Ramalan [ Meng Harem ]

1K 67 10
                                    

[ WARNING ]

[ Age gap ; Fantasy ; Omegaverse ]

[ Long chapter ]

[ This content contains adult scenes (21+), and also BoyPussy ]

[ Bagi yang ngga tau apa itu BoyPussy. BoyPussy itu seorang laki-laki tapi memiliki sebuah kelainan kelamin, yang seharusnya penis jadinya vagina ]

[ Bagi yang tidak suka, bisa tinggalkan chapter ini tanpa menaruh beberapa kata kasar untuk lilac. Terimakasih ]

───────────────────────────────

"Kesebelas anak mu itu hanya akan mendapatkan satu jodoh" sang Ratu menatap ibunya dengan kedua mata yang terbuka lebar.

"Tapi ibu, tidak mungkin kan omega itu kuat melayani sebelas anak-anakku yang berstatus alpha? Apa ibu tidak salah meramal? Bahkan kesebelas anak-anakku masih kecil, bu" panik sang Ratu. Tidak, ia tidak mengkhawatirkan kesebelas anaknya.

Melainkan mengkhawatirkan nasib omega yang akan menjadi mate atau pasangan dari sebelas anaknya kelak. Ia tau bagaimana sifat anak-anaknya kelak. Karena dia merupakan keturunan dari ibunya, sang peramal.

"Istriku, tenang lah. Ramalan itu akan berjalan lambat karena anak-anak kita masih sangat kecil untuk mengetahui arti ramalan tersebut. Tenang, tidak akan terjadi apa-apa. Jika memang itu yang ditakdirkan oleh Moon Godness, pasti ia adalah omega yang kuat" penjelasan dari suaminya membuat sang Ratu sedikit mengatur nafasnya agar tidak terlalu panik.

"Kamu benar. Aku hanya mengkhawatirkan nasib omega itu"

Helaan nafas terdengar dari bilah bibir sang Ratu. Raja menuntunnya ke kamar mereka, meninggalkan sang ibu yang hanya tersenyum manis.

"Aku juga berharap kalau dia adalah omega yang kuat, Jinhwan" sang ibu meninggalkan ruangan pribadi dan memutuskan untuk kembali ke rumahnya yang berada di pedesaan.

♡♡♡

Jinhwan –Sang Ratu– sedang menimang balitanya yang berumur tiga tahun. Ditemani suaminya, serta sepuluh anak-anaknya yang sedang bermain di halaman belakang kastil mereka.

Oekk oekk oekkk

Suara tangisan bayi membuat Ratu Jinhwan berkali-kali menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Suamiku, apakah kamu juga mendengar tangisan itu?" tanya Ratu Jinhwan gelisah. Dia takut jika itu hanya masalah dari pendengerannya saja, karena akhir-akhir ini dirinya sering dihantui suara tangisan bayi.

"Kali ini aku juga mendengarnya, istriku. Aku akan mencoba mengecek" sang Raja menenangkan istrinya yang gelisah, Ratu Jinhwan menghembuskan nafasnya lega karena kali ini tidak hanya dirinya yang mendengar suara tangisan bayi.

Raja Junhoe mengecek ke arah semak-semak belukar yang selalu tumbuh di sekitar pinggiran kastil. Betapa terkejutnya Raja Junhoe ketika menemukan sebuah bayi dalam keranjang dan hanya dibalut dengan kain tipis.

Pasti dia kedinginan. Raja Junhoe menatap prihatin kepada bayi tersebut, kemudian dengan berani membawanya ke dalam gendongan hangat. Ajaibnya, tangisan bayi tersebut langsung berhenti ketika Junhoe menggendongnya.

Raja Junhoe melihat ke arah keranjang bayi ketika ekor matanya mendapati secarik kertas lusuh yang sepertinya sengaja ditinggalkan oleh orang tua bayi ini.

───────────────────────────────

Siapapun Anda yang menemukan bayi saya. Tolong, jaga dia dengan baik. Saya tidak mampu menjaganya karena dia mendapatkan banyak cemooh dari rakyat saya.

Yoshi Harem III [ BELUM LENGKAP✘ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang