Namanya Vlark, seorang pelukis terkenal yang terlahir di dunia barat yang memiliki julukan "Golden State"
Namanya Vlark, memiliki obsesi tinggi pada kanvas menggunakan jari-jari tangan yang menari lihai di atasnya, membuat sebuah karya indah dari in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah di wawancarai oleh polisi mengenai kasusnya yaitu pembunuhan berencana setengah keluarga dan juga penculikan putri terakhir dan tertua dari keluarga Grecia, kini Vlark pria itu sedang menunggu keputusan lebih lanjut tentang dirinya, kasus ini tentu saja langsung menghebohkan seluruh penjuru dari negri bahkan sampai keluar negri, karna bagaimana bisa seolah pelukis Ash? Yang notebene nya adalah pelukis terkenal dan juga dihormati melakukan tindak keji seperti itu?
Vlark sedang mendekam di sel penjara sementara, kasusnya akan ditindak lanjut dan akan dilakukan sidang lanjutan tentang ini, namun dikarena kan reputasi dan juga kehormatannya dia hanya dipenjara selama satu minggu, itu hanya keputusan sementara, polisi dan pihak pengadilan akan mengambil kembali Vlark setelah satu bulan dari pembebasan nya ini.
Polisi disini bingung, mereka hanya bisa menghela nafas dan memijat pangkal hidung mereka karna hasil dari wawancara dengan Vlark hanya menimbulkan hasil yang kosong, pria itu ketika dia ditanyai mengenai motif pembunuhan dan penculikannya dia hanya menjawab. "Ini semua demi Youra sendiri." Mereka tentu saja terus mendesak dan mengancam Vlark jika tidak bersikap kooperatif, namun pria itu tidak mengadahkannya, Vlark tidak peduli.
Mata Vlark menulusuri keluar sel, dia menatap satu persatu polisi di depannya dengan tatapan tajam dan dingin, sungguh dia membenci posisi ini pikirannya dari datang kesini hingga mendekam disini hanya berfikir tentang bagaimana kondisi Youra sekarang.
"Ah tuan Loodie." Para polisi itu tiba tiba membungkuk, mereka serentak memberi hormat pada pria tua yang masuk ke ruang sel sementara ini.
Pria tua yang disebut Loodie hanya mengangkat tangannya keatas, tanpa sedikitpun tersenyum kearah polisi yang berjaga disana, matanya menangkap seseorang yang berada didalam sel, Vlark. Dia mengangkat senyum miringnya.
Vlark hanya menatap diam, tanpa ekpresi diwajahnya dia tidak kenal pria tua dihadapannya, tetapi mengapa pria tua ini seakan menatap remeh kearahnya?
Pria tua itu mendekat kearah sel, sedikit merapihkan jas yang dia pakai dan mengancingkannya dengan hanya dua kancing saja, dia mendekat dan berdiri dihadapan Vlark yang sedang duduk dipojok ruangan, dia berjongkok.
"Tuan Ash? Atau perlu saya sebut tuan Vlark?" Pria tua itu menarik seringainya sekali lagi.
Vlark tidak menjawab, sebaliknya dia hanya menatap dalam pria dihadapannya.
"Oh begitu sombongnya." Pria tua itu sedikit terkekeh, tangannya dia kaitkan dibelakang tubuhnya sendiri.
"Perlukah kita berkenalan, tuan Ash Vlark?"
Lagi lagi tidak ada jawaban yang dikeluarkan mulut Vlark, mata dingin Vlark sedikit menulusuri postur wajah dari pria tua dihadapannya ini, entah kenapa dia seperti pernah melihatnya disuatu tempat.
"Saya Grecia Loodie, pemimpin keluarga Grecia. Salam kenal tuan pelukis Ash Vlark." Pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Loodie pemimpin dari keluarga Grecia, tunggu. Dia bilang Grecia? Alis Vlark sontak naik keatas, marga itu.