dibuat secara khusus.

"Bagaimana menurutmu, apa cincin ini bagus?" Tanya raja mingyu pada scoups yang masih asyik mengunyah makananya.

"Hormat saya yang mulia raja dan ratu." Pedagang tersebut membungkukkan badannya menyadari seseorang yang mendatanginya adalah petinggi kerajaan.

MR. QUEEN - GYUCHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang