Yoshi berdecak kesal saat daddy nya tidak kunjung keluar dari kamar bersama mommy nya.
Yoshi mengambil foto selca dan mengirimkannya ke kontak daddy nya.
Tanpa dia sadari, dia salah mengirim karena terlanjur kesal dengan daddy nya. Dia sadar jika salah kirim ketika kontak tersebut membalas pesannya.
Benar saja, bel rumah berbunyi. Yoshi langsung membukakan pintu untuk om nya itu.
"Om kok beneran ke sini?!" Kejut Yoshi ketika melihat Junkyu dengan setelan jasnya yang masih melekat. Seperti ingin berangkat ke kantor.
"Kenapa engga? Mana daddy kamu?"
Yoshi mempersilahkan Junkyu untuk memasuki rumah dan menunggu di ruang tamu. Yoshi berjalan ke arah kamar orang tuanya.
"Ahhh mass jihh pelanhh hnghh"
"Hmmh ini enak haruhh ahh, ketatin lagi sayang"
Yoshi jadi mengurungkan diri untuk mengetuk pintu kamar, bibirnya melengkung ke bawah. Dia menghentakkan kakinya.
"Ihh pantesan ngga keluar keluar! Awas aja kalo nyari ochi!" Yoshi menatap kemusuhan ke arah pintu kamar kedua orang tuanya. Yoshi berjalan dengan menghentakkan kaki dan muka cemberut ke ruang tamu.
"Mana daddy nya?" Junkyu menaikkan alis kanannya, Yoshi menatapnya dengan bibir yang mencebik.
"Ngga tau. Sibuk kali tuh" Yoshi mendudukkan diri di samping Junkyu dengan kesal. Junkyu tentu tau 'sibuk' yang dimaksud Yoshi itu.
"Keluar aja sama om, mau ngga?" Junkyu mengelus rambut Yoshi, sang empu menganggukkan kepalanya.
"Kemana tapi, om?" Tatapan polos Yoshi membuat Junkyu gemas.
"Ke kantor om sebentar. Abis itu kita ke lotte world. Mau?"
Yoshi mengangguk antusias, Yoshi menggendeng tangan Junkyu seperti anak kecil. Junkyu berkali-kali menahan gemas jika bersama anak dari temannya ini.
»
Sesampainya di kantor, Junkyu menyuruh Yoshi menunggu di ruangannya dengan memberikan ID nya jika saja Yoshi bosan dan ingin memakan sesuatu. Sedangkan Junkyu akan melakukan meeting dengan kliennya.
"Kamu tunggu di sini, saya akan meeting sebentar" Yoshi menganggukkan kepalanya dan memasuki ruangan Junkyu dan duduk di sofa. Dirinya berdiri lagi untuk melihat-lihat isi ruangan Junkyu.
Dia berjalan menuju meja kerja Junkyu dan membuka-buka dokumen kerja Junkyu. Hanya sekedar kepo sih, Yoshi tidak paham masalah beginian.
"Pengesahan Kerjasama dengan Perusahaan Properti, JH Corporation. Oh?! Ini perusahaan daddy!" Yoshi mengambil satu berkas tersebut dan membukanya. Dia duduk bersantai di kursi kerja Junkyu sambil membaca berkas milik Junkyu yang menurut Yoshi, isinya sangat fantastis.
Lama membaca, Yoshi tidak sadar jika ada orang yang memasuki ruangan Junkyu.
"Lo siapa?" Yoshi tentu saja terkejut dan menutup berkasnya tapi masih dirinya pegang.
"Saya? Pon—"
"Harusnya resepsionis ngga ngizinin bocil kemari. Keluar lo dari ruangan ini! Jangan bikin pak Junkyu ngga nyaman!"
Yoshi menatap tak suka ke arah perempuan dengan bibir merah merona di depannya ini.
"Terserah gue dong mau di sini apa di mana! Emang lo siapanya?!" Yoshi melawan dengan tangan yang diletakkan di pinggang dan dagu yang terangkat seakan mengejek.
"Gue tunangannya pak Junkyu! Lo bocil sok-sok an pegang berkas!"
Yoshi terkekeh mengejek, "sejak kapan om Junkyu punya tunangan? Eewww ngaku-ngaku lo!"
"Ada apa ini?" Junkyu memasuki ruangan bersama sekretaris utamanya dan menatap bingung kepada dua manusia yang saling menatap bermusuhan.
"Pak Junkyu, masa dia tadi nampar aku. Sakit banget" ucapnya manja sambil mengelus pipinya dan menggandeng lengan Junkyu. Yoshi merotasikan matanya, sudah biasa melihat drama seperti ini.
Pasti newbie nih perempuan atu. Padahal Yoshi udah berkali-kali ke kantor Junkyu.
"Lepaskan tangan saya. Tidak ada yang mengizinkan kamu memegang lengan saya"
Perempuan tadi melepaskan pegangannya pada lengan Junkyu, dan Junkyu langsung mengusapnya kemudian berjalan mendekati Yoshi.
"Kamu bosan? Apakah menunggu terlalu lama?" Yoshi menggeleng, dia tersenyum dan menunjukkan sebuah berkas pada Junkyu.
"Mending lo pergi deh. Pak Junkyu ngga bakal suka sama modelan kayak lo. Pak Junkyu juga udah punya calon" usir Sunoo –sekretaris utama–. Perempuan tadi menghentakkan kakinya dan keluar dari ruangan.
"Bang, gue tinggal ye. Banyak berkas yang harus gue urus sebelum minta tanda tangan lo" Sunoo meletakkan berkas yang selesai dia bawa meeting tadi ke meja Junkyu.
Junkyu mengangguk, "thanks ya untuk hari ini" Sunoo balas membungkuk dan pamit untuk ke ruangannya.
"So, are we going to the Lotte World, om?!" Tanya Yoshi ceria, Junkyu mengambil berkas yang ada di tangan Yoshi dan menggandengnya.
"Sure, let's go!" Junkyu ikut berseru, Yoshi tertawa senang.
»
Mereka menghabiskan waktu di Lotte World, mencoba berbagai macam wahana dan makanan yang ada di sana.
Junkyu mendapatkan telfon beberapa kali dari Jihoon –sahabatnya– dan menanyakan apakah dirinya bersama sang anak. Tentu saja Junkyu jawab 'iya', dan terdengar helaan nafas Jihoon dari seberang.
"Makanya, jangan nanem benih mulu lo"
"Ya gimana ya, hehe"
Junkyu menggelengkan kepalanya dan mematikan sambungan teleponnya. Dia memperhatikan Yoshi yang tertidur di dalam mobil.
Junkyu mengelus sebentar pipi lembut itu, kemudian fokus untuk menyetir. Junkyu benar-benar heran, bagaimana anak sahabatnya bisa begitu menggemaskan? Kan dia jadi suka.
Benar, Junkyu menyukai anak sahabatnya ini sejak Yoshi menginjak kelas dua SMA. Dan itu berlanjut sampai Yoshi lulus kuliah seperti saat ini.
"Saya tau, kamu dan saya terpaut umur yang cukup jauh. Tapi, rasa cinta ini ngga bisa dielakkan. Sampai kapan saya harus memendam perasaan ini, nori?"
THE END
Dadah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoshi Harem III [ BELUM LENGKAP✘ ]
ContoThird oneshoot book of Yoshi Harem. ꔛ yoshi × all member treasure ꔛ ft. yedam & mashiho !!! 𝑫𝑰𝑺𝑪𝑳𝑨𝑰𝑴𝑬𝑹 !!! • Fiksi • Bxb (boy x boy) • written in bahasa • mature!!🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 • ooc, not related to rl • contain of harsh words⚠️ • v...