BAB 3

414 5 0
                                    

Pukul 11 tengah malam yang dingin Samudra dan Hanna menonton film horor berjudul The Nun, mereka nampak ketakutan menonton namun mereka penasaran

"Eh itu setan nya!" teriak Hanna membuat Samudra terkejut "Diem! Gua kaget!" ucap nya "Hehe" suara menggelegar

Disaat hantu akan muncul, secara bersamaan iklan muncul menunda film "Sunlight sabun pencuci piring" mereka terkejut karena sound yang sangat tinggi

"Huft.. kaget banget.." ucap Hanna tiba tiba terdengar suara orang mengetok pintu yang membuat mereka terkejut dan sedikit takut

"Kamu buka sana" suruh Hanna "Kok aku sih?!" Hanna hanya tersenyum, pria itu berjalan membuka pintu

"Om" ucapan Jenno membuat Samudra terkejut "Eh kak sam, ini Azka mabuk habis dari kantor tadi pesta kantor" jelas Jenno yang bohong "Oh iya, han.. Hanna.." panggil nya

"Kenapa? Eh, Azka mabuk lagi?" tanya Hanna "Heum, kamu panggilin Dara ya" jawab nya "Iya, untung aja mamah sama papah pergi ke rumah simbah" ucap Hanna

"Iya makanya cepet panggilin Dara ceunah, ini Azka dorong gua dari tadi" ucap nya "Eh, hehe iya" Hanna segera memanggil Dara

Begitu Dara keluar, teman teman Azka sudah pergi "Ini Azka di bawa ke kamar, lagi mabuk dia" suruh Samudra "Tapi Azka cowok mas, kamu bantuin Dara lah dia cewek" ucap Hanna

"Iya juga, ya udah bantuin mas sini" Dara langsung membantu Samudra yang nampak kesusahan, mereka meninggalkan Hanna yang berdiri di ruang tengah

"Aduh, kok merinding ya, mas tunggu dong" gadis itu mengikuti Samudra dan Dara

"Makasih ya kak, mas, nanti biar Dara nantuin Azka" ucap Dara "Iya sama sama, di jagain biar gak keluar kamar, mending kamu kunci aja pintu nya"

"Iya kak" gadis itu menutup pintu lalu mengunci nya, saat dirinya berputar badan dirinya terkejut melihat Azka yang berdiri di depan nya

"Ah! Kaget aku.. az—" Azka melempar Dara ke atas ranjang "Eh, az bentar bentar aku mau ke kamar mandi dulu!" ucap nya tak di dengar oleh Azka

Azka lagi lagi merobek piama Dara, dirinya tanpa ampun bermain dengan kasar. Dara mendesah keras karena merasa sakit pada vagina nya karena Azka terus menusuk nya dengan keras

"Ahh.. Azhh.. ak.. shaskiths.. ahh.. mphh.."

Azka juga memainkan puting payudara Dara dengan kasar, sesekali Azka menghisap nya sedalam mungkin

Pukul 2 malam, Azka berhenti dan terbaring di pinggir kasur, Dara membersihkan tubuh lalu pergi tidur

Pukul 8 pagi, Azka bangun melihat Dara yang tidur di sebelah nya pria itu berusaha mengingat kejadian semalam

"Gua tidurin Dara lagi?! Shit! Goblok banget sih anjing" batin nya

Pria itu segera mandi dan turun ke bawah "Dara mana az? Kok kayaknya dia belum keluar" tanya ibu nya "Masih tidur di kamar" jawab nya

"Hanna, tolong bangunin Dara dong, ini kita mau makan bareng" minta wanita itu "Iya mah" gadis itu berlari menuju tangga

Saat melewati kamar nya dirinya menabrak Samudra "Aduh!" semua orang menatap mereka berdua "Gimana sih, han jangan lari dong" ucap ibu nya

"Iya tuh, padahal Samudra badan nya gede tapi kok gak keliatan" ucap ayah nya

"Aduh, kan mas udah bilang jangan lari lari di rumah" ucap Samudra "Itu loh aku tadi mau hindarin Vino yang lagi main mobil mobilan nya malah nabrak kamu" jawab nya

"Inyi calah pino mam?" tanya anak kecil itu "Enggak sayang, ini salah ayah gak bisa liat jalan liat nya ponsel" jawab ibu nya

"Kamu juga main ponsel, biar apa sih" ucap nya "Heh udah udah malah berantem, Samudra cepetan kesini Hanna cepet bangunin Dara" ucap ibu nya

Mereka pun berpencar, Hanna masuk ke dalam kamar Dara dan Azka "Dar, Dara bangun, udah jam 8 loh"

"Eh? Eh maaf kak maaf, aku kecapean semalem jadi nya kesiangan" ucap Dara "Iya gapapa tapi cepet mandi, turun terus sarapan okay" Dara mengangguk

Hanna keliar dari kamar, Dara berjalan ke arah kamar mandi. Di dalam kamar mandi, gadis itu merasa kesakitan di bagian selangkangan nya

"Azka kasar banget sih.." batin nya

"Besok kalian mau di masakin apa? Nanti mamah, Hanna sama Dara mau belanja" tawar ibu nya "Hanna sama Dara boleh request loh, tapi nanti disana waktu belanja" ucap nya

"Papah mau sayur bayam, udah lama mamah gak bikin itu" ucap pria tua itu "Kalo Samudra pengen pecel" ucap nya "Azka sama kayak kak Samudra aja mah" ucap pria itu sembari menatap ponsel lalu melahap sesendok makan nya

"Okay siap!"

***

"Mah, Hanna mau pecel juga, gak tau tapi selera Hanna sama Samudra kali ini samaan" ucap nya

"Kalian mah selalu sama, kalo Dara kamu mau apa? Eh?" mereka melihat Dara yang sedang asik memilih buah

"Dara pengen buah?" tanya ibu nya "Eh enggak mah, Dara cuma liat liat aja" jawab nya "Bohong, ayo gapapa pilih aja, buah di rumah juga udah habis mau apa beli aja"

"Jangan, nanti uang mamah habis" ucap Dara "Enggak Dara sayang, mamah bawa kartu kredit papah ini jadi aman"

"Makasih mah!" Hanna juga turut memilih buah

Hanna mengambil mangga muda dan tua, beserta semangka. Dara mengambil anggur dan juga apel, sedangkan ibu nya mengambil beberapa tomat dan juga sayur sayuran

***

"Banyak banget belanja nya" tanya Samudra yang masuk ke dapur mengikuti ayah nya "Ini kenapa sih dari tadi ngikut ayah, kangen di bopong kamu?" canda ayah nya

"Dih dih, Samudra kesini cuma pengen liat istri kesayangan Samudra aja sih" jawab nya "Bisa aja kamu" tak lama Azka masuk membuka lemari kulkas

"Loh mah, apel nya habis?" tanya Azka "Ini mamah baru beli ambil nih, di cuci dulu" jawab ibu nya

Azka memgambil satu buah apel lalu mencuci nya dan memakan nya, saat hendak keluar dari dapur dirinya di panggil oleh ibu nya

"Azka, tolong bantuin taruh di kulkas, kamu jangan menyendiri terus, bantu bantu kayak kakak mu nih loh"

"Iya mahh..." jawab nya malas, Azka meletakkan anggur dan juga buah lain nya ke dalam kulkas satu dan dua

Dirinya menyadari bahwa Dara berada di sebelah nya berusaha mengambil sesuatu namun tak sampai

Azka berdiri lalu dengan santai mengambilkan mangkok yang ingin di ambil oleh Dara lalu duduk di dekat wastafel melihat seluruh orang bekerja sama memasak dan lain lain

Pandangan Azka tertuju kepada Dara yang sedang mengupas mangga muda dan meletakkan nya di mangkok

"Enak tuh dar, aku juga mau dong.. kangen sama mangga muda nihh" ucap Hanna "Iya kak boleh kok" jawab nya "Makasih dar!! Kamu paling pengertian deh sama aku, gak kayak Samudra tuh"

"Heh, ngomongin aku ya" ucap Samudra "Iya badut" jawab gadis itu "Badut?" ayah nya dan ibu nya tertawa melihat wajah Samudra penuh tepung, pria itu segera mengambil kaca di dekat wastafel "Mah kayaknya plastik tepung nya bocor deh"

"Bukan bocor, tapi kamu dari tadi mainan tepung terus kamu olesin di wajah kamu aplaagi tadi pas ada nyamuk" mereka menertawakan Samudra yang ceroboh, sedangkan Azka menatap Dara dengan dalam

AZKA & DARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang