Part 5

1.1K 49 2
                                    

Keesokan Hari nya para pelayat pun datang termasuk orang tua Jeno dan juga Renjun

Serta teman dari papa Haechan

Haechan melamun memandangi foto sang papa yang terpajang apik di samping peti

"Papa, "

"Haechan!!" Seorang wanita yang seperti model itu berlari memeluk Haechan

"Hiks... haechan... hiks... "

"Nuna, papa, hiks.. papa" Haechan membalas pelukan sang kakak, Jeno baru pertama kali ini ia melihat kakak perempuan Haechan

Karena Haechan tak pernah membicarakan kaka perempuan nya

Haechan merasa lebih tenang sekarang karena pelukan dari sang kaka

Kemudian kaka, Haechan menghapus pelan jejak air mata di pipi Haechan

"Udah Jangan nangis ya,"

"Hmm"

"Papa akan di kremasi sebentar lagi," Ucap kaka nya

"Nuna, nuna tetap akan di Korea kan?"

"Maaf tapi nuna harus kembali ke Kanada, nuna ngga bisa ninggalin perusahaan papa gitu aja"

"Iya deh nuna"

Setelah melewati acara pemakaman selesai Jeno mengajak Haechan pulang ia takut haechan dan baby nya kelelahan

"Nuna, pamit ya, nuna nggak mau terus berlarut atas kepergian papa," Ucap nya mengusak rambut sang adik

"Aku bakal kangen sama nuna,"

"Kalau ada waktu nuna bakal kenalin calon nuna sama kamu"

"Iya, hati hati ya nuna"

"Iya, Jeno duluan ya"

"Eh, iya"

Jeno menuntun Haechan masuk ke dalam mobil nya

Jeno menuntun Haechan masuk ke dalam mobil nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nuna Haechan,

Mereka berdua kemudian pulang sampai di Rumah Haechan masih terdiam di atas ranjang Jeno kemudian mandi.

Selesai mandi ia menyuruh Haechan juga mandi pasti semua badan nya lengket karena berkeringat

Dddrrrt..

"Halo?"

"Jen, lo udah di rumah?"

"Iya kenapa?"

"Enggak ini lo tadi ada wanita gak tau siapa cari lo di kantor"

"Udah biarin aja, besok aja gw tinjau ke kantor, kalau sekarang kasihan istri gw baru kehilangan"

"Yaudah, gitu aja"

Tuuutt...

"Kebiasan anak setan" gumam Jeno

Ia melihat Haechan yang keluar dari kamar mandi sudah rapih

"Sayang," ucap jeno

"Ya?" Ucap Haechan

"Kamu masih sedih ya?"Ucap jeno

"Aku udah coba ikhlas in papa tapi sulit" Ucap nya

Jeno kemudian membawa Haechan ke dalam pelukan nya

"Kita makan di luar yuk, "

Jeno membawa Haechan untuk makan di salah satu Restoran cepat saji.

Mereka duduk di kursi samping jendela kaca.

"Mau makan apa sayang?" Ucap jeno

"Eum... pasta karbonara" ucap haechan

Jeno memanggil salah satu pelayan

"Mbak saya mau pesan, 2 pasta karbonara dan dua lemon tea" Ucap Jeno

"Baik di tunggu ya pak" pelayan itu pergi untuk membuatkan pesanan Jeno

"Jeno.."

"Ya?"

"Aku ke Toilet sebentar..."

"Mau aku temani?"

"Tidak usah aku bisa sendiri"

Haechan berjalan menuju Toilet.

Jeno duduk di kursi nya sambil bermain ponsel nya dan ada seseorang yang duduk di hadapan nya ia pikir Haechan sudah kembali

"Saya-... Karina" Ucap Jeno

"Hai Jeno,"

"Hm"

"Jeno ayo kita balikan, aku menyesal pernah meninggalkan mu" Ucap karina

Jeno menunjukkan jari nya yang tersemat cincin di sana

"Aku sudah menikah" Ucap jeno

"Aku tidak peduli, ceraikan dia"

"Kau saja yang pergi!"

Haechan baru saja keluar dari toilet melihat wanita duduk di kursinya lalu pergi begitu saja meninggalkan Jeno

Jeno melihat Haechan pergi langsung saja ia menyusul nya tak lupa juga jeno membayar pesanan nya

Jeno kehilangan Jejak Haechan karena gelap nya malam.

"Jeno" karina menggandeng tangan kekar jeno

Jeno melepas paksa pelukan karina

"Jangan kau muncul di kehidupan ku!!" Jeno masuk ke dalam mobil ia menyusuri jalan seoul hingga berhenti di suatu gang yang gelap

"Mau kemana manis"

"Pergi!!" Ucap Haechan

Pria itu hampir melecehkan Haechan, Jeno datang dan langsung melayangkan tinjuan ke wajah pria brengsek itu

Bugh

Haechan meringkuk ketakutan.

Bugh

Bugh

"Pergi!!" Ucap Jeno pada para pria brengsek mereka berhamburan pergi setelah itu lalu ia menghampiri Haechan yang gemetar.

"Sayang"

"Jeno!" Ucap Haechan lalu menubruk tubuh berotot Jeno

Jeno merasakan tubuh bergetar Haechan.

"Takut" cicit nya

"Ada aku di sini kita pulang" ucap jeno menuntun Haechan ke Dalam mobil nya

Di perjalanan pulang Haechan masih menunduk takut ia masih terbayang bayang ucapan preman tadi "jauhi Jeno kalau engga lo akan mati" Haechan menggeleng pelan

Membuat Jeno hawatir "kenapa sayang ada yang sakit? Pusing?" Ucap jeno

Haechan hanya menggeleng ia sudah kehabisan tenaga hanya untuk menjawab pertanyaan Jeno

"Kamu marah?" Ucap jeno

Haechan kembali menggeleng kan kepala. Dan melihat ke arah luar Jendela

BERSAMBUNG...

My Posesif Husband {Nohyuck} ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang