bab 4

3.5K 136 5
                                    

Pada keesokan hari pada pukul 3.00 pagi, Shani di minta untuk datang ke rumah kedua orangtuanya. Setelah sampai dia duduk di hadapan ayahnya. sepertinya ini adalah pembicaraan yang penting.

"Ada apa?"tanya shani

"Bilang ke Gracia setelah kalian menikah. Kalian akan tinggal bareng dan di kamar yang sama"ucap ayah Mat

"Oh, sangat mudah aku hanya memaksanya lagi. Lagi pula permintaan kalian yang menyuruh aku untuk mencium bibir Gracia sangat mudah."ucap Shani

"Cepat juga, ayah kira permintaan itu akan lama di laksanakan"ucap ayah Mat

"Tentu saja bibirnya sangat manis, hahaha aku Sampai ketagihan"ucap Shani

"Hehehe. Oh ya, keluarga Gracia ada satu permintaan untukmu. Shani"ucap ayah Mat

"Apa itu, aku siap melaksanakannya"ucap Shani

"Kamu harus melakukan hal itu bersama Gracia. Di tempat manapun"ucap ayah Mat"ucap ayah Mat

"Bukannya itu terlalu cepat. Maksudnya kasih Shani waktu untuk memutuskan hal ini"ucap Shani

"Permintaan mereka harus dilaksanakan Shani. Kalau bisa kau melakukan hal itu saat selesai menikah"ucap ayah Mat

"Gracia tidak segampang itu ayah untuk di rujuk. Dia sangat keras kepala, tapi.. mungkin kalau aku paksa itu akan terjadi"ucap Shani

"Kalau begitu paksalah. Kasih tau ke ayah kalau kau sudah melakukan hal itu bersama Gracia. Kalau belum jangan harap kau bisa masuk ke rumah ini"ayah Mat keluar dari ruangan tidak mau mendengar balasan dari Shani.

"Baik ayah kalau itu mau mu"Shani berdiri dan keluar dari rumah kedua orangtuanya. Dia menjalankan mobilnya kembali ke rumahnya.

Shani menggenggam setiran mobil dengan sangat kuat tidak tau mengapa dia merasa sangat kesal atas permintaan ayahnya itu.

"Sialan bagaiman bisa mereka meminta permintaan seperti itu. Aneh tapi nyata"gumam Shani di dalam mobil

Saat sampai di rumahnya di turun dari mobil lalu masuk ke kamarnya. Shani melihat wajah Gracia yang begitu cantik saat tidur. Ia mengelus helaian rambut Gracia dengan lembut tanpa menggangu bidadari yang sedang tertidur itu.

"Kamu cinta pertamaku, Gracia. Walaupun omongan mu kasar tapi aku menyukainya. Maafkan aku soal yang kemarin, itu karna permintaan dari keluargamu. Maafkan aku"ucap Shani pelan

Shani kemudian Mengganti bajunya ke baju piyamanya kembali. Dia lalu menghembuskan tubuhnya ke kasur berbaring di sebelah Gracia. Shani terus memandangi wajah Gracia dengan tulus, wanita itu sangat amat berharga di kehidupan Shani mulai sekarang.

Shani yang kembali mengantuk memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.

Beberapa jam kemudian. Pukul 8.35 Gracia bangun dan melihat Shani yang sedang tidur sambil memeluk dirinya. Gracia berusaha menyingkirkan tubuh Shani tanpa harus membangunkan nya. Setelah sudah Gracia mengusap bibirnya, lipstik nya yang berantakan akibat ulah Shani membuatnya badmood.

"Ah elah gara² Shani nih tiba² minta di cium. Minta ciumnya di bibir lagi"ocehan Gracia membuat Shani terbangun. Shani menarik paha Gracia lalu kepalanya tidur di atas paha Gracia. Gadis itu kembali tertidur nyenyak bahkan lebih nyenyak dari yang tadi.

"Ish ngapain sih! gua mau ke kamar mandi juga. Manja bet"batin Gracia

"Terpaksa gak perpaksa harus nunggu sampe nih bocah bangun"lanjutnya dalam hati.

PERJODOHAN PAKSA-GreShan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang