Step Father [ HaruNori ]

754 64 16
                                    

[ kayaknya pecinta HaruNori bakal kenyang banget sih ini😔 ]

Yoshi sudah menikah karena paksaan dari ibunya yang mempunyai hutang pada sosok perempuan bernama Karina. Yoshi hanya dapat menuruti kemauan ibunya, lagipula dia juga tidak akan peduli dengan keluarganya nanti.

Dia hanya akan fokus untuk menjadi dosen saja. Benar, Yoshi adalah dosen yang populer akan ketampanannya yang membuat jantung para mahasiswi kesetrum. Eh? Apa ya, yang bergetar banget gitu loh.

Meskipun Yoshi hanya fokus pada karirnya, tidak dipungkiri dia juga perhatian terhadap istrinya. Ya, kan mereka sudah menikah. Sudah tanggung jawab Yoshi untuk memberikan perhatian dan nafkah pada istrinya.

Mereka pernah melakukan hubungan badan, walaupun hanya dua kali. Satu di malam pertama, satu saat Yoshi pulang dengan keadaan mabuk. Entah apa yang merasuki pikiran Yoshi saat itu hingga dia menerima ajakan kawan-kawannya untuk minum-minum.

Saat ini, istrinya telah mengandung bayinya yang berumur sudah berumur sembilan bulan. Dokter memperkirakan bayinya akan lahir di tiga hari atau lima hari ke depan.

Karina masih melakukan pekerjaan rumah, walau bukan yang sangat berat. Yoshi sudah menyewa pembantu semenjak kandungan Karina berumur satu bulan. Gajinya sebagai dosen cukup untuk membiayai keluarganya dan juga menggaji pembantunya.

"Sayang, kemari. Kita sarapan" panggil Yoshi pada Karina yang masih bermain ponsel di sofa ruang tamu. Karina memilih menuruti suaminya, dia berjalan sambil memegang perutnya yang sangat besar.

Yoshi tersenyum, dia mengelus perut besar istrinya dan mengecup pelipisnya dengan lembut.

"Aku pulang agak telat hari ini, karena jadi dospem. Kamu nggapapa kan di rumah sendiri?"

Senyuman Karina melebar, "biasanya juga sendiri, kan? Nggapapa aku"

"Sendirinya kan cuma sebentar biasanya, ini agak lama. Beneran nggapapa?"

Anggukan Karina tampak meyakinkan, Yoshi iya-iya saja. Tanpa tau apa yang dilakukan istrinya di belakang.

Yoshi berangkat menggunakan mobilnya untuk ke kampus. Karina yang melihat hal itu, segera menghubungi seseorang.

"Dia udah pergi, kamu kesini sekarang. Ada yang mau aku omongin"

»

Malam harinya, Yoshi telah berganti pakaian dan akan melanjutkan tidurnya kalau saja Karina tidak tiba-tiba berteriak.

"Awhh shh Yoshi!! To-longhh ahh ketubanku pecahhh" teriak Karina lantang, Yoshi segera keluar dari kamarnya dan menghampiri Karina yang terduduk di sofa dengan air ketuban yang membasahi sofa dan karpet.

Nafas Karina memburu, bayinya seperti ingin keluar. Yoshi cepat-cepat mengambil jaketnya dan menggendong istrinya ke dalam mobil. Dia mengendarai mobilnya sampai ke rumah sakit.

Yoshi mengenakan APD lengkap untuk menemani sang istri bersalin. Tentu saja Karina membutuhkan motivasi dari dirinya agar ibu dan bayi selamat.

Persalinan selesai, Yoshi mengecup kening istrinya yang penuh keringat dan masih pingsan. Perawat yang telah membersihkan bayinya dan memakaikan gedongan, memberikannya pada Yoshi.

"Selamat ya pak, anak Anda laki-laki" ucap perawat tersebut sambil tersenyum. Yoshi pun tak berhenti senyum dan terus memandangi wajah tampan anaknya. Dia ingin menangis, tapi dia tidak ingin dicap sebagai laki-laki lemah. Dia bahagia, sangat bahagia ketika anaknya lahir ke dunia.

Perawat dan dokter meninggalkan ruang bersalin, Yoshi meminta untuk di sini sementara waktu sampai istrinya terbangun. Perawat dan dokter menyanggupi, mereka membiarkan Yoshi dan istrinya tetap di sini untuk sementara.

Karina terbangun, dia tersenyum melihat suaminya yang sedang bermain dengan bayinya. Yoshi menatap Karina yang terbangun.

"Rina, anak kita tampan. Kamu sudah menyiapkan nama?" Karina mengangguk,

"Kanemoto Haruto"

Yoshi tersenyum lebar, dia mendekat dan mengecupi kening sang istri.

"Alright. Welcome to the world, Kanemoto Haruto"

» [ Time Skip ] »

Haruto yang baru berumur enam belas tahun, mulai ikut ayahnya ketika kedua orang tuanya bercerai. Yoshi menceraikan Karina karena Karina kepergok sedang bersetubuh dengan seseorang yang tidak Yoshi kenal di kamar mereka.

Yoshi merasa kelakuan Karina sudah melewati batas. Selama ini dia melihat Karina berselingkuh hanya sekedar jalan berdua atau berciuman, tapi ini sudah berhubungan badan. Yoshi muak, dan akhirnya dia menceraikan Karina.

Hak asuh Haruto jatuh ke tangannya karena Karina yang tidak mau mengasuh Haruto karena merasa direpotkan. Yoshi menahan rasa kesalnya saat di persidangan. Adakah seorang ibu yang wajar bilang seperti itu ketika telah melahirkan anaknya sendiri?

Dia sangat heran dengan sikap Karina yang tiba-tiba saja berubah menjadi sentimental seperti itu. Apa karena pengaruh selingkuhannya? Yoshi juga tidak tau.

Sedikit cerita Haruto, dia tidak begitu akrab dengan ayahnya. Karena ayahnya yang jarang berada di rumah karena merupakan seorang dosen juga dospem, membuatnya lebih jarang berada di rumah.

Haruto mulai merasakan sesuatu yang aneh saat dia berdekatan dengan ayahnya. Mulai dari dirinya yang terlihat gugup di depan sang ayah hingga ayahnya menyadari itu, jantungnya yang berdegup kencang, dan perasaan bahagia lain yang Haruto rasa, tidak seharusnya dia memiliki perasaan ini kepada ayahnya sendiri.

Hingga saat dia lulus SMA, dia mencoba mendekati salah satu laki-laki manis. Tapi, ayahnya selalu mengalihkan perhatiannya. Padahal, ayahnya hanya diam saja. Semakin Haruto menepis perasaannya, semakin kuat juga perasaan itu muncul.

Baginya, tidak ada yang menarik selain ayahnya.

Mulai saat itu, ia berani untuk menunjukkan afeksinya kepada sang ayah.

Yoshi terkejut ketika mendapati Haruto sudah berada di depan kamarnya dengan pakaian rapi siap untuk berangkat kuliah. Haruto berkuliah di universitas tempat ayahnya mengajar, jadi dia bisa lebih leluasa mengawasi sang ayah.

Sedangkan Yoshi masih muka bantal karena baru bangun tidur. Muka bantal aja cantik, gimana perasaan Haruto ngga makin numbuh coba?

"Oh? Kamu udah siap? Padahal masuknya jam delapan" Haruto tersenyum,

"Inikan ospeknya haru, yah. Jadi haru harus berangkat lebih awal!" ucap Haruto semangat. Biarlah dirinya terlihat manja di depan sang ayah.

Yoshi terkekeh dan mengangguk, "oke, tunggu di meja makan. Nanti ayah bikinin sandwich aja biar kamu ngga telat"

Haruto menurut, dia berjalan menuju dapur. Ketika berjalan, matanya tak sengaja menemukan sepucuk surat di dalam amplop. Entah itu milik siapa.

Dia keluar dari rumah untuk memastikan jika rumahnya tidak dimasuki orang lain selain dirinya dan ayahnya.

Tidak ada bukti, Haruto menggaruk tengkuknya bingung. Ia juga tidak paham tulisan yang ada di atas kertas itu.

"Long time no see, son"

To be continue.

DADAH~🚗💨💨💨💨💨💨

Yoshi Harem III [ BELUM LENGKAP✘ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang