bab 34

3K 265 9
                                    

haloo halo haloo, seperti biasa vote and komen happy reading my readers.

.
.
.
.

kini anak' sudah berangkat sekolah rumah menjadi agak sepi, tapi dapat di lihat di lantai atas ada empat remaja yang sedang bermain kartu Uno.

"terus ini gimana?"tanya made.

"yaudah taro aja"jawab arhan.

"oke"jawab made.

"ahh bosen ahh main beginian gua, rampok aja gasih?"tanya gilbert.

"papi lagi ga di rumah bert, mami juga nganter mama zaki periksa"jawab exu masih lanjut bermain uno.

"yaelahh, ajak agil lahh"ucap gilbert.

.
.

kini mereka sudah berada di depan kamar agil dan mako, mereka merengek ingin di ajak bekerja karna merasa bosan, karna mereka sudah lulus sekolah, jadi mereka ingin sedikit ada kerjaan setelah lulus sekolah.

"gabisa senjatanya tinggal dikit key, elya ma selia lagi di tempat crafting"ucap agil malas.

"terus kita ngapain di rumah?"tanya exu.

"terserah dah latihan manah kek latihan nembak, malak orang kek terserah tapi jan sampe main' ma bendera mana pun"ucap agil lalu membanting pintu kamarnya meninggalkan empat remaja tadi.

"set dah orang dewasa kerjaannya ewk mulu"ucap gilbert berjalan menuju ruang tengah di ikuti tiga anak tadi.

"jalan-jalan dah ayok"ucap exu.

"boleh tuh anjir"jawab made di angguki oleh arhan, lalu mereka berlari keluar rumah menuju garasi, gilbert mengeluarkan mobilnya karna mobilnya empat seater.

"masuk guys"ucap gilbert, lalu di susul tiga remaja tadi masuk kedalam mobilnya.

mereka ber empat menghabiskan waktu di uwu untuk memalak orang dan mengamen, sampai saat malam hampir tiba mereka belum pulang dan masih asik bermain dengan orang yang mereka jumpai tadi.

sementara di mobil dua bapak'

"akhhh akhirnya pulang juga bisa liat bini gua"ucap gin sembari meregangkan tubuhnya.

"hayink lu gin"jawab rion fokus menyetir.

"mampir uwu yon beli makan gue kelaperan anjir tadi cuma di kasih air"ucap gin lalu membuka ponselnya.

"iya anying, tiga jam kita duduk di sana cuma di hidangin air putih"jawab rion lalu mengendarai mobilnya menuju uwu.

'halo bun'ucap gin sembari tersenyum menatap jendela mobil, mendengar hal itu rion rasanya sudah ingin menempak kepala gin.

'ban bun ban bun, ada apa?'tanya riji di seberang.

'gapapa kangen suara bunda aja'ucap gin rion sudah muak, ia tak menghiraukan gin yang sedang telfon bersama riji.

'yaudah, ini mau ke uwu dulu'ucap gin lalu telfon di matikan oleh riji, rion memarkirkan mobil di parkiran uwu baru saja hendak turun ponsel berdering, ia melirik gin yang masih melihat ponselnya.

"bukan gua"ucap gin lalu rion melihat ponselnya di saku.

'ahh caine halo, ada apa caine?'tanya rion mengangkat telfon dari caine.

'rion, anak-anak hilang tadi pagi mereka masih main di lantai atas aku tinggal ke dokter sama jaki sampe rumah mereka gak ada aku tanya ke mako sama agil katanya ga liat mereka kemana'ucap caine di seberang.

'tenang, caine tenang udah biar aku yang nyari tenang ya'ucap rion.

'gabisa rion, dari tadi aku telfon gak ada yang angkat'ucap caine lagi.

tnf rioncaine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang