Part 4

1.2K 62 0
                                    

Pagi nya Jeno benar benar melarang Haechan untuk memasak

"Jeno~~... aku bosan di kamar" rengek nya

"Kamu belum sembuh sayang,"

"Udah, aku mau ke bawah,"

"Baiklah, tapi sama aku ya,"

"Yeay..." Haechan berlari kecil meninggalkan Jeno dan turun ke taman

"HAECHAN!! JANGAN LARI LARI, KASIHAN DEDEK NYA LO." Teriak jeno dari atas

Haechan bermain dengan samoyed kesayangan suaminya

"Jangan lari lari, apa ke kamar aja?" Ucap jeno

"Eh enggak, maaf ya," Ucap Haechan

Haechan berjongkok di sebelah bunga bunga matahari nya yang cukup tinggi dan Jeno sedang mengangkat panggilan telepon di seberang bunga

Haechan melihat ada siput kecil jadi dia penasaran

"Baik, tuut" Jeno menoleh dan sudah tidak ada orang di sana

"Sayang!, Haechan" Jeno berjalan memutar i taman bunga matahari itu

"Sa-, kamu ngapain?" Ucap jeno melihat haechan jongkok sambil bergumam

"Hehe... aku liat siput"

"Berdiri" Haechan berdiri dan jeno membawa tubuh ramping nya kedalam pelukan dia

"Kamu kenapa?" Ucap Haechan mendengar isakan kecil dari jeno

"Papa kamu, Kecelakaan,"

Deg

Haechan langsung membeku mendengar ucapan Jeno ia menangis dan berontak ingin bertemu papa nya

"Jeno, aku mau ketemu papa... hiks... jeno,"

"Iya kamu tenang dulu ya, "

"Hiks... papa... hiks... "

Jeno merasa pelukan kuat dari Haechan melemah dan ternyata Haechan.

Pingsan

Jeno membawa nya kembali ke dalam kamar mereka dan Jeno menelfon dokter

Dokter pribadi pun sampai dan memeriksa Haechan

"Saya mohon untuk tidak terlalu banyak pikiran ya tuan, karena umur kandungan yang masih rentan"

"Baik dok"

"Saya tadi sudah menyuntikkan vitamin bagi ibu dan bayi nya, perlu penjagaan ekstra ya tuan, dan jangan sampai nyonya kelelahan itu sangat berbahaya"

"Kalau begitu saya permisi" Ucap Dokter membungkuk dan keluar dari kamar nohyuck

Jeno hanya bisa menggenggam tangan Haechan dan menciumi nya

Dddrrrrttt...

HP Jeno bergetar.

"Hallo?"

"....."

"Apa!"

"....."

"Baik saya akan ke sana"

Tuuutt...

Jeno mengusak kasar wajah nya

"Jeno~~" lirih nya

"Iya sayang"

"Papa..."

"Kamu yang tabah ya, papa sudah tenang di sana kamu ikhlas ya" Ucap Jeno

Haechan lemas seketika mendengar ucapan Jeno air matanya berlomba lomba jatuh

"Engga!, ayo kita ke RS jeno!!" Ucap Haechan di dalam dekapan Jeno

"Iya iya kita ke RS, " jeno menuntun Haechan ke Dalam mobil

Sampai di Rs jeno dan Haechan langsung menuju ke ruang jenazah

"PAPA!!... hiks... haa... huaaa.. papa, adek di sini pa, ... papa!!" Haechan mengguncang tubuh papa nya.

"Sayang udah, papa kamu udah tenang kamu yang ikhlas" bisik jeno

Jaemin dan Renjun pun datang. Mereka tak sengaja bertemu ketika Renjun kebingungan mencari letak kamar Jenazah

"Haechan" ucap Renjun ia memeluk sahabat nya

"Hiks papa njun papa... hiks.."

"Iya, om udah tenang di sana," Renjun mengelus punggung bergetar Haechan.

"Turut berduka cita ya chan, Jen" Ucap Jaemin

Haechan tetap berada di pelukan Renjun.

Ibu Haechan di mana?, ibu Haechan pergi lebih dulu sejak Haechan SMA

"Chan chan chan!!" Ucap Renjun panik karena Haechan pingsan.

Jeno segera membawa Haechan ke dalam ruang rawat.

"Huh semoga Haechan baik baik aja" ucap Renjun,

Renjun masih di Kamar Jenazah di samping mayat papa Haechan

Renjun memberi penghormatan terakhir untuk papa Haechan

Sesekali Renjun menitihkan air mata nya, ia fikir ia sendiri di ruang jenazah ternyata Jaemin masih di sana

"Om, makasih untuk semua yang om berikan kepada Injun, om ayah ke dua bagi Injun, yang tenang ya om, dan Maaf Injun belum bisa nunjuk in calon injun, dulu injun janji sama om, buat bawa calon injun, maaf ya om... hiks" Renjun menutup muka nya dengan kedua tangan nya

"Om cepet banget pergi nya, om capek ya, om udah kangen sama Tante... kasihan Haechan om, dia sekarang hanya punya Jeno, Injun, Sama Jaemin, dan om Tau Echan Hamil om, "

Jaemin mendekat ke arah Renjun "udah, ayo, " Jaemin membawa Renjun keluar dari kamar Jenazah

Jaemin melihat Renjun dengan tatapan sulit di artikan.

Jeno datang ke hadapan kedua orang itu

"Gimana keadaan echan,?" Ucap Renjun

"Dia baik baik saja, hanya sedikit syok saja" Ucap Jeno

"Syukurlah"

"Jaemin aku minta tolong urus kan, pemakaman papa, aku tidak bisa meninggal kan Haechan begitu saja"

"Tenang saja aku akan mengurus nya"

"Minta tolong lah kepada Renjun agar kau tak kesepian" Ucap jeno

"Iya"

"Yasudah aku kembali ke kamar Haechan"

"Ya"

BERSAMBUNG...

My Posesif Husband {Nohyuck} ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang