BAB 4

396 8 0
                                    

Malam yang gelap, dingin, sunyi, hanya terdengar suara malam (jangkrik)

"Karna bentar lagi papah sama mamah anniversary pernikahan, mamah sama papah mau ajak kalian nginep di villa" ucap ibu nya

Mereka berkumpul di ruang keluarga, saat memasuki area, mereka dilarang membuka ponsel, atau laptop sekali pun karena sedang berkumpul

"Yayy!! Kita bisa nonton horor! Please mah adain nonton horor ya please.. mumpung Vino tanggal itu juga bunda sama ayah bawa ke luar kota ya please" bujuk Hanna

"Loh? Emang Vino di ajak kemana?" tanya wanita itu "Di ajak jalan jalan sama nginep, itu pun mereka ajak ke taman bermain, please mah pah.. biar seru"

"Iya, nanti kalian yang pilih mau nonton apa" jawab ayah nya "Makasih mah pah! Kalain emang the best!" ucap Hanna sembari mengacungkan kedua jempol nya

"Kapan kita berangkat?" tanya Samudra "Besok pagi, jadi.. siap siap cepet! Kalo besok belum siap juga mamah papah tinggal!"

Mereka berlari menuju kamar masing masing, sedangkan Azka dan Dara berjalan santai memasukki kamar

***

Pukul 4 pagi kedua pasangan sudah siap dengan mobil mereka dan menunggu keempat anak nya

Samudra dan Hanna keluar dari rumah "Azka sama Dara mana?" tanya wanita itu "Masih siap siap, dari tadi Dara baru masuk kamar mandi Azka, lah itu Azka" jelas Hanna

"Az, Dara mana?" tanya Hanna "Minum obat" jawab nya singkat dan polos "Lah, Dara kenapa az" tanya ibu nya "Gak tau kata nya pusing" jawab nya singkat lalu masuk ke dalma mobil bagian paling belakang bersama Samudra

Tak lama Dara keluar lalu mengunci pintu rumah "Dara kamu gapapa?" tanya wanita itu "Gapapa mah, pusing dikit, ini kunci nya" jawab gadis itu sembari memberikan kunci rumah

Mdreka berangkat menuju villa, Hanna sibuk dengan camilan nya sedangkan Dara terus memijat kepala nya "Makan apa gitu biar gak pusing dar" saran Hanna

"Iya dar, nanti kamu sampe sana malah sakit terus gak jsdi seneng kita" ucap ibu nya "Iya mah, kak, makasih saran nya" tiba tiba gadis itu merasa mual

"Eh, mas plastik!" Samudra memberikan sekantong plastik berwarna hitam kepada Dara

"Dara mabuk mobil kah?" tanya ayah nya "Enggak, ini mungkin karna Dara gak sarapan, papah tau sendiri kan Dara tiap hari naik mobil" jelas ibu nya

"Dara makan dulu ya, ini mamah bawa bekal buat kalian, lauk pecel, atau mau buah? Mamah bawa pisang, apel sama anggur" tawar nya

"Enggak usah mah, Dara gapapa kok" jawab nya "Di buat tidur aja dar, biar gak mabuk" ucap Hanna "Iya kak"

Hanna memeluk tangan kanan Dara, mereka berdua memejamkan mata nya, tidur dengan pulas

***

Beberapa jam kemudian, mereka sampai di villa "Kalian ambil kamar sesuai nomor jangan saling tuker ngerti" mereka mengangguk

"Loh, dar, Azka mana" tanya wanita itu "Azka ngerokok di depan mah, gapapa Dara bisa sendiri lagian Azka sama Dara gak bawa banyak baju kok" jawab nya

"Aduh pah, Azka ngerokok lagi" ucap wanita itu "Biarin lah mah, papah cape berantem sama Azka disini kita juga mau seneng seneng kok"

Malam hari tiba, Samudra dan Hanna berebut untuk menyetel film horor "Jangan, kita udah nonton the nun Hanna.."

"Tapi kemarin aku gak liat sampai akhir Samudra"

"I don't care, nonton Train to Busan aja"

"Udah stop! Biar Dara aja yang pilih" ucap ayah nya "Dar pilih the nun ya please!!"

"Gak bisa, kamu harus pilih Train to Busan!"

Dara menggeleng lalu mengatakan dengan santai "Kayaknya mending kalian nonton drakor yang Flu deh" ucap nya

"Flu? Yang flu burung itu?" tanya Hanna, Dara mengangguk "Oke gas!" mereka menyetel film yang disarankan oleh Dara

Di tengah tengah film, Dara izin untuk pergi ke kamar mandi "Mah pah, Dara ke kamar mandi dulu ya perut Dara sakit" ucap nya lalu pergi dengan tangan menutupi mulut

"Dara kenapa mah? Kok dari tadi ke kamar mandi terus" tanya Samudra "Gak tau tuh, mungkin dia kebelet" jawab nya

Azka masuk ke kamar mengikuti Dara, Azka melihat Dara yang sedang mual di wastafel pria itu masuk ke dalam "Kenapa lu" tanya Azka, Dara terkejut melihat Azka bersandar di dekat pintu dengan kedua tangan melipat di depan dada

"Enggak, cuma masuk angin" jawab nya lalu hendak pergi, Azka menghalangi Dara agar tidak keluar "Gua tanya, lu kenapa" wajah Azka nampak serius

Dara berusaha melepaskan tangan nya dari cengkeraman Azka "Lepasin!" Dara memberontak "Gua serius Dara!" Dara terdiam karena Azka baru saja menaikkan nada tinggi

"Gua tanya sekali lagi, lu kenapa" gadis itu berhasil melepaskan tangan nya "Aku gapapa" Dara langsung berlari menuju keluar

Azka hendak mengambil ponsel nya yang sedang di cas, dirinya melihat ponsel Dara yang tergeletak di sebelah ponsel nya

Ponsel Dara dingin, Dara memang jarang memegang atau membuka ponsel karena tidak terlalu penting

Saat Azka ingin membuka ponsel Dara, Azka mendengar seseorang masuk ke dalam dirinya langsung mengembalikan ponsel Dara ke tempat semula

Azka berbaring di ranjang dengan bermain ponsel, Dara datang lalu membuka ponsel nya

Keesokan harinya, semua orang sibuk berenang di kolam renang, tidam dengan Dara, dirinya malah sibuk di dapur

"Dara kemana sih, gak keliatan dari tadi" ucap Hanna "Dia di dapur" jawab Azka singkat "Beneran? Ngapain?" tanya Hanna "Gak tau liat sendiri" ucap nya sembari bermain ponsel

"Biarin aja, mungkin dia lagi suka bikin cemilan buat dia sendiri atau dia lagi gak mau berenang" ucap ibu

"Iya juga, ya udah deh"

Malam hari nya mereka bersiap untuk pulang esok hari "Mah, mamah liat laptop Hanna gak?" teriak nya "Itu di meja makan!" jawab nya dari atas

"Eh Dara, kamu ngapain sendirian disini" tanya Hanna melihat Dara bermain ponsel sembari makan buah di meja makan

"Oh, enggak aku cuma liat liat di toko online aja mau beli piama baru" jawab nya "Loh? Bukan nya kemarin kita baru aja beli bareng?"

"Iya, tapi aku pengen yang baru kayak bosen aja tiap hari pakai warna yang sama" jawab gadis itu yang jelas saja bohong, karna saat itu Azka merobek piama Dara

"Ohh, kirain rusak atau apa ya udah aku ke kamar duluan ya, udah malem gak baik buat cewek tidur pagi bangun pagi" ucap Hanna lalu pergi

Dara tersenyum mendengar perkataan Hanna, namun senyum nya pudar saat Hanna sudah tak terlihat  dari pandangan nya

AZKA & DARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang